Journey 2: The Mysterious Island
Mencari film bertema adventure? Mungkin ini film yang
tepat!Jika sebelum-sebelumnya stucio-stucio bioskop di Indonesia
dipenuhi film-film sci-fi, horor, dan action, film yang satu ini
tentunya akan semakin mewarnai ragam film yang telah ada.
Ingatkah Anda dengan film Journey to the Center of the Earth
(2008)? Film yang menampilkan Brander Fraser dan Josh Hutcherson
tersebut berkisah mengenai petualangan Trevor (Fraser) dan Sean
(Hutcherson) ke inti bumi dan menemuan “dunia lain” di sana. Nah, Journey 2 adalah sekuel dari film tersebut.
Di film ini, Sean tidak lagi berpetualang bersama pamannya, Trevor.
Ia berkelana ke Palau lalu terbang mengitari Samudra Pasifik bersama
ayah tirinya, Hank (Dwayne Johnson) dan dua pemandu wisata, Kailani
(Vannesa Hudgens) dan Gabato (Luiz Guzman), untuk menemukan pulau
misterius yang ia yakini bukan fiksi semata. Sean semakin meyakini
keberadaan pulau tersebut setelah menerima pesan berkode dari orang tak
dikenal yang memberikan petunjuk ke tiga buku fiksi, Treasure Island, Gulliver’s Travels, dan Mysterious Island.
Bersama Hank, Kailani, dan Gabato, Sean menempuh badai dahsyat di atas
Samudra Pasifik, mempertaruhkan nyawa mereka demi menemukan pulau yang
masih diragukan keberadaannya demi menemukan kakek tercintanya,
Alexander Anderson (Michael Caine).
Tipikal Film Keluarga
Journey 2 bisa dikatakan sebagai film yang cocok untuk
disaksikan keluarga atau anak remaja. Oleh karena naskah film ini
dibangun dari penggabungan tiga fondasi cerita yang terdapat di tiga
novel klasik yang cukup terkenal (Treasure Island, Gulliver’s Travels, dan Mysterious Island), film ini memiliki karakter plot yang unik dan fresh. Seperti imajinasi yang digambarkan di film pertama, kita akan menyaksikan hal yang tidak jauh berbeda, pemandangan out of the box
yang biasanya hanya ditemukan di kisah-kisah fiksi. Film ini
benar-benar memainkan perannya dengan baik sebagai media hiburan di
waktu luang.
Ketiadaan Branden Fraser yang digantikan Dwayne Johnson agak
mengejutkan saya. Penampilan Johnson di film action selalu
prima—didukung oleh postur tubuhnya yang kekar dan wajahnya yang garang,
tetapi penampilannya di film nonaction, seperti Tooth Fairy dan Journey 2
membuat saya sedikit mengangkat alis. Tidak ada yang salah dengan peran
yang dimainkan Johnson dan aktingnya. Tetapi, Johnson memberikan
sesuatu yang berbeda di film ini yang belum pernah disaksikan orang
sebelumnya: bermain ukulele dan menyanyikan lagu “What a Wonderful Life”
dengan lirik yang sudah dimodifikasi. Hasilnya? Anda tidak akan percaya
jika tidak menyaksikannya sendiri!
Sang tokoh utama, Sean Anderson, telah tumbuh menjadi seorang remaja
pemberontak yang memiliki trauma akibat kehilangan ayahnya. Banyak yang
berubah dari akting dan penampilan Josh di film pertama dan film kedua
ini. Itu dipengaruhi oleh porsi “keutamaan” karakter Sean yang di film
pertama tidak begitu tergali karena berpusat ke karakter Trevor yang
diperankan Fraser. Kali ini, Sean menjadi pusat perhatian yang
menjalankan misi untuk menemukan kakeknya. Di film ini, Josh bisa
“menggali” karakternya lebih dalam dan menunjukkan bakat aktingnya
dengan lebih baik.
Overall, film ini menyajikan plot yang baik, humor yang
menyegarkan—walaupun beberapa di antaranya ada yang gagal dieksekusi
dengan baik dan justru menjadi “garing”, dan ending yang sesuai harapan. Jika Anda mencari hiburan penghilang penat, mungkin film ini pilihan yang tepat.
Tanggal rilis:
3 Februari 2012 (Indonesia)
3 Februari 2012 (Indonesia)
Genre:
adventure
adventure
Durasi:
94 menit
94 menit
Sutradara:
Brad Peyton
Brad Peyton
Pemain:
Dwayne Johnson, Michael Caine, Josh Hutcherson, Vanessa Hudgens, Kristin Davis, Luis Guzman
Dwayne Johnson, Michael Caine, Josh Hutcherson, Vanessa Hudgens, Kristin Davis, Luis Guzman
Studio:
New Line Cinema
New Line Cinema
No comments:
Post a Comment