Film Hulk 2003
Catatan Produksi
Karakter Hulk karya Stan Lee dan Jack Kirby muncul pertama
kali sebanyak 6 seri di komik Marvel 1962. Dua tahun kemudian makhluk
ini muncul sebagai cerita sisipan di komik Giant-Man #59 pada Tales to Astonish. Tahun 1968 cerita Hulk mengambil alih cerita keseluruhan, dan berganti nama menjadi The Incredible Hulk, seri ini berlangsung sampai #474, dan berhenti terbit pada tahun 1999, lalu secepatnya disusul oleh seri baru dengan nama Hulk, lalu berubah kembali menjadi The Incredible Hulk pada issue #12, yang berlangsung sampai saat ini.
Popularitas Hulk yang besar ini diikuti oleh serial Incredible Hulk versi TV pada 1977-1982, dibintangi oleh Bill Bixby yang memerankan seorang ilmuwan bernama David Banner, dan binaragawan Lou Ferrigno sebagai Hulk. Setelah sempat dibatalkan, serial ini kembali muncul di televisi sebanyak tiga film di akhir 80-an. Film ke-empat tidak sempat dibuat karena Bill Bixby keburu meninggal akibat penyakit kanker pada tahun 1993.
Selama karirnya sebagai salah satu karakter di dunia komik Marvel, Hulk mengalami beberapa kali perubahan yang tadinya warna abu dan merupakan makhluk nokturnal, menjadi Hulk yang sekarang dikenal, monster hijau yang perubahannya berdasarkan rasa marah. Jalinan kehidupan antara Hulk dan alteregonya Bruce Banner begitu rumit dan gak mudah. Hal inilah yang menjadi dasar penampilan Hulk di layar lebar.
Berdasarkan komiknya Hulk tidak seperti pahlawan super lainnya, Hulk merupakan monster dan manusia yang penuh dengan konflik drama tentang keluarga, asal-usul, bagaimana dia menjadi karakter Hulk seperti sekarang, misteri yang ada pada dirinya, dan lain-lain.
Begitu teknologi dalam pembuatan film berdasarkan komik bisa menguntungkan Marvel, Avi Arad selaku produser dan CEO Marvel Studio sangat sensitif dan selektif untuk mengalokasikan karakter beserta dunianya ke para pembuat film.
Di Marvel mereka memandang komik-komik dan karakter-karakternya sebagai anak, mereka harus menemukan perwakilan dari para pembuat film yang bisa membawa sesuatu yang spesial terhadap karyanya sehingga layak sebagai "orangtua" dari komik dan karakter mereka.
Para pembuat film yang bukan sekadar teringat kata "POW" ketika mendengar kata "komik". Tetapi lebih ke persoalan karakter yang diberikan kelebihan dan kerumitan hidup. Maka dibutuhkan insan film dan aktor "sungguhan" untuk menjalankan dan menampilkan peran tersebut ke dalam bentuk film.
Selain itu, Marvel membutuhkan kumpulan pembuat film luar biasa disertai kualitas akting berbakat untuk menciptakan film dengan dinamika tersebut. Dan untuk mengimbanginya mereka dibutuhkan sutradara yang mempunyai pengertian dan ketajaman rasa untuk mengarahkan proyek ini.
Pilihan jatuh kepada Ang Lee sebagai sutradara dari film Hulk 2003 ini. Ang Lee dipercaya mampu memberikan bumbu yang tepat lewat kemampuannya menggarap berbagai genre film untuk memberikan cita rasa yang ingin disajikan. Karena karakter Bruce Banner/Hulk berakar dari drama, maka yang dibutuhkan adalah sutradara sekaligus aktor untuk film ini. Melalui filmnya Ang Lee mampu menyampaikan sesuatu yang kaya dalam skala luar biasa apik. Namun dibalik itu, kepedulian terhadap karakter tokoh yang menjadi inti kesuksesan filmnya.
