Sinopsis "Lost in Love"
Sinopsis “Lost in Love”
Tita akhirnya menjadi tunangan Adit sejak Adit melamarnya saat
Valentine. Saat itu Tita sangat senang. Namun Tita memiliki Ibu yang
sangat protektif, sehingga Tita berpura-pura tidak ada hubungan apapun
dengan Adit saat di depan Bundanya.
Namun saat acara pembukaan restoran Bunda dan temannya yang baru, Tita merasa tidak diperhatikan dan semuanya sibuk pada urusannya masing-masing. Apalagi Adit yang sangat ketus dan cuek pada dirinya. Akhirnya Tita memutuskan untuk pergi keliling kota Paris sendirian, dimana dia bisa menghindar dari orang-orang yang menganggapnya anak kecil dan manja. Dan Tita juga ingin menghindar dari Adit yang sepertinya tidak serius dengan hubungannya. Dia ingin membuktikan bahwa dia juga bisa menjadi mandiri.
Keluar dari restoran, Tita diantarkan oleh Prama, seorang supir, ke sebuah cafe. Di cafe seorang pelayannya tidak dapat berbahasa Inggris, maka Tita sangat kesulitan saat ingin menjelaskan padanya bahwa ingin memesan minuman coklat panas. Apalagi saat Tita bertanya apakah uang sebanyak 50 Euro cukup untuk membeli 1 cangkir cokelat panas. Namun saat pesanannya diantar, Tita diberi 5 cangkir cokelat panas dan beberapa uang kembalian. Tita bingung, dan pasrah untuk menghabiskan kelima cangkirnya.
Di cafe tersebut Tita berkenalan dengan cowok yang memandangi Tita semenjak Tita masuk cafe tersebut, si cowok itu menghampirinya dan menyapanya serta memperkenalkan diri. Ternyata si cowok itu bernama Alex dari Thailand, Dia sedari tadi memandangi Tita kerena retsleting Tita terbuka dan hendak mengingatkannya. Tita sangat malu, lalu dia berdiri dari duduknya, namun dia menyenggol meja dan cokelat panas -yang sudah dingin- tersebut tumpah ke baju Alex, serta cangkirnya pecah. Tita langsung kabur, dan dikejar oleh pelayan cafe dan Alex. Tita kabur dan masuk bis.
Di dalam bis Tita diomeli supir bis karena tidak membeli tiket dan hanya mengumpat di dalam bis. Namun tiba-tiba pintu bis tertutup dan bis melaju bertepatan dengan Alex dan pelayan yang baru sampai ke depan pintu bis. Tita akhirnya membeli tiket dan duduk di bangku bis. Dia berkenalan dengan orang Australia yang bernama Eva, dia banyak berceloteh hingga membuat Tita pusing. Namun akhirnya Tita turun di suatu halte.
Beberapa lama di halte dia tidak mendapatkan bantuan, namun ada seorang bapak yang memberikan saran kepada Tita, dan akhirnya Tita mengikuti saran bapaknya, supaya kita mengikuti jalur bis yang tadi dilewatinya.
Sudah berjalan cukup lama, dan perut terasa lapar. Di tengah jalan Tita dikejar oleh anjing, dan saat dikejar anjing, Tita bertabrakan dengan Alex. Saat anjing itu telah dibawa pulang oleh pemiliknya, Tita yang tadi sempat ditahan oleh Alex sudah kabur juga, karena takut pada Alex. Alex mengejar Tita, dan Tita terjatuh, lututnya berdarah, dan akhirnya Tita di tolong oleh Alex dan dibawa ke apartemen Alex.
Singkat cerita, Tita akan pulang menuju cafe yang tadi di kunjungi Tita. Namun Tita dan Alex berjalan kaki. Di perjalanan mereka ke pasar membeli makan, lalu naik taksi menuju dekat cafe. Selama di dalam taksi, Tita bercerita masalah yang dialaminya, bahwa dia sedang benci kepada Adit. Setelah turun taksi, Alex bercerita tentang masa lalunya, ternyata Alex telah berselingkuh dengan pacar sahabatnya, dan dia dengan sahabatnya belum sempat meminta maaf.
