Tuesday, November 26, 2019

HArry POtter And THe order of The Phoenix

Sedikit Review Tentang Film Harry Potter and the Order of the Phoenix

Dari judulnya saja pasti tahu. Yap…ini resensi film Haryy Potter seri kelima. Sebagai salah satu fans ringan berat Harry Potter dan saran sehat dari teh Jurig, maka saya mencoba membuat review film ini.
Pertama-tama, film ini rencananya dirilis di Indonesia pada tanggal 13 Juli 2007. Tetapi tampaknya dimajukan menjadi tanggal 11 berhubung peredaran film asing di Indonesia biasanya dimulai pada hari Rabu atau Sabtu. Sedangkan film Indonesia bebas. Saya yang sudah berencana nonton bersama milis Harry Potter Indonesia pada tanggal 15 Juli bersikeras untuk nonton pada hari pertama film ini dirilis. Jadilah saya nonton di theater tercinta, Djakarta Theatre.
Merasa belum puas, saya nonton kembali di Blitz Megaplex bersama anggota milis Indo-Harry Potter. Dan saya puaasss!!! Hohoho…
Adegan dimulai di suatu taman di mana Harry diganggu oleh sepupunya, Dursley. Tiba-tiba munculah mahluk penjaga Azkaban, penjara dunia sihir, yang berusaha untuk menyedot jiwa Harry dan sepupunya. Seperti yang diketahui, hal itu digagalkan oleh Harry sendiri dengan sihir patronus. Setelah itu hal-hal rumit datang bertubi-tubi, mulai dari difitnahnya Harry sebagai The Boy Who Lived Lies, sampai-sampai ia diberi hukuman karena dianggap berbohong.
D.A.
Karena ketatnya peraturan dari kementrian sihir yang melarang murid-murid Hogwarts untuk belajar Defense Againts the Dark Arts (Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam), kedua sahabat Harry, Ron dan Hermione, mengajak Harry membentuk suatu grup untuk melatih kemampuan sihir mereka, yaitu Dumbledore’s Army (D.A.). Kegiatan ini cukup menyenangkan, sampai-sampai Harry… *tarik nafas* mencium Cho Chang! Aarrrggghhhh…
Aaarrrggghhh!!!!!
Kemudian pada saat ujian OWL (Ordinary Wizarding Level), si kembar Fred and George bikin rusuh sampai akhirnya ujian tersebut batal. Tetapi tiba-tiba Harry mendapat penglihatan. Ia merasa Sirius, Godfather-nya Harry, terancam. Dengan nekad ia pergi menuju London bersama Ron, Hermione, Neville, Ginny dan Luna. Ternyata apa yang dilihat Harry dalam penglihatannya, semua itu hanya jebakan. Dan terjadilah perang seru antara penyihir hitam dan penyihir putih (sebut saja putih karena aura mereka berwarna putih 😛 )
Seperti yang telah diketahui para pembaca novel, Sirius Black mati oleh mantra laknat, Avadra Kedavra. Kemudian Harry mengejar pembunuh Sirius, yaitu Bellatrix yang tak lain tak bukan adalah sepupu Sirius. Dan terjadilah pertempuran antara Lord Voldemort dan Albus Dumbledore.
Secara keseluruhan, film ini layak untuk ditonton, terutama untuk penggemar Harry Potter seperti saya. Namun dari segi cerita, bagi yang sudah membaca novel, kemungkinan akan kecewa karena banyak adegan-adegan yang ditiadakan. Alur cerita cukup cepat, sehingga tak terasa sudah sampai ke akhir cerita. Film ini cocok untuk ditonton bersama keluarga, teman-teman atau bahkan pacar. Tapi adegan ciumannya itu kayaknya mesti dihapuskan deh huehehehehe :mrgreen:
Dan entah kenapa gadis yang satu ini begitu menarik perhatian di setiap kemunculannya. Bahkan teman saya yang bergender pria, tertarik dengan gadis ini karena berakting begitu natural dan lucu! Salut buat Evanna Lynch yang berhasil menyisihkan 15000 peserta audisi dalam memperebutkan peran Luna Lovegood. Good Job!
Untuk semua para kru film Harry Potter dan para pemain-pemainnya, saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya karena bisa merealisasikan film ini dengan cukup baik. Saya beri \bigstar \bigstar \bigstar \bigstar \bigstar untuk film ini tentu saja karena saya adalah penggemar Harry Potter hohoho… Well done!!

No comments:

Post a Comment