Review Film Percy Jackson: Sea of Monsters Kelanjutan Petualangan Sang Anak Poisedon!
Legenda mengenai para dewa merupakan salah satu tema yang cukup
menarik untuk diangkat menjadi dasar sebuah kisah petualangan fantasi
yang baru. Tak terkecuali kisah petualangan Percy Jackson karya Rick
Riordan yang mengambil tema mengenai sekumpulan anak setengah dewa atau
dewi ini.
Kisah petualangan Percy Jackson yang terdiri dari lima buah buku ini
telah menuai kesuksesan sejak perilisan bukunya di tahun 2005 silam.
Kesuksesan tersebut membuat seri petualangan Percy Jackson pun
diadaptasi menjadi film layar lebar. Setelah tahun 2010 kemarin “Percy
Jackson: The Lightning Thief” yang diadaptasi dari salah satu buku seri
tersebut telah tayang di layar lebar, kini giliran buku keduanya yang
hadir pada layar lebar termasuk di Tanah Air kita. Melanjutkan kisah
petualangan Percy Jackson, kini saatnya sang anak lelaki keturunan Dewa
Laut Poisedon tersebut melanjutkan petualangan yang seru dan menegangkan
lewat “Percy Jackson: Sea of Monsters”!
Bahaya Baru Mengancam Ketenangan Camp Half-Blood dan Dunia!
Melanjutkan kisah dari perseteruan yang ada dalam “Percy Jackson: The
Lightning Thief”, kini Percy Jackson (Logan Lerman) pun melanjutkan
kehidupannya yang tenang di Camp Half-Blood bersama para teman sesama
Half-Blood.
Walau berstatus sebagai pahlawan yang berhasil mencegah ancaman
dunia, Percy tak lain hanyalah seorang anak keturunan Poisedon yang
biasa saja. Bahkan, ia harus mengakui kekalahannya terhadap Clarisse La
Rue (Leven Rambin), sang anak perempuan keturunan Dewa Perang Ares yang
tengah naik daun di Camp Half-Blood tersebut. Karenanya, Percy menjadi
kurang percaya diri dan menganggap bahwa keberhasilannya yang lalu
hanyalah sebatas keberutungan semata, walau sahabatnya Annabeth Chase
(Alexandra Addario) serta satyr-nya Grover Underwood (Brandon T.
Jackson) berusaha menghibur Percy.
Di tengah kebimbangannya tersebut, tiba-tiba terjadi suatu hal yang
tak terduga di Camp Half-Blood tersebut. Pohon Thalia yang selalu
memberikan perlindungan dari berbagai ancaman diracun oleh seseorang,
sehingga pertahanannya pun luntur karenanya. Untuk dapat mengembalikan
pertahanan mereka seperti sedia kala, maka pohon Thalia membutuhkan alat
magis Golden Fleece yang mampu menyembuhkan apapun yang menyentuh alat
magis ini.
Tentu saja, perjalanan untuk mencari alat magis tersebut tidaklah
mudah karena beragam bahaya yang menanti para pencarinya. Dan hal itu
belum termasuk bahaya dari para oknum yang bermaksud mendapatkan alat
magis Golden Fleece demi rencana yang dapat kembali mengancam kedamaian
dunia. Mampukah Percy dan para kawannya mendapatkan alat magis tersebut
untuk mengembalikan kondisi pohon Thalia seperti semula? Dan apakah ia
juga berhasil mencegah rencana jahat para oknum yang berniat merebut
Golden Fleece tersebut?
Petualangan Sang Anak Keturunan Dewa Poisedon yang Seru dan Penuh Fantasi
Sebuah petualangan yang seru dan penuh fantasi, itulah yang tersirat
sepanjang film ini berlangsung. Tidak kalah jika dibandingkan dengan
film pertamanya, “Percy Jackson: Sea of Monsters” masih mampu untuk
menawarkan beragam aksi seru Percy dan kawan-kawannya. Beragam tokoh
baru turut diperkenalkan lewat film sekuel Percy Jackson tersebut yang
juga memegang peranan penting dalam film kedua ini, membuat alur cerita
berkembang menjadi lebih menarik untuk disimak.
Petualangan dari Percy Jackson dan kawanannya tersebut tentunya
didukung juga dengan efek visual yang indah dan cukup menggelitik,
seolah membawa para penontonnya untuk ikut merasakan apa yang tengah
dihadapi oleh para tokohnya. Tidak ketinggalan juga beberapa makhluk
mitologi yang hadir sebagai kawan maupun lawan di dalam film ini cukup
menarik untuk disimak. Selain vsualisasi secara CGI yang indah, para
makhluk mitologi ini mampu menambah imajinasi penontonnya, terutama
penonton yang berusia lebih muda.
Hal yang cukup disayangkan adalah karena melanjutkan kisah dari film
pertamanya dengan durasi film yang tergolong singkat, maka penjelasan
lengkap mengenai latar belakang Percy Jackson maupun tokoh-tokoh yang
hadir dalam film “Percy Jackson: Sea of Monsters” ini kurang mendalam
jika dibandingkan dengan film “Percy Jackson: The Lightning Thief”.
Penonton yang tidak mengikuti seri Percy Jackson dari film pertama
maupun membaca buku novelnya masih dapat menikmati alur cerita yang
disajikan. Namun ada kemungkinan sebagian penonton akan merasa
kebingungan mengenai para tokoh yang hadir di dalamnya.
Meskipun film “Percy Jackson: Sea of Monsters” masih memiliki
beberapa kekurangan, tetapi film adaptasi dari novel fiksi berjudul sama
ini mampu menghibur para penontonnya dengan beragam kejenakaan serta
tema fiksi yang menarik. Tidak hanya cocok untuk anak-anak, tetapi film
ini juga dapat dinikmati oleh orang tua juga karenanya. Jika hendak
menonton dan ingin menikmati keseruan dalam “Percy Jackson: Sea of
Monsters” lebih maksimal, maka tak ada salahnya untuk mencoba menonton
film ini dalam format 3D maupun 4DX.
Tanggal Rilis:
22Agustus 2013 (Indonesia)
22Agustus 2013 (Indonesia)
Genre:
Adventure, Fantasy
Adventure, Fantasy
Durasi:
107 menit
107 menit
Sutradara:
Thor Freudenthal
Thor Freudenthal
Pemain:
Logan Lerman, Brandon T. Jackson, Alexandra Daddario, Douglas Smith, Leven Rambin, Jake Abel, Stanley Tucci, Nathan Fillion
Logan Lerman, Brandon T. Jackson, Alexandra Daddario, Douglas Smith, Leven Rambin, Jake Abel, Stanley Tucci, Nathan Fillion
Studio:
1492 Pictures, 20th Century Fox
1492 Pictures, 20th Century Fox
No comments:
Post a Comment