Bana dan Conelly
Eric Bana dipilih karena sebelumnya dia memerankan karakter pembunuh yang mempesona (karismatik) bernama Chopper. Sebagai pembunuh, Chopper mempunyai sifat yang menyerupai monster dengan penampilan manusia biasa, dengan penampilan yang sederhana tsb dia bisa berkomunkasi dengan kemurkaan manusia dan kecerdasan yang tinggi dalam dirinya. Menurut pandangan Ang Lee berdasarkan karakter tersebut Bana sangat cocok dan akan terlihat menakjubkan jika memerankan Bruce Banner yang mempunyai tekanan yang tidak bisa dibendung lagi.
Popularitas Hulk yang besar ini diikuti oleh serial Incredible Hulk versi TV pada 1977-1982, dibintangi oleh Bill Bixby yang memerankan seorang ilmuwan bernama David Banner, dan binaragawan Lou Ferrigno sebagai Hulk. Setelah sempat dibatalkan, serial ini kembali muncul di televisi sebanyak tiga film di akhir 80-an. Film ke-empat tidak sempat dibuat karena Bill Bixby keburu meninggal akibat penyakit kanker pada tahun 1993.
Selama karirnya sebagai salah satu karakter di dunia komik Marvel, Hulk mengalami beberapa kali perubahan yang tadinya warna abu dan merupakan makhluk nokturnal, menjadi Hulk yang sekarang dikenal, monster hijau yang perubahannya berdasarkan rasa marah. Jalinan kehidupan antara Hulk dan alteregonya Bruce Banner begitu rumit dan gak mudah. Hal inilah yang menjadi dasar penampilan Hulk di layar lebar.
Berdasarkan komiknya Hulk tidak seperti pahlawan super lainnya, Hulk merupakan monster dan manusia yang penuh dengan konflik drama tentang keluarga, asal-usul, bagaimana dia menjadi karakter Hulk seperti sekarang, misteri yang ada pada dirinya, dan lain-lain.
Begitu teknologi dalam pembuatan film berdasarkan komik bisa menguntungkan Marvel, Avi Arad selaku produser dan CEO Marvel Studio sangat sensitif dan selektif untuk mengalokasikan karakter beserta dunianya ke para pembuat film.
Di Marvel mereka memandang komik-komik dan karakter-karakternya sebagai anak, mereka harus menemukan perwakilan dari para pembuat film yang bisa membawa sesuatu yang spesial terhadap karyanya sehingga layak sebagai "orangtua" dari komik dan karakter mereka.
Para pembuat film yang bukan sekadar teringat kata "POW" ketika mendengar kata "komik". Tetapi lebih ke persoalan karakter yang diberikan kelebihan dan kerumitan hidup. Maka dibutuhkan insan film dan aktor "sungguhan" untuk menjalankan dan menampilkan peran tersebut ke dalam bentuk film.
Selain itu, Marvel membutuhkan kumpulan pembuat film luar biasa disertai kualitas akting berbakat untuk menciptakan film dengan dinamika tersebut. Dan untuk mengimbanginya mereka dibutuhkan sutradara yang mempunyai pengertian dan ketajaman rasa untuk mengarahkan proyek ini.
Pilihan jatuh kepada Ang Lee sebagai sutradara dari film Hulk 2003 ini. Ang Lee dipercaya mampu memberikan bumbu yang tepat lewat kemampuannya menggarap berbagai genre film untuk memberikan cita rasa yang ingin disajikan. Karena karakter Bruce Banner/Hulk berakar dari drama, maka yang dibutuhkan adalah sutradara sekaligus aktor untuk film ini. Melalui filmnya Ang Lee mampu menyampaikan sesuatu yang kaya dalam skala luar biasa apik. Namun dibalik itu, kepedulian terhadap karakter tokoh yang menjadi inti kesuksesan filmnya.
Bana dan Conelly
Eric Bana dipilih karena sebelumnya dia memerankan karakter pembunuh yang mempesona (karismatik) bernama Chopper. Sebagai pembunuh, Chopper mempunyai sifat yang menyerupai monster dengan penampilan manusia biasa, dengan penampilan yang sederhana tsb dia bisa berkomunkasi dengan kemurkaan manusia dan kecerdasan yang tinggi dalam dirinya. Menurut pandangan Ang Lee berdasarkan karakter tersebut Bana sangat cocok dan akan terlihat menakjubkan jika memerankan Bruce Banner yang mempunyai tekanan yang tidak bisa dibendung lagi.
