The Book of Life (2014)
Menjelang
Halloween, film-film yang beredar di bioskop didominasi oleh film-film
yang bertemakan gothic atau kematian, The Book of Life (2014) adalah
salah satunya. Tenang, tidak akan ada setan-setanan seperti pocong atau
kuntilanak berkeliaran pada film The Book of Life (2014) karena The Book
of Life (2014) adalah film kartun untuk segala umur meskipun bentuk
kartunnya agak gothic dan jauh dari kesan imut.
Kisah The Book
of Life (2014) diawali dengan pertemuan antara sekelompok anak sekolah
dengan seorang petugas Museum. Petugas Museum tersebut mengajak
anak-anak tersebut untuk masuk ke dalam Museum melewati sebuah pintu
ajaib. Di dalam Museum, mereka melihat sebuah buku yang besar, buku
kehidupan. Konon buku kehidupan mencatat semua kehidupan yang pernah
ada. Petugas Museum pun membuka buku tersebut dan mulai menceritakan
salah satu kisah yang tercatat di dalam buku kehidupan. Kisah yang
dibacakan adalah kisah 3 sahabat karib yaitu Manolo (Diego Luna),
Joaquin (Channing Tatum) dan Clara (Zoe Saldana).
Ketiga sahabat
kecil ini hidup di kota San Angel, Meksiko. Sejak kecil, Manolo dan
Joaquin sudah suka dengan Clara. Manolo dan Joaquin selalu bersaing
untuk mendapatkan perhatian Clara. Pada suatu hari ada 2 dewa, Xibalba
(Ron Perlman) dan La Muerte (Kate del Castillo), yang melihat ketiga
anak tersebut dari kejauhan dan memutuskan untuk bertaruh. Xibalba
bertaruh bahwa Joaquin kelak akan berhasil menikahi Clara, sedangkan La
Muerte bertaruh bahwa Manolo-lah yang akan berhasil menikahi Clara. Bila
La Muerte menang, maka Xibalba tidak akan ikut campur lagi dalam urusan
manusia. Kalau Xibalba menang, maka Xibalba dan La Muerte akan bertukar
wilayah kekuasaan.
Xibalba
merupakan penguasa dari tanah yang terlupakan, sebuah wilayah yang
gelap, murung dan kelam. Semua arwah-arwah manusia yang meninggal dan
telah dilupakan oleh famili atau kawannya akan masuk dan tinggal di
wilayah Xibalba. La Muerte adalah penguasa dari tanah yang diingat,
sebuah wilayah yang dipenuhi lampu-lampu pesta, kegembiraan dan
kebahagiaan terpancar di seluruh wilayah tersebut. Semua arwah-arwah
manusia yang masih diingat oleh famili atau kawannya akan masuk dan
hidup di wilayah ini. Bagaimana agar sebuah arwah dapat tetap diingat
dan masuk ke dalam wilayah La Muerte? Dengan Ziarah yanh dilakukan oleh
para kerabat dan sahabat, terutama pada hari raya kematian yang
merupakan adat di Amerika Latin sana.
Pembagian
penguasa wilayah yang ada saat ini sebenarnya sudah cocok. La Muerte
yang adil dan jujur sudah seharusnya memerintah wilayah yang penuh
dengan kebahagiaan. Sedangkan Xibalba yang licik sudaj sepantasnya
memerintah wilayah yang suram dan gelap. Xibalba yang licik menghalalka
segala cara agar ia menang taruhan, ia memberikan Joaquin medali ajaib
yang dapat membuat Joaquin kebal dan tidak merasakan sakit. Bagaimana
dengan Manolo? Manolo hanya mendapat berkat dan doa saja dari La Muerte
agar Manolo dapat tetap berani dan jujur.
Seiring dengan
berjalannya waktu, Manolo tumbuh menjadi seorang Matador pemberani yang
memiliki hasrat di bidang musik. Sedangkan Joaquin menjadi seorang
kesatria yang gagah dengan banyak medali di dadanya. Sementara itu
wanita idaman Manolo & Joaquin, Clara, tumbuh menjadi gadis yang
cantik jelita.
Joaquin
berusaha memenangkan hati Clara dengan menonjolkan kemampuannya
melindungi San Angel dari serangan para bandit. Manolo merayu Clara
dengan lantunan musik, bukan kekerasan. Siapa yang akan memenangkan hati
Clara? Sejak awal film, saya sudah dapat menebak siapa orangnya.
Cerita The
Book of Life (2014) hanya menarik pada bagian awal sampai tengah,
selanjutnya . . . agak aneh, terlalu maksa dan absurd. Saya pun merasa
bahwa film ini tidak sepantasnya berjudul The Book of Life, buku ajaib
tersebut hanya muncul pada bagian awal dan menjelang akhir saja. Buku
tersebut muncul pada bagian awal ketika petugas Museum mengajak
anak-anak sekolah masuk ke dalam Museum. Kemudian menjelang akhir film,
buku kehidupan muncul kembali ketika Manolo berkelana ke wilayah
kekuasaan Candlemaker (Ice Cube). Buku kehidupan aslinya mrmang dipegang
oleh Candlemaker yang hidup di antara wilayah kekuasaan La Muerte dan
Xibalba. Candlemaker pun akhirnya ikut serta datang membantu Manolo,
Joaquin & Clara menyelamatkan kota San Angel. Rasanya film ini lebih
pantas diberi judul Manolo, Joaquin & Clara.
Daya tarik
dari The Book of Life (2014) adalah bentuk animasi yang unik dan
nyanyian karakter Manolo. Saya suka dengan lagu-lagu yang dinyanyikan
Monolo, bagus! :). Sayang sekali, kalau dinilai secara keseluruhan, The
Book of Life (2014) hanya dapat memperoleh nilai 2 dari skala maksimum 5
yang artinya “Kurang Bagus”.
No comments:
Post a Comment