Cinta Fitri (Musim 5)
Cinta Fitri 5 | |||
---|---|---|---|
Jumlah episode | 144 | ||
Siaran | |||
Arus asal | SCTV | ||
Pertama tayang | Senin, 11 Januari 2010 – Kamis, 3 Juni 2010 | ||
Kronologi Musim | |||
|
Daftar inti
Pemeran
Pemeran utama
- Shireen Sungkar sebagai Fitri
- Teuku Wisnu sebagai Farrel
- Dinda Kanyadewi sebagai Mischa
- El Manik sebagai Handoko
- Adly Fairuz sebagai Aldo
- Donita sebagai Moza
- Sandy Syarief sebagai Faiz
- Verlita Evelyn sebagai Maya
- Iqbal Pakula sebagai Bram
- Nuri Maulida sebagai Kayla
- Lian Firman sebagai Hadi
- Rosnita Putri sebagai Alika
Pemeran pendukung
- Irene Librawati sebagai Lia
- Ida Kusumah sebagai Oma
- Ayu Diah Pasha sebagai Asifa
- Teuku Ryan sebagai Hartawan
- Revand Narya sebagai Fathan (Yadi)
- Jonathan Frizzy sebagai Hendri (Erwin)
- Indah Ayu Putri sebagai Angel
- Meidiana Hutomo sebagai Bu Lik Rini
- Afdhal sebagai Iman
- Bemby Putuanda sebagai Norman
- Anbo Ontocheno sebagai Yuga
- Raffa Nemaja sebagai Raffa
- Chilla Irawan sebagai Nadine
- Fabian sebagai Alif
- Angelia Quartiana sebagai Abel
Alur kisah
Season 5 dibuka dengan kisah Lia yang terjebak dalam reruntuhan hotel setelah gempa hebat melanda Yogyakarta yang bertepatan dengan terbongkarnya rahasia bahwa Faiz bukanlah anak kandungnya. Mischa dan Faiz yang ketakutan menggunakan situasi acak-acakan tersebut untuk melarikan diri ke rumah sakit dia panggil ambulans.Farrel gelisah luar biasa begitu Lia beristirahat bercakap dan menutup telepon dari seberang sana. Suatu perasaan tidak nyaman menyergap hatinya. Dan itu benar, karena tak lama setelah itu Farrel mendapat kabar Yogyakarta dilanda gempa. Farrel jadi cemas dan panik. Lagi pula ibunya tidak dapat dihubungi. Dia secepat kilat memutuskan berangkat ke Yogyakarta. Firasatnya mengatakan Lia dalam keadaan bahaya, butuh bantuan.
Oma sampai syok dan dibawa ke rumah sakit begitu mendengar kabar Yogyakarta dilanda gempa dan Lia terjebak dalam bencana nasional itu. Seluruh keluarga menangis dan terus berdoa untuk keselamatan Lia dan Oma.
Sementara itu, Mischa terus berupaya mencari kenal, memastikan keadaan Lia. Dia menanti Lia berpulang. Meskipun Faiz sudah menginginkan, bahkan memaksanya untuk kabur, Mischa bersikukuh tak hendak melepaskan Yogyakarta sebelum betul-betul yakin Lia memang sudah berpulang.
Farrel tiba di Yogyakarta, dan dengan susah payah akibatnya dia menemukan jenazah yang mirip Lia. Tepat pada saat itu, Faiz melihatnya dan mengira bahwa jenazah yang diteliti Farrel yaitu jenazah Lia. Faiz pun buru-buru memberitahu Mischa. Mischa girang bukan main dan akibatnya setuju untuk pulang ke Jakarta.
Mischa dan Faiz ternyata malu. Jenazah itu bukan Lia. Allah Maha Besar. Lia ternyata sedang hidup, bertahan di tengah puing-puing hotel. Farrel pun akibatnya sukses menyelamatkan Lia. Namun Faiz dan Mischa yang tidak menyadari kekeliruan ini, terkejut melihat Farrel sukses membawa Lia pulang dalam kondisi tidak sadarkan diri.
