Wednesday, November 27, 2019

Phone Booth

Review Film – Phone Booth (2002)


Phone_Booth_movie
Karakter Dan Penokohan :
Stu Shepard                       : Stu Shepard adalah seorang agen jurnalis Broadway yang penuh tipu muslihat dan dia sudah melahirkan selebritis – selebritis kelas dunia. Konflik di dalam bilik telepon membuatnya melakukan pengakuan dosa terhadap semua orang.
The Caller/ The Voice     : Seseorang yang menganggap Stu adalah orang yang tidak baik dan layak untuk mati karena kebohongan – kebohongan yang telah diperbuat oleh Stu. Suara penelpon tersebut terdengar kasar, tajam, seperti berasal dari seseorang yang memiliki intelegensia tinggi dan maniak namun dengan humoris.
Captain Ramey                 : Kapten dari kepolisian yang membantu Stu untuk memecahkan kasus aneh yang dialami oleh Stu. Kapten Ramey begitu sabar menghadapi Stu yang sedang kesusahan.
Kelly Shepard                    : Istri sah dari Stu Shepard. Kelly adalah orang pertama yang dihubungi oleh The Voice ketika konflik berlangsung. Kelly sangat sabar terhadap Stu walaupun Stu telah melakukan pengakuan dosa bahwa dia melakukan perselingkuhan dengan Pamela.
Pamela McFadden           : Selingkuhan dari Stu Shepard, tetapi Pamela tidak tahu bahwa Stu sudah memiliki seorang istri. Pamela adalah seorang aktris yang namanya masih kecil dan Stu berjanji akan menerbitkan namanya agar menjadi terkenal.
Plot Cerita :
Plot dari Phone Booth ini adalah plot maju yang biasanya terbagi menjadi lima bagian, yaitu :
  1. Tahap penyitusiasian (situation)
  2. Tahap pemunculan konflik (generating circumstances)
  3. Tahap peningkatan konflik (rising action)
  4. Tahap klimaks
  5. Tahap penyelesaian (denoument)
Jika dilihat dari segi keeratan hubungan antar peristiwa, plot cerita ini disebut plot erat, yang bermaksud apabila hubungan antar peristiwa terjalin sangat padu dan padat, sehingga tidak ada satu peristiwa yang dapat dihilangkan.
Jika berdasarkan rangkaian peristiwanya, plot cerita ini disebut plot terbuka, yang artinya adalah akhir ceritanya merangsang para penonton untuk mengembangkan jalan ceritanya sendiri. Ketika Stu menyadari yang tertangkap bukan The Voice yang sebenarnya, tetapi ketika itu Stu sudah dalam kondisi tidak sadar karena sudah terinjeksi cairan bius penghilang rasa sakit.
Review :
Phone booth adalah sebuah dongeng yang religius, show biz related(berkaitan dengan bisnis pertunjukan) atau bahkan keduanya. Film ini menggambarkan agen jurnalis Broadway yang penuh tipu muslihat dan mampu berbicara dengan cepat yang menggunakan bilik telepon terakhir di Manhattan (53rd dan 8th) ketika dia menjadi “target” dari seorang sniper. Sniper tersebut seakan –akan menjadi “wakil” dari Tuhan yang meminta pengakuan dosa, atau pembuat film yang ingin membalas dendam.  Pria yang tengah menjadi target sniper tersebut adalah Stu Sephard, yang berjalan dan menelpon dengan telepon seluler sambil mengucapkan cacian dan makian. Mengapa dia sekarang menggunakan pay phone daripada telepon selulernya? Hal tersebut karena dia menelpon kekasihnya Pamela namun tidak ingin terlacak oleh istrinya melalui catatan rekening telepon.
Telepon di bilik berdering dan Stu menjawabnya seperti yang banyak dilakukan banyak orang. Suara penelpon tersebut terdengar kasar, tajam, seperti berasal dari seseorang yang memiliki intelegnsia tinggi dan maniak namun dengan humoris. Pada beberapa jam kemudian, dalam film yang bedurasi 81 menit ini, Stu akan berusaha menahan/memperlambat orang yang menodongkan senjata api kepadanya. The Voice (begitulah kita menyebutnya, karena hanya suara yang diperdengarkan) terlihat sangat mengenal Stu, bahkan rahasia pribadinya, namun juga hal – hal yang biasa orang dapat lihat seperti perilaku kasar Stu terhadap orang pengantar pizza. The Voice menganggap bahwa Stu adalah seseorang yang “tidak baik” atau tercela dan layak untuk mati—- kecuali jika Stu dapat memikirkan jalan keluar lainnya.
Film ini pada dasarnya mengambil tema tentang moralitas dan tidaklah mengejutkan kalau Larry Cohen, sang penulis, telah memiliki ide tersebut sejak 20 tahun yang lalu — masa di mana booth telepon dan moralitas masih ada. Kalau saja film tersebut dibuat lebih awal, Stu akan menjadi pahlawan berkat caranya berbohong dan menipu. Film ini berlawanan dengan People I Know, yang dimainkan pada Sundance (2003) dan dibintangi oleh Al Pacino sebagai agen jurnalis yang dengan keras kepala berusaha untuk melakukan sesuatu dengan benar meskipun dengan membawa banyak dosa pada dirinya.
Sang sutradara Joel Schumacher, menemukan Farrel dalam suatu pelatihan drama dasar yang intens yaitu Tigerland pada tahun 2000. Farrel memainkan peran sebagai siswa yang bahkan terlalu cerdas dan terlalu baik dalam berkomunikasi untuk hanya menjadi seorang siswa pelatihan dan terlibat dalam situasi yang penuh masalah. Sekarang dengan karakter yang mirip, namun lebih masuk dalam kehidupan masyarakat sipil. Film ini segalanya tentang Farrel yang akan sukses atau gagal, mengingat dia mendapatkan banyak jatah screenplay dan dia mampu menunjukkan energi dan intesitas.
Film ini mendapatkan premier di Toronto pada tahun 2002, dijadwalkan untuk rilis dengan segera namun tersentak dengan tragedy serangkaian penembakan Beltway Sniper.  Schumacher merupakan sutradara dari banyak judul film laris seperti Batman namun terkadang dia membuat film dengan dana yang kecil dan sukses (Membuat Phone Booth pada satu set dalam 10 hari).
Untuk pengisi suara sniper, Kiefer Sutherland yang juga pernah membintangi film – film Schumacher seperti The Lost Boy (1987), Flatliners (1990) dan A Time to Kill (1996) dipanggil. Kiefer Sutherland bermain didalam film dimana dia memainkan peran yang “tidak terlihat” namun berpengaruh besar pada kesuksesan film. Karena jika The Voice kurang “sukses” dalam memainkan ritme film, maka film secara keseluruhan akan gagal. Dan hal itu memang demikian adanya. Saya secara khusus suka ketika The Voice mengejek Stu: Apakah kamu melihat turis yang membawa kamera video, berharap polisi akan menembak sehingga mereka dapat menjual rekaman video tersebut?

No comments:

Post a Comment