Saat sudah dekat dengan cafe Alex berhenti dan menyuruh Tita agar jalan ke cafe sendiri, karena Alex takut dituduh menculik Tita. Tita setuju dan jalan ke dalam cafe, namun di dalam cafe ia bertemu dengan pelayan yang tadi mengejarnya. Sontak Tita kaget dan lari keluar cafe. Sambil memanggil nama Alex, Tita terus berlari dan Tita terjatuh karena menabrak colonne morris hingga tak sadarkan diri.
Saat sadar Tita sudah berada di rumah sakit, dan sudah ada Adit di situ. Dan terjadilah pertengkaran antara mereka, disaat itu Tita meminta agar hubungannya dengan Adit putus, namun Adit membantah dan jika alasan Tita ingin putus karena sudah tidak tahan backstreet maka Adit akan mengatakan kepada Bundanya bahwa sebenarnya Adit dengan Tita memiliki hubungan khusus. Tepat pada saat Adit ngomong, Bundanya Tita masuk, dan menanyakan apa yang ingin dikatan oleh Adit, namun Tita mengalihkan pembicaraan, tetapi Adit malah mengatakan kepada orang tua Tita bahwa dia memiliki perasaan khusus kepada Tita, dan ingin melamar Tita dan sampai nanti menikah dengan Tita.
Tita sudah boleh pulang dari rumah sakit. Sambil menunggu obat dari susternya, Bundanya Tita berkata bahwa Dia telah merestui Tita dengan Adit. Saat Bundanya dan Alan -kakaknya- keluar kamar, Adit berbincang dengan Tita, dan mereka bertengkar lagi. Sampai akhirnya Adit hendak keluar kamar pasien tersebut, namun tiba-tiba Adit marah kepada seseorang yang berada di depan pinti kamar itu, Alex. Adit mengomel banyak kepada Alex, dan akhirnya Tita meleraikan mereka, dan memarahi Adit, bahwa Alex tidak akan tahu apa yang Adit katakan, karena Alex orang Thailand dan Tita berkata bahwa Alex telah membantunya selama Tita tersesat. Namun secara tiba-tiba Alex berkata bahwa ia pantas disalahkan, dan dia berkata dengan bahasa Indonesia. Hal itu membuat Tita menjauh dari kedua cowok yang telah mengkhianatinya. Dan ternyata Adit sangat marah pada Alex karena dulu Alex pernah selingkuh dengan pacarnya Adit, bernama Intan. Tita kaget, ternyata selama ini Alex telah membohongi dirinya. Lalu Alex menaruh bunga di atas kasur Tita.
Besok paginya Tita sudah membaca kartu yang disertakan bersama dengan bunga yang diberikan oleh Alex. Isi kartunya adalah, bahwa Alex meminta maaf karena ia sudah berbohong kepada Tita dan di kartu tersebut tertera nomor teleponnya. Tita sudah menelponnya namun saat diangkat oleh Alex langsung dimatikan sebelum berbicara apapun.
Adit akan pergi jauh dan saat berpamitan dengan Tita, Tita hanya cuek. Membuat Adit marah dan membanting pintu kamar Tita.
Tita menelpon Uni -temannya- lalu curhat tentang apa yang terjadi padanya mengenai Adit, Alex, Intan. Dan mengenai hubungannya dengan Adit yang masih belum akur. Teman-teman Tita yang berada di Indonesia menceritakan segala sisi baiknya Adit yang membuat Tita merasa bersalah. Setelah selesai menelpon dengan teman-temannya Tita menerima telepon dari Alex, dari seberang Alex berkata dengan bahasa Prancis yang sama sekali tidak diketahui artinya oleh Tita, namun Tita hanya menjawab dengan kalimat singkat yang meminta Alex bertemu dengannya di cafe pertama mereka bertemu.
Di cafe Alex menceritakan alasannya mengapa ia berbohong, awalnya Tita udah menarik perhatian Alex karena ngomong dengan bahasa Indonesia dan melihat retsletingnya yang kebuka, dan saat berkenalan dan Tita memperkenalkan diri, Alex langsung teringat dengan Adit, maka ia berbohong bahwa ia dari Thailand, karena Alex belum siap dengan apapun yang berhubungan dengan Adit. Dan Tita meminta pertanggung jawaban dari Alex, karena kebohonnya telah menambah masalah antara Tita dan Adit. Dan akhirnya mereka sepakat untuk sama-sama meminta maaf kepada Adit. Tiba-tiba pelayan yang ditakuti oleh Tita datang dan memberi selembar kertas yang katanya itu kertas milik orang yang nyariin Tita saat Tita menghilang dan tertinggal. Tita membuka kertasnya, ia membacanya, menangis, itu surat dari Adit, Tita langsung pergi dari cafe dan langsung meminta Prama mengantarkan ke apartemen Adit.
