Tuesday, November 26, 2019

The Heartbreak Kid

The Heartbreak Kid

Image result for sinopsis film the heartbreak kid 2007



Sebenernya gue nggak terlalu berharap banyak pada film ini. Gue nggak nge-fans amat sama Ben Stiller, dan kalo diliat dari trailernya – kayaknya udah ketebak ceritanya akan gimana. Eh, ternyata perkiraan gue salah. Tapi gue nggak merekomendasikan film ini bagi para jomblo.
Ringkasan:
Eddie (Ben Stiller) adalah seorang pemilik toko alat olah raga yang masih aja ngejomblo di usia yang lumayan telat. Yang selalu jadi kekuatirannya adalah, bagaimana caranya bisa yakin bahwa dia nggak akan salah pilih. Bagaimana caranya bisa yakin bahwa orang yang dikawininya nanti adalah orang yang terbaik, dan nggak ada orang lain yang lebih baik.
Gara-gara sebuah insiden penjambretan, Eddie kenalan dengan Lila (Malin Akerman) – seorang cewek yang cantik dan ‘nampaknya’ sempurna. Eddie akhirnya memutuskan untuk mengawini Lila, mengajaknya bulan madu ke Cabo, Mexico, dan di sana kekuatirannya terbukti. Lila ternyata orang yang sangat ajaib dan menjengkelkan.
Di resort tempat mereka berbulan madu, Eddie kenalan dengan Miranda (Michelle Monaghan) yang lagi liburan bareng keluarga besarnya. Eddie naksir Miranda, dan gayung bersambut – sampe akhirnya Eddie memutuskan akan menceraikan Lila.
Komentar gue:
Yang menarik dari film ini adalah, alur ceritanya dibangun dengan latar belakang yang kuat. Kenapa tokoh Eddie yang tadinya takut kawin bisa ‘berani’ mengawini orang yang baru dia kenal selama 6 minggu, kenapa Miranda bisa nggak tau bahwa Eddie udah beristri, dan kenapa Lila bisa nggak tau Eddie pacaran lagi sama orang lain di tengah bulan madu mereka – semua dikasih latar belakang yang menurut gue cukup logis.
Selain itu, yang juga gue suka dari film ini adalah: semua tokohnya adalah ‘manusia biasa’. Nggak tokoh yang dipaksakan jadi super bego, super culas, atau super gila untuk memancing tawa penonton. Semuanya adalah sosok-sosok yang biasa aja, yang mungkin kita temui dalam kehidupan nyata. Keadaan lah yang bkin mereka terlibat dalam situasi yang menggelikan – sebagaimana layaknya sebuah sitcom.
Lagipula, memang adegan2 dalam film ini nggak seluruhnya dirancang untuk memancing penonton ketawa, kok. Yang ada malah pentonton diajak ikutan introspeksi, bila mereka berada dalam situasi yang sama, apa yang akan mereka lakukan?
Catatan khusus buat Malin Akerman yang dengan sukses berubah drastis dari cewek menggiurkan di awal film, jadi makhluk menjijikkan di tengah film. Mudah-mudahan setelah ini dia dapet peran-peran yang lebih menjanjikan.
Yang terakhir, film ini gue suka karena sampe adegan terakhir gue nggak bisa nebak akan gimana endingnya. Bahkan sampe beberapa detik menjelang film selesai, masih ada satu kejutan lagi buat penonton.
Memang tetep ada beberapa adegan yang sedikit dilebih-lebihkan, tapi secara umum ini film yang memuaskan gue – baik secara emosional maupun rasional , sehingga dia layak dapet 5 bintang. Film yang sangat gue rekomendasikan untuk ditonton untuk semua orang, kecuali ya itu tadi… bagi para jomblo!

No comments:

Post a Comment