Eric Bana berperan sebagai Bruce Banner.
Menurut Bana kekacauan dalam diri Banner menarik untuk diperankan, tetapi ada beberapa faktor yang membuat Banna menerima peran ini yaitu:
- Sutradaranya Ang Lee.
- Fakta tentang tokoh Banner yang sebenarnya sedikit enggan untuk menjadi hero (pahlawan), beda dengan Batman. Batman masuk ke gua untuk menjadi Batman, Superman masuk ke phone booth untuk menjadi Superman, Hulk tidak bisa mengontrol dirinya sebagai Hulk.
- Jati dirinya sebagai aktor tergugah untuk membawa bagian-bagian visual dari tokoh Banner dan dunianya ke dalam bentuk emosi yang beraneka ragam ke dalam bentuk film.
Karena tokoh Hulk dalam film ini sepenuhnya dalam bentuk Computer Generated Image (CGI), Bana tidak perlu merasa terbebani dengan menjadi besar dan hijau.
Penampilannya sebagai Hulk hanya untuk menyamakan dan membantu tim Industrial Light and Magic (ILM) dalam memadukan Bana dengan Hulk versi CGI.
Artis ILM seringkali berkonsultasi dengan aktor untuk membantu dalam postur tertentu atau ekspresi muka sebagai titik permulaan untuk adegan perubahan dari wujud manusia ke Hulk.
Jennifer Conelly menerima peran sebagai Betty Ross, kolega, teman, dan mantan kekasih Bruce Banner yang menjadi satu-satunya penghubung manusia antara Banner dan Hulk. Seperti Hulk, dalam komiknya Betty Ross mengalami beberapa perubahan, tetapi hal yang paling esensial adalah cinta dan rasa simpatinya terhadap Banner dalam seluruh seri komiknya yang memberikan masukan besar terhadap karakter tokoh Betty dalam film Hulk Ang Lee.
Penampilannya sebagai Hulk hanya untuk menyamakan dan membantu tim Industrial Light and Magic (ILM) dalam memadukan Bana dengan Hulk versi CGI.
Artis ILM seringkali berkonsultasi dengan aktor untuk membantu dalam postur tertentu atau ekspresi muka sebagai titik permulaan untuk adegan perubahan dari wujud manusia ke Hulk.
Jennifer Conelly menerima peran sebagai Betty Ross, kolega, teman, dan mantan kekasih Bruce Banner yang menjadi satu-satunya penghubung manusia antara Banner dan Hulk. Seperti Hulk, dalam komiknya Betty Ross mengalami beberapa perubahan, tetapi hal yang paling esensial adalah cinta dan rasa simpatinya terhadap Banner dalam seluruh seri komiknya yang memberikan masukan besar terhadap karakter tokoh Betty dalam film Hulk Ang Lee.
Jennifer Connely berperan sebagai Betty Ross.
Sebelumnya Jennifer memenangkan Oscar dalam film A Beautiful Mind. Tetapi yang membuat Ang Lee tertarik ketika dia melihatnya dalam film Requiem for a Dream. Tokoh yang Jennifer perankan dalam film tersebut menampilkan sisi tragedi dan kecerdasan, atas dasar itulah Jennifer dianggap pas untuk memerankan tokoh Betty.
Ang Lee tidak mau menampilkan karakter Betty sebagai perempuan menarik saja. Tahap pertama yang dilakukan adalah memilih orang yang mempunyai kredibilitas untuk menciptakan peran yang pintar sepintar Banner, jika dia tidak terlalu pintar setidaknya dia punya pendirian yang benar. Kecerdasan merupakan hal utama yang dibutuhkan dalam memerankan tokoh tersebut. Jangan khawatir terhadap Conelly, karena dia pernah kuliah di Yale dan Standford.
