Thursday, November 28, 2019

Bel Ami

Review: Bel Ami (2012)

Image result for review film bel ami


Duo sutradara asal Inggris, Declan Donnellan dan Nick Ormerod, melakukan debut penyutradaraan film layar lebarnya dengan mengarahkan sebuah adaptasi novel klasik karya Guy de Maupassant, Bel Ami, yang, sejujurnya, telah berulangkali diadaptasi ke dalam bentuk penceritaan audio visual, baik dalam presentasi film layar lebar, serial televisi bahkan… ehmmm… film dengan nuansa pornografi yang kental. Dengan naskah cerita yang ditulis oleh Rachel Bennette, Bel Ami tidak mengalami perubahan jalan cerita yang radikal. Jalan ceritanya masih mengisahkan mengenai seorang mantan tentara yang kemudian berusaha untuk meraih kekayaan dan status sosial yang ia impikan dengan memperdaya sejumlah wanita berpengaruh di kota Paris, Perancis. Oh… dalam film ini, karakter tersebut diperankan oleh Robert Pattinson. Dengan ketampanan dan daya tariknya, Pattinson mungkin adalah sosok yang pas untuk memerankan karakter womanizer seperti yang dibutuhkan oleh jalan cerita film ini. Namun, apakah kehadiran Pattinson cukup untuk membuat Bel Ami menjadi sebuah film yang menarik?
Berlatar belakang di tahun 1890-an di kota Paris, Perancis, Bel Ami bercerita mengenai Georges Duroy (Pattinson), seorang mantan tentara yang kini bekerja sebagai pegawai rendahan – dengan bayaran yang ternyata tidak dapat memenuhi kebutuhan harian Georges. Sebuah kesempatan untuk memperbaiki hidupnya kemudian datang ketika Georges bertemu dengan teman lamanya, Charles Forestier (Philip Glenister), yang menawarinya untuk bekerja sebagai jurnalis di harian terbesar di Perancis, La Vie Française. Walau ragu karena dirinya tidak memiliki kemampuan apapun dalam bidang tulis menulis, Georges akhirnya menerima tawaran tersebut.
Charles kemudian menugaskan istrinya, Madeleine (Uma Thurman), untuk mengasah kemampuan menulis Georges. Dalam waktu yang singkat, kecantikan dan kecerdasan Madeleine berhasil menarik hati Georges. Pun begitu, Madeleine terlebih dahulu telah menyatakan bahwa ia tidak tertarik untuk bermain api asmara dengan Georges. Namun, Madeleine kemudian justru menyarankan Georges untuk mendekati dua teman wanitanya yang telah menikah, Clotilde de Marelle (Christina Ricci) dan Virginie Rousset (Kristin Scott Thomas), karena pengaruh mereka yang begitu besar pada suami-suami mereka yang termasuk merupakan tokoh penting di Perancis. Singkat cerita, ketampanan Georges dengan segera menarik minat Clotilde dan Virginie dan menimbulkan skandal yang secara perlahan mampu dimanfaatkan oleh Georges untuk memperbaiki strata sosialnya.
Tema mengenai seks, uang dan politik yang diusung oleh Bel Ami memang menjadi topik penceritaan yang rasanya tidak akan lekang oleh waktu meskipun telah diceritakan berulang kali. Ditambah dengan kehadiran talenta akting seperti Uma Thurman, Christina Ricci hingga Kristin Scott Thomas yang mendukung penampilan Robert Pattinson, rasanya Bel Ami sedang berada di jalur yang tepat untuk dapat menghadirkan sebuah kisah sensasional yang menarik. Sayangnya, Bel Ami yang diarahkan oleh Declan Donnellan dan Nick Ormerod ini kehilangan dua faktor penting dalam penceritaannya: pengarahan yang berkualitas dari dua sutradaranya serta naskah cerita yang mampu tampil kuat dengan deretan karakter yang menarik.
Seluruh jajaran pemeran film ini, mulai dari Pattinson hingga Scott Thomas, mampu memberikan interpretasi terbaik mereka dalam menghidupkan setiap peran yang mereka perankan. Penggalian karakter mereka di naskah ceritalah yang justru kemudian membuat penampilan mereka terasa begitu dingin dan jauh dari kesan menggoda – mengingat lumayan banyaknya porsi penceritaan mengenai seks yang dimasukkan dalam film ini. Mungkin hanya kisah cinta yang terbentuk antara karakter Georges Duroy dan Clotilde de Marelle yang benar-benar mampu tampil menarik – dan sangat terbantu dengan penampilan kuat dari Ricci. Selain itu, karakter-karakter lain terkesan datang dan pergi tanpa pernah mampu memberikan kesan yang mendalam maupun menarik perhatian emosional dari penontonnya.
Tidak hanya kebingungan dalam menggali porsi penceritaan setiap karakter di film ini, naskah cerita Bel Ami juga sangat terlihat kebingungan dalam mengolah intrik sosial, politik dan budaya yang sangat kaya terkandung dalam jalan cerita Bel Ami – yang sekaligus membuat novel ini menjadi salah satu novel yang banyak dipelajari oleh para mahasiswa sastra di seluruh dunia. Penulis naskah, Rachel Bennette, sepertinya tidak memiliki pengetahuan yang mendalam tentang tema-tema tersebut dan akhirnya justru menjadikan unsur penceritaan tersebut hanya sebagai pelengkap dari rangkaian kompleks kisah asmara yang dijalani karakter utama film ini. Pengarahan lemah Donnellan dan Ormerod – yang gagal untuk mengelola alur penceritaan film ini dengan baik – semakin membuat Bel Ami terasa begitu datar dalam bercerita.
Dengan segala potensi yang terdapat dalam film ini – mulai dari jajaran pemeran yang atraktif dan mampu memerankan karakternya dengan baik sampai dengan tema penceritaan yang cukup berani, Bel Ami sayangnya kurang begitu mampu untuk tampil lebih dari sekedar drama period biasa. Pengarahan yang lemah dari duo sutradara, Declan Donnellan dan Nick Ormerod, serta naskah cerita arahan Rachel Bennette yang gagal menggali potensi tema penceritaan dan karakter-karakter yang menarik membuat performa apik jajaran pemeran film ini menjadi tidak berarti dalam memberikan citarasa yang baik pada penceritaan Bel Ami secara keseluruhan.
Bel Ami (Redwave Films/19 Entertainment/Protagonist Pictures/Rai Cinema, 2012)
Bel Ami (2012)
Directed by Declan Donnellan, Nick Ormerod Produced by Uberto Pasolini Written by Rachel Bennette (screenplay), Guy de Maupassant (novel, Bel Ami) Starring Robert Pattinson, Uma Thurman, Kristin Scott Thomas, Christina Ricci, Colm Meaney, Anthony Higgins, Philip Glenister, Holliday Grainger, Natalia Tena, James Lance Music by Lakshman Joseph De Saram, Rachel Portman Cinematography Stefano Falivene Editing by Gavin Buckley, Masahiro Hirakubo Studio Redwave Films/19 Entertainment/Protagonist Pictures/Rai Cinema Running time 102 minutes Country United Kingdom, France, Italy Language English

No comments:

Post a Comment