Sesampainya di Jakarta, kondisi Lia menurun dan berganti koma. Kenyataan Mischa berbohong soal Faiz yang harusnya diungkapkan malah tidak terjadi. Mischa tidak berdiam diri. Dia berupaya menghabisi Lia di rumah sakit. Saat usaha Mischa nyaris sukses, tiba-tiba Lia sadar dari komanya. Mischa amat sangat ketakutan dan mencoba kabur, tapi dia malah tertangkap.
Amarah Farrel meledak mendengar kisah dari Lia. Mischa dan Faiz akibatnya ditangkap polisi. Sidang dilakukan, Mischa dan Faiz didakwa dalam kasus penipuan, percobaan pembunuhan, dan pembunuhan berencana.
Setelah Mischa dan Faiz ditangkap, kebahagiaan menyelimuti keluarga Hutama, sayangnya Rumah Tangga Bram dan Maya makin terpuruk. Ditambah lagi, Handoko, kakak Alm. Hutama, muncul dan berniat merusak kebahagiaan keluarga. Lia dan Hutama sangat membenci Handoko, karena dia pernah menjebak Hutama dengan Asifa, sekretarisnya seolah berselingkuh. Sejak itu Handoko tidak dianggap sebagai keluarga lagi.
Mischa melahirkan anaknya di penjara, dan kesudahan dirawat oleh Keluarga Hutama. Hutama ternyata pernah menitipkan DVD ke Fitri menempuh bank. Setelah diteliti, ternyata Asifa benar-benar berselingkuh dan telah tersedia anak dari Hutama. Hutama memohon supaya Fitri mencari anak itu. Handoko juga melihat DVD itu. Asifa ternyata hadir di Jakarta. Handoko mencari kenal tentang anak itu dengan berharap keterangan pada Asifa.
Setelah diselidiki, ternyata anak Asifa dan Hutama yaitu Faiz. Handoko memberitahu Asifa dan Asifa pun berniat untuk membantu anaknya, Faiz untuk keluar dari penjara. Faiz dan Mischa keluar dari penjara. Faiz membenci Mischa setelah kenal sekiranya ternyata dia telah membunuh ayah kandungnya sendiri.
Mischa sedang tetap mau menghancurkan kebahagiaan Keluarga Hutama dan bekerjasama dengan Handoko. Tetapi Faiz dan Asifa tidak menghiraukannya. Faiz mulai bertobat dan mau membangun perusahaan dan tidak menggangu kebahagian keluarga itu.
Semua mulai berganti ketika Fahmi, anak Faiz dan Mischa berpulang tertabrak oleh orang yang mengendarai mobil Farrel. Faiz dan Mischa yang sangat duka berjanji untuk membalas dendam pada Farrel atas kematian anaknya.
Faiz dan Mischa menuntut Farrel supaya dipenjara dan dihukum seberat-beratnya. Keluarga Farrel yang yakin bahwa Farrel tidak berbuat malu, berupaya membebaskan Farrel. Mischa kesudahan mengetahui bahwa yang membunuh Fahmi yaitu Handoko. Dia menjadi marah dan tidak mau memperagakan pekerjaan sama lagi dengan Handoko. Tetapi setelah dihasut Handoko, akibatnya Mischa setuju.
Semua saksi dan bukti dipegang oleh Mischa. Mischa menawarkan bukti untuk kebebasan Farrel dengan Retro dan Metro. Keluarga Hutama setuju. Farrel berdiri sendiri dan setelah mengetahui hal itu dia marah luhur, lalu telah tersedia tujuan membangun perusahaan baru. Semua pekerja Retro yang tidak mau memperagakan pekerjaan sama dengan Mischa, keluar dari Retro dan bergabung dengan Farrel.
Revolution, perusahaan Farrel, berlomba dengan Retro. Mischa dan Faiz berupaya untuk menjatuhkan Farrel dengan Revolution. Farrel pun tak diam. Dia mengutus Bram untuk menjadi mata-mata Mischa.
Kerjasama Handoko dan Mischa nyaris terbongkar, tetapi Mischa segera menjadikan Hartawan kambing hitam. Pernikahan Maya dan Bram nyaris menuju perceraian. Fitri hamil. Mischa yang tidak rela berupaya membunuh anaknya Fitri. Faiz yang merasa tidak tidak memihak karena Fitri hamil sementara anaknya berpulang, ikut membantu Mischa dalam usaha membunuh anak Fitri.