Menjadi Raksasa Hijau Hulk
Sementara pembuatan tokoh Hulk dibuat dengan teknologi canggih, pekerjaan lainnya yang paling mendasar adalah menyiapkan Bana dengan latihan fisik, mental, dan emosional pada tahap praproduksi yang dikenal dengan "Sekolah Hulk" . Untuk menyiapkan diri sebagai Hulk di sekolah tsb aktor hadir sesering mungkin untuk pelatihan ini.
Desain Hulk.
Ang Lee menginginkan Hulk yang lincah sekaligus kuat, berbagai macam latihan dilancarkan supaya aktor lebih kuat dan bugar untuk mencapai gerakan dari yang sifatnya atletik sampai menyerupai koreografi. Semua ini dilakukan untuk memberikan kesan gerakan monster sebenarnya, seperti tokoh Banner tampilkan dalam versi komik terhadap bentuk fisik ketika berubah dan menjadi Hulk.
Penampilan Bana, dijadikan acuan emosi dan reaksi Hulk, tetapi pd akhirnya gak mungkin bagi Bana untuk bisa meniru gerakan Hulk yang berat, besar, dan mampu menghancurkan segala sesuatu seorang diri.
Ekspresi Bana dijadikan acuan untuk Hulk CGI.
Walaupun ada unsur manusia di dalam wujud Hulk, namun dia tidak bisa bergerak seperti seorang manusia biasa, karena dia berwujud monster yang besar sekali maka akan lebih sesuai dan mendekati kebenaran jika tokoh Hulk dibuat memakai teknik komputer.
Tokoh utama Hulk yang mempunyai ukuran besar dalam film ini tidak mungkin muncul untuk beradu akting dengan aktor lainnya pada lokasi syuting karena dia hasil rekayasa komputer dalam bentuk CGI. Untuk mewakilinya di lokasi syuting, para teknisi ILM menggunakan "stand (pajangan)/dummy". Bentuk dasar kasar Hulk beserta objek dan peralatan yang telah dirender komputer diproyeksikan untuk memberikan informasi gambaran kepada kru film bagaimana penampilan Hulk pada scene tertentu, termasuk dari segi pencahayaan yang mengenai bentuk Hulk yang luar biasa besar. Hal ini dikenal dengan istilah "rangkaian refensi (reference parade)" .
Dummy Hulk di lokasi syuting.
Sutradara Ang Lee menjelaskan bahwa dia suka serial TV Hulk yang diperankan oleh Lou Ferrigno, betapa menyenangkan Lou tampil menjadi bagian kecil sebagai cameo di dalam filmnya. Saat itu Binaragawan menjadi solusi yang tepat untuk menampilkan wujud Hulk, tetapi Hulk versi Ang Lee harus lebih sekadar perwujudan dari kekuatan manusia. Karena itulah film ini tidak bisa dilakukan tanpa bantuan dari tim ILM.
Untuk mendesain Hulk mereka melakukan pendekatan luar dan dalam. Mereka membuat kerangka tulang, struktur otot, dan menggerakannya dengan cara yang mengagumkan menggunakan komputer. Untuk bagian luarnya mereka mengambil inspirasi mulai dari topeng Tibet hingga menggunakan rekaman yang diambil dari mimik muka aktor sungguhan. Kuncinya ada pada seberapa hebat aktor yang bisa memerankan Hulk dengan baik, harapannya melalui animasi komputer mereka bisa mendekati sesuatu yang bisa mengugah emosi dan bukan sekadar pamer hasil kerja komputer canggih yang dijadikan gimik film.
Animasi Hulk CGI.
Pergerakan Hulk hasil kinerja komputer yang mengkombinasikan kelincahan dan kekuatan besar membuktikan kemajuan proses organik yang tercipta dari kejeniusan dan imajinasi yang luar biasa dari tim ILM.
Dari awal pembuatan mereka telah mewanti-wanti untuk membatasi teknik standar motion capture, kali ini komputer meng-capture pergerakan manusia dengan menggunakan elektroda yang terpasang di sekujur tubuh dengan memakai setelan khusus (pada titik-titik tertentu khususnya persendian dan titik-titik artikualasi muka).
