Wednesday, November 27, 2019

50 First Dates

50 First Dates (2004) : Komedi Cinta Manis Tentang Short Term Memory



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRMj0HyXotC-EqC5DTvjVg53ctCVdI3YZLYsJ9YTais8_4venuSpvlIn6axSrn3tT59Zw5klxFa8hYsYr4cLOKgQ07hRQYlz8Q_keJ3lwyOLl0s10uac305pllaL1FHzvl8UZlb9S2sHs/s1600/50_first_dates2.jpg

50 First Dates // 2004 // Sutradara : Peter Segal, USA // Pemain : Adam Sandler, Drew Barrymore, Rob Schneider, Lusia Strus

Jadi beginilah 50 First Dates : tentang Lucy (Drew Barrymore) seorang wanita yang sesudah kecelakaan memiliki short-term memory alias tak ingat apapun yang terjadi hari ini pada keesokan harinya. Siapa lelaki yang berusaha menakhlukkan hatinya? Dia adalah Henry Roth (Adam Sandler) seorang pria yang takut berkomitmen dengan list wanita-wanita yang silih berganti dijumpainya, tentu tanpa ikatan sama sekali. Mungkin semua sudah hapal bahannya : lelaki ini pada akhirnya jatuh hati pada sang wanita sederhana, dan tingkah playboynya pun hilang karena pada akhirnya ia merasa pada wanita inilah ia ingin insyaf dan setia. 


Nah, walau bahan macam itu juga sudah sering didaur ulang di FTV-FTV dan sinetron, 50 First Dates mengangkat problema seseorang yang menderita short-term memory sebagai kasus menarik dalam komedi cinta ala Adam Sandler ini. Tokoh Lucy sendiri sebenarnya agak menciptakan simpati bin ironi : bila kita melihat bagaimana semua orang begitu sayang padanya dan berusaha keras memaklumi cacat memorinya dengan terus menerus berpura-pura bahwa setiap hari adalah hari yang dianggap Lucy sebagai tanggal 13 Oktober. Sang ayah setiap hari harus berpura-pura inilah hari ulang tahunnya. Koran dengan tanggal yang sama pun harus selalu disiapkan.  Hal-hal kecil yang mengundang sedikit pertanyaan dibenak penonton : sampai kapankah ini harus diteruskan? Bagaimana bila suatu hari Lucy sudah tua atau sang ayah sakit atau malah tiada? Rutinitas ini meninggalkan sedikit kesan menyentuh, bagaimana sebenarnya dibalik absennya ingatan Lucy, banyak konsekuensi yang melelahkan bagi orang-orang disekitarnya. 

Henry Roth, diperankan Adam Sandler menjadikan Lucy sebagai daya tarik di film ini, dimana seperti dalam film-film komedi cinta sejenis, mereka saling jatuh cinta dan usaha Henry untuk terus menerus mendapatkan hati Lucy sehingga membuat penonton terus penasaran. Hampir tidak mungkin rasanya Henry bisa mendapat hati dan punya kehidupan normal dengan seorang yang punya short-term memory. Tidak ada yang istimewa sebenarnya dalam kemasan komedinya : tetap ada beberapa guyonan nyeleneh, ada tokoh-tokoh aneh sebagai teman-teman Henry yaitu Ula (diperankan Rob Schneider) dan Alexa (Lusia Strus) yang juga kebagian peran objek penderita. Hanya saja 50 First Dates datang dengan sebuah cerita yang menarik, dengan Adam Sandler yang mampu tampil dengan sisi yang lebih manis, plus chemistry-nya dengan Drew Barrymore yang juga lumayan pas. 

50 First Dates mungkin tidak menyikapi cerita seseorang dengan ingatan non-permanen lewat cara bercerita yang lebih berat dan luas lagi, ia hanya mengangkat cerita unik itu sebagai umpannya, sedang Adam Sandler kembali beraksi, dimana pembuatnya, Peter Segal mampu berinvestasi dengan baik menghadirkannya secara keseluruhan sebagai sebuah komedi cinta yang romantis dan ringan. Bukan yang paling terbaik memang, namun juga jauh dari label film buruk.

No comments:

Post a Comment