Wednesday, November 27, 2019

Behind Enemy Lines

Behind Enemy Lines (2001/US)

Behind Enemy LinesZerosumo.net – Jatuhnya pesawat terbang komersil Malaysia MH17 karena ditembak rudal/roket/misil yang terjadi beberapa hari kebelakang ini mengingatkan saya pada sebuah film semi-perang yang rilis tahun 2001 silam, yaitu Behind Enemy Lines. Sebelumnya saya turut berduka cita untuk keluarga dan juga korban pesawat MH17, semoga kasus jatuhnya pesawat ini cepat diselesaikan segera mungkin karena logikanya anda tidak bisa seenak perut menembak pesawat komersil padahal ketika itu sudah banyak pesawat komersil lain yang biasa melewati zona terbang Ukraina.
Bicara Behind Enemy Lines, film ini termasuk film favorit saya bertahun-tahun silam lamanya, karena menampilkan adegan aksi yang sangat menegangkan tapi (seperti biasa) tanpa meninggalkan keheroikan ‘Murica yang selalu tampak keren dan tampak hebat di dunia perfilman Hollywood. Diluar kelebayan Hollywood membuat film-film perangnya, cerita film Behind Enemy Lines mengisahkan seorang navigator pesawat F-18 yang jatuh ditembak gerakan separatis ketika sedang melewati Bosnia, Yugoslavia, Serbia, Kroasia atau apapun itu namanya.
Chris Burnett (Owen Wilson) adalah navigator yang berhasil selamat dari musibah konyol yang melanda dirinya yang bertepatan dengan hari Natal tersebut. Tapi naas, sahabatnya, sang pilot bernama Stackhouse (Gabriel Macht) tiba-tiba dieksekusi oleh gerakan separatis di Bosnia (atau apapun itu namanya) tidak lama setelah ia mendarat. Melihat kejadian mengerikan tersebut, Burnett pun berusaha untuk menjauh dari kejaran para gerakan separatis yang dipimpin oleh Miroslav Lokar (Olek Krupa) dan anak buahnya yang keji, Sasha (Vladimir Mashkov), seorang sniper berpenampilan casual yang jago sekali memburu musuhnya.
Behind Enemy LinesBukannya ingin menyambung-nyambungkan peristiwa jatuhnya pesawat MH17 dengan film ini, tapi ada kesamaan yang bisa ditarik diluar jenis pesawat yang ditembak jatuhnya. Seperti daerah yang dilewati oleh kedua pesawat ini sedang dalam keadaan konflik, dimana saat ini Ukraina masih berselisih dengan Rusia sementara di film Behind Enemy Lines, walaupun sebenarnya fiksi tapi ceritanya berdasarkan konflik yang terjadi sekitar tahun 1994-1995 dimana saat itu ada pembantaian umat muslim besar-besaran di Bosnia (atau apapun itu namanya).
Behind Enemy LinesTanpa sengaja, Burnett melihat kuburan masal para korban pembantaian Miroslav Lokar dan pasukannya, sehingga tidak aneh jika dirinya dikejar-kejar oleh satu pleton tentara dan satu psikopat bersenjatakan satu senapan dan satu pistol dan berdandan ala atlit. Maka dimulailah kucing-kucingan antara Burnett dan para tentara Miroslav Lokar, Burnett tidak seorang diri, sebagai karakter penengah, ada Admiral Reigart (Gene Hackman) yang berusaha menuntun Burnett ke titik aman di negara antah berantah sana untuk bisa dijemput.
Behind Enemy Lines ini tipikal film heroik ‘Murica, tapi entah kenapa saya lumayan suka menonton film berdurasi kurang dari dua jam ini, selain jarang-jarang melihat penampilan Owen Wilson di film-film aksi serius, teknik pengambilan gambar dan editing di film panjang debutan sutradara John Moore ini juga cukup apik. Seperti adegan dimana pesawat F-18 Stackhouse dan Burnett yang sedang kejar-kejaran dengan dua rudal anti aircraft milik Sasha. Aksi di udara tersebut cukup membuat mulut saya menganga pada masanya sampai sekarang ketika saya menonton ulang. Apalagi ketika Stackhouse dan Burnett mengaktifkan kursi lontar di pesawatnya, camera worknya apik tenan!
Dari segi teknis dan visual, Behind Enemy Lines cukup memanjakan mata saya, variasi shoot-shoot-nya ada banyak, sampai shoot-shoot ala handheld camera pun menjadi pemanis ketika Burnett sedang berusaha melarikan diri dari kejaran para tentara separatis. Setting tempatnya pun asyik, hutan belantara, perbukitan bersalju sampai kota yang sudah hancur lebuh penuh ranjau darat menjadi background yang cukup meyakinkan untuk mendukung cerita.
Behind Enemy LinesTapi sebagus apapun teknisnya, yang namanya ‘Murica tidak pernah berhenti untuk pamer sekaligus ‘jualan’ di film-film perangnya, selain menjadi advertiser tak langsung Coca-Cola dan musik hip hop, Behind Enemy Lines mempunyai banyak flaw dalam segi penceritaan seperti karakter Burnett yang memang ditakdirkan untuk selalu selamat tanpa cedera! Contohnya adegan ketika ia berusaha menyebrangi ranjau darat yang begitu banyaknya, tetap saja yang namanya jagoan bisa selamat sampai garis finish dengan segar bugar. Ha-ha. Intinya, plot ceritanya biasa saja tapi memang dibungkus dengan pas.
Behind Enemy LinesTapi dari segi penokohan, film ini mempunyai jajaran cast yang cukup kuat dan bisa dibilang ikonik. Karakter sang admiral yang diperankan dengan sangat keras dan tegas oleh Gene Hackman, karakter Owen Wilson sebagai protagonis yang cukup menarik simpati, sampai karakter antagonis yang luar biasa ‘khas’ ala Sasha sang sniper elite yang sayang sekali harus mati konyol di akhir-akhir. Kalau anda pernah main GTA IV, anda pasti akan menemukan banyak sekali kemiripan antara karakter Niko Bellic dan karakter Sasha di film ini, karena kenyataannya memang karakter Niko Bellic dibuat berdasarkan karakter antagonis yang terlihat bad-ass memegang senapan sambil berpakaian tracksuit keren ini, ha-ha.
Behind Enemy LinesDiluar flaw dan gaya penuturan Hollwyood yang luar biasa tidak penting kalau menceritakan tentang perang versi mereka sendiri, Behind Enemy Lines tetap sebuah tontonan yang menarik dan entah kenapa mengingatkan saya pada peristiwa jatuhnya pesawat MH17 yang terjadi kemarinan ini. Mau film walaupun peristiwa kemarin—bahkan film ini didasarkan pada kisah nyata, semoga ada kejelasan dan ketegasan dari pemerintah terkait tentang kejadian kemarin, harus ada yang ditindak, karena bagaimanapun juga, tindakan menembak jatuh pesawat seenak perut ini telah menghilangkan banyak nyawa tak berdosa. Intinya, perang, mau kecil mau besar, pasti akan membawa luka.

No comments:

Post a Comment