Untuk membuat gerakan Hulk yang besar sekali menjadi kolosal dan brutal tetapi masih mengacu pada hukum fisika, mereka memulai penelitian dengan cara merekam secara digital orang/aktor tertentu yang berhubungan dengan perilaku Hulk yang diinginkan dalam film ini. Dimulai dengan stunt menghantam ruangan yang penuh dengan benda2 yang terbuat dari styrofoam. Tim ILM merekam keberingasan ini lalu dimanipulasi dan dilebih-lebihkan untuk kepentingan lebih jauh di komputer. Yang lain mengikuti.
Mereka telah mencoba binaragawan tetapi tidak cukup lincah. Ang Lee ingin Hulknya gak terlalu berotot yg membuat pergerakannya sedikit kagok, lalu mereka mencoba pelatih /atlit yang diminta banyak berhenti ketika menghantam berbagai objek kotak untuk mereka.
Setelah artis ILM mendapatkan gerakan dasar Hulk, selebihnya diselesaikan dengan menggunakan teknik motion capture. Sementara beberapa atlit dan stunt telah memberikan kelengkapan gerakan istimewa tertentu, Ang Lee sendiri melengkapi beberapa adagen Hulk dengan memakai setelan khusus.
Rangkaian adegan Hulk di film ini seperti tubuh Frankenstein yang terdiri dari bagian yang berbeda-beda. Gerakan utamanya diperankan oleh sutradara Ang Lee yang akhirnya dipakai untuk dasar penampilan Hulk di layar lebar.
Mungkin tantangan terbesar yang dihadapi tim ILM adalah menghasilkan emosi yang rumit seperti yang Ang Lee arahkan. Bukan hanya melaksanakan tugas olah rasa dg teknik CGI, tetapi juga ada tuntutan pencapaian akting tingkat tinggi untuk mendekatkan semirip mungkin antara kualitas akting dari aktor sungguhan dengan akting Hulk yang yang tercipta dari teknologi CGI agar keduanya terlihat selaras.
Tidak seperti film Jurassic Park, di mana aktor dan dinosaurus rekaan komputer bersatu dalam satu scene, tetapi keduanya tidak banyak saling berinteraksi. Hulk tampil dan beraksi berhadapan langsung dengan tokoh utama. Hal itu membutuhkan pekerjaan yang sangat rumit.
Untuk memberikan adegan kontak langsung Hulk yang lebih realistik dengan aktor sungguhan lainnya, ILM membuat gerakan ekspresi wajah dan tekstur kulit khusus bersamaan dengan pengembangan pergerakan Hulk lainnya.
Anggota kru melihat potongan Hulk yang belum jadi dari waktu ke waktu melalui komputer laptop. Dengan animasi akting Hulk yang masih kasar beserta sudut pandang kamera di dalamnya, Ang Lee beserta aktor2 lainnya bisa merespon dan merasakan adegan fisik yang melibatkan Hulk CGI yang akan dirampungkan melalui teknik komputer.
Hulk CGI kasar yang dikomposisikan dengan lokasi syuting sebenarnya.
Selama produksi berlangsung, Hulk yang anggota kru lihat hanya berupa properti pajangan Hulk yang berguna untuk memberikan acuan arah pandang kepada aktor, kru kamera, dan tim ILM.
Selagi Hulk dikreasikan, Ang Lee menangani langsung tokoh Hulk dari gerakan terbatas hasil motion capture (mocap) yang telah dia habiskan bersama artis lainnya berbulan-bulan untuk mengembangkan gerakan muka, artikulasi otot, dan memperbesar ukuran perasaan yang bisa diekspresikan yang telah tersedia sebelumnya.
