Tuesday, November 26, 2019

There's Something About Mary

There’s Something About Mary


Film yang dibintangi oleh Cameron Diaz ini bener bener bagus. Sebuah komedi romantis yang sangat menghibur dan lucu ditambah kehadiran Ben Stiller sebagai pemeran prianya menambah lengkaplah gelak tawa yang lahir usai menyaksikan film ini.
there’s something about mary
Cerita berawal dari sebuah cinta, perasaan yang lahir dan tumbuh berbunga dari sebuah perkenalan di masa SMA. Perasaan itu harus pupus ketika Mary, diperankan Cameron Diaz, harus meninggalkan kotanya dan meninggalkan Ted, diperankan Ben Stiller, dengan kegamangannya. Ted pun harus berpisah menyisakan sebuah rasa yang tertinggal dalam pada cinta sejatinya untuk Mary.
13 tahun berlalu dan Ted masih tetap mengharapkan pertemuan dengan Mary. Ted mencoba mencari tahu keberadaan Mary dengan menyewa jasa seseorang bernama Pat Healy. Uniknya, Pat pun jatuh hati pada Mary. Pat melakukan berbagai kebohongan termasuk membohongi Ted, kliennya. kebohongan ini akhirnya dibongkar oleh teman Mary, penipu lainnya yang juga berpura-pura menjadi seorang arsitek, Tucker. Tucker juga memiliki perasaan yang sama pada Mary.
Tidak hanya tiga orang tokoh itu saja yang mencintai Mary, masih ada Bret dan Woogy. Cerita cinta yang kompleks. unik, menarik. Karena kebaikan hatinya dan inner beauty yang terpancar merona, Mary dengan mudahnya mendapatkan simpati dari banyak orang. Cameron Diaz memerankan Mary dengan sempurna, bener-bener natural, alami pun halnya Ben Stiller dan Mat Dillon yang benar-benar berkarakter dalam aktingnya.
Akhir yang sempurna ditampilkan dalam kisah romantis ini. Ted dengan jiwa ksatria menunjukkan bahwa betapa cinta tidak harus memiliki. Bahwa cinta sejati senantiasa memberi, Ted berusaha tegar untuk memberikan yang terbaik buat Mary meskipun pada akhirnya Mary tetap memilih Ted sebagai tambatan hatinya.
Ted benar-benar mengajarkan bahwa terkadang terlalu sulit untuk membedakan cinta dan obsesi terhadap seseorang. Terlalu bias batasan keduanya, kabur ditutupi oleh kabut tebal kealpaan. Sebuah pembenaran justru lahir dari sebuah kenyataan untuk mencoba meyakinkan orang-orang bahwa obsesi terhadap seorang perempuan dinisbatkan sebagai sebuah perasaaan cinta. Apa yang dirasakan Ted adalah sebuah perasaan cinta yang terpendam sekian lama, terkubur dalam. Dimensi waktu yang terus berlalu tidak lantas mengikis perasaan Ted terhadap Mary. Cinta yang lahir di masa SMA menjadi sebuah rasa yang justru terus ada, hadir dan tumbuh.
Film yang dirilis pada tahun 1998 ini mendapatkan bintang tujuh untuk ratingnya. film ini merupakan film komedi romantis yang benar-benar meninggalkan kesan. Penulis pertama kali menontonnya di layar televisi saat duduk di bangku SMP dan hingga kini masih menjadi salah satu film terbaik dalam kacamata penulis. Komedi-komedi segar melalui dialog maupun gesture pemerannya menambah lengkap jalan cerita.

No comments:

Post a Comment