Behind Enemy Lines (2001/US)
Zerosumo.net
– Jatuhnya pesawat terbang komersil Malaysia MH17 karena ditembak
rudal/roket/misil yang terjadi beberapa hari kebelakang ini mengingatkan
saya pada sebuah film semi-perang yang rilis tahun 2001 silam, yaitu
Behind Enemy Lines. Sebelumnya saya turut berduka cita untuk keluarga
dan juga korban pesawat MH17, semoga kasus jatuhnya pesawat ini cepat
diselesaikan segera mungkin karena logikanya anda tidak bisa seenak
perut menembak pesawat komersil padahal ketika itu sudah banyak pesawat
komersil lain yang biasa melewati zona terbang Ukraina.
Bicara Behind Enemy Lines, film ini
termasuk film favorit saya bertahun-tahun silam lamanya, karena
menampilkan adegan aksi yang sangat menegangkan tapi (seperti biasa)
tanpa meninggalkan keheroikan ‘Murica yang selalu tampak keren dan
tampak hebat di dunia perfilman Hollywood. Diluar kelebayan Hollywood
membuat film-film perangnya, cerita film Behind Enemy Lines mengisahkan
seorang navigator pesawat F-18 yang jatuh ditembak gerakan separatis
ketika sedang melewati Bosnia, Yugoslavia, Serbia, Kroasia atau apapun
itu namanya.
Chris Burnett (Owen Wilson) adalah
navigator yang berhasil selamat dari musibah konyol yang melanda dirinya
yang bertepatan dengan hari Natal tersebut. Tapi naas, sahabatnya, sang
pilot bernama Stackhouse (Gabriel Macht) tiba-tiba dieksekusi oleh
gerakan separatis di Bosnia (atau apapun itu namanya) tidak lama setelah
ia mendarat. Melihat kejadian mengerikan tersebut, Burnett pun berusaha
untuk menjauh dari kejaran para gerakan separatis yang dipimpin oleh
Miroslav Lokar (Olek Krupa) dan anak buahnya yang keji, Sasha (Vladimir
Mashkov), seorang sniper berpenampilan casual yang jago sekali memburu
musuhnya.
Bukannya
ingin menyambung-nyambungkan peristiwa jatuhnya pesawat MH17 dengan
film ini, tapi ada kesamaan yang bisa ditarik diluar jenis pesawat yang
ditembak jatuhnya. Seperti daerah yang dilewati oleh kedua pesawat ini
sedang dalam keadaan konflik, dimana saat ini Ukraina masih berselisih
dengan Rusia sementara di film Behind Enemy Lines, walaupun sebenarnya
fiksi tapi ceritanya berdasarkan konflik yang terjadi sekitar tahun
1994-1995 dimana saat itu ada pembantaian umat muslim besar-besaran di
Bosnia (atau apapun itu namanya).
Tanpa
sengaja, Burnett melihat kuburan masal para korban pembantaian Miroslav
Lokar dan pasukannya, sehingga tidak aneh jika dirinya dikejar-kejar
oleh satu pleton tentara dan satu psikopat bersenjatakan satu senapan
dan satu pistol dan berdandan ala atlit. Maka dimulailah kucing-kucingan
antara Burnett dan para tentara Miroslav Lokar, Burnett tidak seorang
diri, sebagai karakter penengah, ada Admiral Reigart (Gene Hackman) yang
berusaha menuntun Burnett ke titik aman di negara antah berantah sana
untuk bisa dijemput.
Behind Enemy Lines ini tipikal film
heroik ‘Murica, tapi entah kenapa saya lumayan suka menonton film
berdurasi kurang dari dua jam ini, selain jarang-jarang melihat
penampilan Owen Wilson di film-film aksi serius, teknik pengambilan
gambar dan editing di film panjang debutan sutradara John Moore ini juga
cukup apik. Seperti adegan dimana pesawat F-18 Stackhouse dan Burnett
yang sedang kejar-kejaran dengan dua rudal anti aircraft milik Sasha.
Aksi di udara tersebut cukup membuat mulut saya menganga pada masanya
sampai sekarang ketika saya menonton ulang. Apalagi ketika Stackhouse
dan Burnett mengaktifkan kursi lontar di pesawatnya, camera worknya apik
tenan!
Dari segi teknis dan visual, Behind Enemy
Lines cukup memanjakan mata saya, variasi shoot-shoot-nya ada banyak,
sampai shoot-shoot ala handheld camera pun menjadi pemanis ketika
Burnett sedang berusaha melarikan diri dari kejaran para tentara
separatis. Setting tempatnya pun asyik, hutan belantara, perbukitan
bersalju sampai kota yang sudah hancur lebuh penuh ranjau darat menjadi
background yang cukup meyakinkan untuk mendukung cerita.
Tapi
sebagus apapun teknisnya, yang namanya ‘Murica tidak pernah berhenti
untuk pamer sekaligus ‘jualan’ di film-film perangnya, selain menjadi
advertiser tak langsung Coca-Cola dan musik hip hop, Behind Enemy Lines
mempunyai banyak flaw dalam segi penceritaan seperti karakter Burnett
yang memang ditakdirkan untuk selalu selamat tanpa cedera! Contohnya
adegan ketika ia berusaha menyebrangi ranjau darat yang begitu
banyaknya, tetap saja yang namanya jagoan bisa selamat sampai garis
finish dengan segar bugar. Ha-ha. Intinya, plot ceritanya biasa saja
tapi memang dibungkus dengan pas.
Tapi
dari segi penokohan, film ini mempunyai jajaran cast yang cukup kuat
dan bisa dibilang ikonik. Karakter sang admiral yang diperankan dengan
sangat keras dan tegas oleh Gene Hackman, karakter Owen Wilson sebagai
protagonis yang cukup menarik simpati, sampai karakter antagonis yang
luar biasa ‘khas’ ala Sasha sang sniper elite yang sayang sekali harus
mati konyol di akhir-akhir. Kalau anda pernah main GTA IV, anda pasti
akan menemukan banyak sekali kemiripan antara karakter Niko Bellic dan
karakter Sasha di film ini, karena kenyataannya memang karakter Niko
Bellic dibuat berdasarkan karakter antagonis yang terlihat bad-ass
memegang senapan sambil berpakaian tracksuit keren ini, ha-ha.
Diluar
flaw dan gaya penuturan Hollwyood yang luar biasa tidak penting kalau
menceritakan tentang perang versi mereka sendiri, Behind Enemy Lines
tetap sebuah tontonan yang menarik dan entah kenapa mengingatkan saya
pada peristiwa jatuhnya pesawat MH17 yang terjadi kemarinan ini. Mau
film walaupun peristiwa kemarin—bahkan film ini didasarkan pada kisah
nyata, semoga ada kejelasan dan ketegasan dari pemerintah terkait
tentang kejadian kemarin, harus ada yang ditindak, karena bagaimanapun
juga, tindakan menembak jatuh pesawat seenak perut ini telah
menghilangkan banyak nyawa tak berdosa. Intinya, perang, mau kecil mau
besar, pasti akan membawa luka.
No comments:
Post a Comment