Farrel menjadikan Bram sebagai mata-mata Mischa dengan berpura-pura menjadi kenalan Mischa, sayangnya Bram ketahuan dan kesudahan difitnah Mischa sehingga Bram masuk penjara. Maya marah kepada Farrel dan tidak mengizinkan Farrel berjumpa Raffa sebelum Bram berdiri sendiri. Usaha menakut-nakuti Mischa supaya mengakui tetang kebenaran Fahmi pada Faiz pun gagal.
Fitri pun akibatnya turun tangan, dan sukses mengungkapkan kebenaran pada Faiz, dan Faiz berniat membantu Keluarga Hutama. Kerjasama Farrel dan Faiz membuahkan hasil. Tino, suruhan Mischa sukses ditangkap, namun sayangnya ketika Farrel mengetahui niat buruk Handoko, Farrel didorong ke jurang oleh Handoko. Mischa mau tak mau duka, karena orang yang dicintainya berpulang. Fitri yang berduka kembali bangun dan menjadi pemimpin Revolution meneruskan Farrel dan melawan Mischa.
Ternyata, Farrel sedang hidup, ditolong oleh Mischa dan disimpan di sebuah rumah. Farrel sadar namun sayangnya Farrel hilang ingatan. Bagaimanapun juga, kejahatan tidak hendak kekal. Benar saja, usaha Mischa menyembunyikan Farrel tercium. Keluarga Hutama menemukan Farrel. Namun sayangnya Fitri harus berkorban demi Farrel. Farrel terancam berpulang sekiranya dia berupaya mengingat masa lalunya.
Mau tak mau sekali lagi Mischa masuk dan tinggal di rumah Hutama sebagai "istri" Farrel, dan Fitri memerankan sebagai pembantu. Sekali lagi Fitri harus menghadapi ujian cinta nya dengan Farrel. Fitri kembali menantang Mischa bertempur memperebutkan Farrel, sedangkan Farrel perlahan-lahan mulai mengingat masa lalunya.
Farrel yang melihat keadaan Fitri bimbang. Mana suami Fitri? Teringat hendak perjuangan Farrel yang menyamar menjadi Fathan untuk menduduki hati Bu Lik, Fitri pun menceritakan tentang Fathan. Fitri pun menggunakan nama Fathan untuk semakin tidak jauh dengan Farrel. Keadaan itu juga dimanfaatkan oleh Mischa.
Mischa membayar Yadi untuk memerankan sebagai Fathan. Fitri tak kalah dengan bantuan seluruh keluarganya, dia dapat bertahan melawan Mischa dan Yadi, dan memojokkannya. Usaha Mischa sia-sia. Yadi sukses disingkirkan oleh Fitri dengan bantuan Faiz, Norman, Bram, dan keluarga Hutama. Mau menyorongkan Mischa, Fitri mengutus orang baru, Henry yang memerankan sebagai Erwin, pegusaha kaya dari Australia.
Fitri dan keluarga menggunakan sifat materialistis Mischa untuk menyorongkannya. Dia membikin seolah Mischa selingkuh dengan Henry alias Erwin. Dan akibatnya usaha Fitri sukses, Mischa dikeluarkan dari rumah keluarga Hutama oleh Farrel sendiri. Karena Mischa telah keluar dari kediaman Hutama, Handoko mau tidak mau harus membereskan semua ini dengan kegiatan yang dipekerjakan membunuh Farrel. Farrel mengalami kecelakaan di tangga Masjid. Dituduh mencoba membunuh Farrel, Mischa kabur.
Fitri menanyakan kabar Farrel kepada Handoko lantaran khawatir dengan kondisi pria itu . Handoko pun menjelaskan bahwa dia sukses menghalangi Mischa masuk ke ruangan Farrel. Mischa yang kesal karena Handoko telah memfitnah dia, bersumpah hendak membongkar kedok Handoko di depan keluarga Farrel. Sementara itu, di depan Pak Iman, Aldo mengaku bahwa bayi yang dikandung Angel yaitu anak dia. Sementara Moza terlihat histeris ketika menyadari Aliza tidak memperagakan usaha.
