Thursday, November 28, 2019

The Grey

The Grey





The Grey


Bila dilihat dari judulnya maka film ini berarti abu-abu. Abu-abu bisa diartikan dengan banyak makna misalnya saja makna fisik yaitu sebuah warna antara hitam dan putih. Namun bila bermakna psikis maka bisa berarti antara hidup dan mati. Nah anda lebih suka pilih yang mana ? Sebuah pertanyaan yang mudah namun jawabannya yang sulit. Atau abu-abu punya arti lain lagi ?

Dalam film ini makna fisik ditampilkan dalam suasana siang yang penuh salju berwarna putih dan suasana malam yang gelap gulita serta lapisan kabut yang berwarna abu-abu. Makna psikis ditampilkan dengan keinginan untuk mati dan keinginan untuk berjuang tetap hidup. Suatu batas yang tipis untuk dapat menentukan sebuah pilihan, ya abu-abu menggambarkan hal tsb.

Sebuah film hasil adaptasi cerpen berjudul Ghost Walker karya Ian Mackenzie Jeffers. Ian di dapuk pula sebagai penulis skenario dalam film ini. Cerita sebenarnya sederhana sekali yaitu terjadinya kecelakaan pesawat terbang dan ada 7 orang yang selamat. Namun mereka terdampar di sebuah pegunungan salju yang jauh dari pemukiman penduduk. Perjuangan untuk bertahan hidup dari daerah tak bertuan, cuaca yang dingin, kesulitan makanan dan tidak ada tim penolong satupun. Namun tidak hanya itu saja, satu hal lagi yang membuat mereka berjuang keras yaitu srigala. Ya, srigala adalah makna lain dari kata abu-abu.

Ottway yang diperankan oleh Liam Neeson bermain dengan sangat bagus. Sorot mata, ekspresi wajah dan suara yang khas menunjang penampilannya. Pemeran lainnya juga bermain cukup lumayan seperti melakoni peran dalam kehidupannya sendiri, terkesan natural. Mungkin sangat jarang film yang menampilkan sosok laki-laki yang menangis namun dalam film ini ada dan ditampilkan tidak dengan cengeng tapi dengan elegan. Beberapa adegan cukup dramatis dan bisa menguras air mata anda.

Kalau dianalisa ada sesi cerita yang klise yang sudah sering ditampilkan juga pada kebanyakan film lainnya. Pertama, adanya sosok karakter yang mbalelo atau tidak mau diatur dalam suatu kelompok. Kedua, konsep cerita yang semula adalah pemburu yang akhirnya malah diburu. Ketiga, seseorang yang dalam keadaan terdesak atau menghadapi kematian pasti akan bercerita tentang kenangan masa lalunya.

Sayang sekali icon benda yang ada dalam film yang sudah disinggung dari awal tidak menjadi kunci penting diakhir cerita. Misalnya jam tangan yang mempunyai teknologi gps dan konon bisa memancarkan sinyal sampai berkilo-kilo meter. Penonton tentu berharap bahwa icon ini akan menjadi benda yang sangat berguna untuk melintasi daerah gurun salju namun ternyata hal tsb tidak terjadi. Ya, kemungkinan memang karena skenarionya yang tidak menginginkan cerita dengan hasil happy ending.

Pemandangan alam ditampilkan cukup menarik dalam film ini dan terlihat natural walaupun pada beberapa adegan merupakan hasil dari teknik spesial efek. Penggambaran kecelakaan pesawat cukup nyata dari detik demi detik seolah-olah penonton dibawa ikut merasakan kejadian tsb. Hal ini membuat penulis agak takut juga. Jadi yang pernah trauma dengan pesawat terbang sebaiknya menutup mata pada sesi ini.

Perjuangan terhadap keganasan tiga unsur alam ditampilkan di dalam film ini. Unsur udara diwakili dengan kecelakaan pesawat terbang dan menyeberangi tali antara gunung dan pohon. Unsur tanah diwakili dengan perjalanan melintasi salju yang tebal sampai setinggi lutut dan badai salju. Unsur air diwakili dengan kejadian hanyutnya ottway dkk di sebuah sungai yang mengalir deras. Lengkap sudah petualangan yang dialami mereka dan sekaligus menguji seberapa beraninya nyali penonton.

Apakah anda ingin mencoba merasakan sensasi mengalami kecelakaan pesawat terbang ? Bila ya maka tontonlah film ini.

No comments:

Post a Comment