Pada akhirnya tim ILM berhasil menciptakan makhluk hijau yang mampu mengangkat beban seberat 5000 pounds (2267 kg/2,4 ton), melompat sejauh 3 mil (4,8 km) sekali lompat, bisa berlari dengan kecepatan 100 mil (161 km) perjam, dan bisa tumbuh kembang dari 9 feet (2,74 meter) menjadi 12 feet (3,65 meter), lalu 15 feet (4,57 meter). Makhluk menakjubkan ini bisa membuat penampilan klasik lelaki kuat terlihat tak berdaya. Saat ini penonton tidak akan menerima bentuk Hulk dengan kemampuan di atas dari seorang aktor dengan riasan berwarna hijau, bahkan hal tsb tidak bisa dikejar dengan teknik penggunaan robot (animatronik).
Karena tokoh Hulk dibuat terpisah, ketika ada adegan kontak fisik antara Hulk dg aktor atau lingkungannya seperti menekan, mendorong, menghancurkan, menyentuh, dan mengangkat, teknik penggunaan kabel dan perwakilan dummy Hulk di lokasi syuting digunakan sebagai referensi dalam penggunaan spesial efek.
Penggunaan sistem kabel.
Contohnya ketika adegan Hulk mengangkat Betty, Jennifer Connely diikat kawat dan diangkat oleh kru film untuk menciptakan ilusi tsb, dummy Hulk di lokasi syuting digunakan untuk acuan antara karakter Hulk CGI dengan aktris seperti adegan kontak mata antara Betty dan Hulk.
Ang Lee ingin adegan Hulk terlihat realistik, untuk itu digunakanlah benda-benda sungguhan bukan properti film yang telah dimanipulasi. Jadi ketika adegan Hulk melempar freezer ke dinding sampai jebol, maka bata, kaca, dan kayu sungguhan yang dipakai.
Untuk memberikan efek adegan luar biasa ketika Hulk menghancurkan semua benda yang dilewatinya, tim spesial efek di lokasi syuting menggunakan gabungan mekanisme kabel rumit dan sistem katrol penghubung tersembunyi di balik atau di bawah benda-benda yang akan dihancurkan oleh Hulk CGI di lokasi syuting atas isyarat sutradara. Sayangnya pengambilan gambar hanya bisa dilakukan satu kali, Ang Lee menggunakan banyak kamera untuk setiap sudut pengambilan gambar dari adegan tsb. Untuk suatu adegan durasi kurang dari semenit dibutuhkan persiapan set sekitar empat jam!
Berdasarkan Komik
Komik dijadikan acuan untuk mencapai keseimbangan antara komik dan realitas mulai dari pencahayaan, sudut pandang kamera, teknik transisi antar frame, pemilihan warna, efek suara, dan kostum.
Hijau dan ungu jelas telah menjadi ciri khas Hulk yang ingin ditampilkan dalam film ini, tetapi tidak dengan cara yang jelas. Warna tersebut dipakai dengan jelas dalam komiknya, tema kehidupan Bruce Banner, dalam realitas berdasarkan keinginan sutradara tapi dengan cara yang sedikit "sersan" khususnya pada Markas Pemerintah di bawah tanah tempat mereka menyandera Hulk.
Desainer untuk set ini menambahkan warna kuning, hijau, oranye, dan merah, dengan warna tersebut penampilannya seperti komik, sangat bertentangan dengan warna pabrik sebenarnya yang menggunakan warna abu. Sebenarnya pemerintah menggunakan warna demikian untuk tujuan tertentu.
Celana pendek yang dipakai Eric Bana tentu saja berwarna ungu yang ternyata cukup rumit karena harus mengimbangi dengan pertumbuhan Hulk yang semakin membesar. Logikanya transformasi Banner ke Hulk membuat robek pakaiannya menjadi suwiran kain. Pada adegan-adegan tertentu memang demikian, Hulk hampir telanjang, begitu juga penampilan Banner, ketika Hulk bertranformasi kembali menjadi Banner. Namun diputuskan Banner memakai celana warna violet dari bahan Jersey yang bisa meregang ketika Hulk bertambah besar ukurannya. Bahan tersebut bisa meregang sampai beberapa regangan, masih bisa robek namun tidak hancur.
No comments:
Post a Comment