Episode Final 777
Cinta Fitri Episode Final 777 | |
---|---|
Produksi | |
Durasi | 90 menit (20.30 - 22.00 WIB) |
Episode "Final 777" membawa Cinta Fitri masuk ke dalam Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai sinetron terlama yang ditayangkan di televisi. Namun, episode ini bukanlah episode final dari rangkaian peristiwa dalam sinetron ini, karena Cinta Fitri sedang hendak jadi ke season 6.
Fitri bersama Mischa mencari keberadaan Handoko. Fitri tidak menyadari sekiranya Mischa sedang membohongi dia. Bersama Faiz, Bram, dan polisi, Fitri sukses menggerebek tempat persembunyian Handoko yang dituding Mischa. Ternyata, Farrel absen di sana. Fitri, Bram, dan Faiz lalu mengabarkan hal tersebut kepada Lia yang langsung histeris dan menangis. Oma segera menyusul Fitri dan Mischa yang mencari Farrel. Ketika Fitri hendak dibunuh oleh orang suruhan Mischa, Oma datang dengan membawa panci untuk memukul orang suruhan Mischa tersebut. Orang suruhan Mischa sukses ditangkap. Begitu juga orang suruhan Handoko. Sementara itu, Lia sadar dari pingsannya dan langsung pergi mencari Farrel. Bu Lik dan Maya tidak bisa berbuat apa-apa ketika Lia sadar dari pingsannya.
Norman yang sedang kesukaran mencari uang, terpaksa bersama teman-temannya menjadi waria. Ketika Norman pulang, Yuga dan Iman malah memarahi Norman. Koko dan Cecep memberikan surat kepada Yuga dan Iman yang hadir intinya kepergian Norman. Kepergian Norman membikin Yuga dan Iman menjadi duka karena telah menyesal memarahi Norman.
Sementara itu, Maya dan Bram mengadakan pesta di rumah Bram sebelum keesokan harinya mereka menandatangani surat perceraian mereka. Malam itu menjadi malam terakhir mereka bersama. Maya dan Bram sedang bingung untuk hak asuh Alif.
Aldo dan Moza tampak cemas karena Aliza pingsan. Mula-mula, Moza menolak anak yang dikandung Angel. Namun, setelah dibujuk oleh Aldo, Moza mulai menerima anak Angel karena kesehatan Aliza. Kemudian, Aldo menerima anak yang dikandung Angel dengan syarat, bayi yang dikandung Angel untuk didonorkan buat Aliza. Angel juga memiliki satu syarat, yaitu Aldo harus menikahi Angel secara Sah. Aldo merasa bingung.
Kemudian, Fitri, Mischa, Oma dan Lia pergi ke tempat persembunyian Handoko dan Farrel. Di sana, Farrel sukses keluar dan berjumpa dengan keluarganya. Namun sayang, ingatan Farrel sedang belum pulih. Bahkan, ketika Fitri memeluknya, Farrel sedang bersikap biasa saja. Pada saat polisi sedang mencari Handoko, Handoko segera menemui keluarga Farrel yang hadir di sana sambil membawa tongkat yang cukup tajam. Keluarga Farrel merasa ketakutan karena Farrel menjadi sasaran pembunuhan, tapi, Farrel sukses menyerang balik Handoko.
Terjadilah pertarungan sengit sela Handoko dan Farrel untuk mendapatkan tongkat itu. Mereka saling berdorongan. Mischa mengambil kesempatan ini untuk melukai Handoko dengan melemparkan tong sampah yang hadir di belakangan Handoko ke dirinya. Dengan melemparkan tong sampah itu, Handoko pun jatuh dan tongkat hadir di tangan Farrel. Namun karena Farrel sedang menghalau dirinya maka tongkat itu pun menusuk ke perut Mischa, yang hadir di belakangan Handoko. Mischa merintih kesakitan dan terjatuh, sementara Handoko yang kabur menjadi tidak ditangkap oleh polisi.
No comments:
Post a Comment