Sampai di apartemen Adit, dia hanya melihat Alan, dan katanya Alan, Adit sudah pergi. Tita sudah berusaha menghubungi Adit, namun HP-nya tidak aktif, Tita menunggu Adit di kamar Adit sampai tertidur, paginya pun Tita tidak makan. Lusa Tita sudah akan pulang, maka Bundanya mengajak keliling Paris, namun Tita menolak, ia ingin terus di Paris sampai Adit pulang. Semua orang telah merayu Tita tapi Tita tetap tidak mau.
Pada jam 7 malam Tita mencoba lagi menelpon Adit, namun yang mengangkat teleponnya adalah seorang perempuan, Tita sangat sedih. Tiba-tiba Alan masuk kamar Tita dan menenangkan Tita yang terlihat seperti orang depresi. Alan berhasil membujuk adiknya untuk makan, dan Tita sudah berhenti menunggu Adit.
Saat menjalankaan mobilnya untuk mencari makanan, mobilnya berhenti di depan restoran Bunda, dan Alan berkata bahwa akan menjemput Bunda dahulu.
Namun begitu masuk ke dalam restoran tersebut Tita sangat kaget, ia melihat Adit mengenakan jas dengan tampannya dan tersenyum kepada Tita. Dan terdapat teman-teman Adit yang datang pada saat pembukaan restoran beberapa hari yang lalu, mereka menyanyikan sebuah lagu romantis secara akustik dan indah.
Tita sudah jalan mendekat pada Adit karena Alan mendorong punggungnya. Saat sudah di dekat Adit, Tita dituntun oleh Adit menuju meja kecil yang terdapat di pojok ruangan. Dan ternyata pelayan yang membawa minuman untuk mereka adalah Alex.
Tita dan Adit sudah saling memaafkan saat itu, semuanya seperti sudah hilang. Dan saat mereka akan ciuman tiba-tiba Bunda keluar dari persembunyian dan menegur Tita dan Adit. Dan akhirnya, Tita, Adit, Bunda, Papa, dan Om Reza makan bersama dalam satu meja yang kecil ditambah dengan porsi yang kecil pula karena sebenarnya hanya untuk dua orang saja. Tidak lupa, yang mengantarkan makanannya masih Alex.
Akhirnya Alex dan teman-temannya Adit sudah dimaafkan oleh Adit. Namun setelah selesai acaranya Tita dan Adit pergi berdua untuk menikmati kota Paris, karena besoknya Tita akan pulang ke Jakarta. Mereka menghabiskan malam itu di atas perahu yang menyusuri sungai Seine yang melewati hati kota Paris.
Di sana mereka memulai hubungan lagi dari awal dan berdansa di malam terakhir Tita di Paris.
5 tahun kemudian
Semua teman Tita menyelamati Tita, Tita sangat cantik dengan kebayanya. Dan pakaian pengantin yang dipakai oleh Adit membuat Adit terlihat gagah dan makin tampan.
Selama 5 tahun itu Tita telah menjadi sarjana, dan Adit telah berhasil membangun bisnisnya bersama Alex.
Semuanya telah bahagia, saat acara pernikahan tersebut Alex bertemu dengan Intan. Semua telah siap untuk difoto, sudah berpose dan fotografer menyuruh mereka berkata “Happy”
Namun saat acara pembukaan restoran Bunda dan temannya yang baru, Tita merasa tidak diperhatikan dan semuanya sibuk pada urusannya masing-masing. Apalagi Adit yang sangat ketus dan cuek pada dirinya. Akhirnya Tita memutuskan untuk pergi keliling kota Paris sendirian, dimana dia bisa menghindar dari orang-orang yang menganggapnya anak kecil dan manja. Dan Tita juga ingin menghindar dari Adit yang sepertinya tidak serius dengan hubungannya. Dia ingin membuktikan bahwa dia juga bisa menjadi mandiri.
Keluar dari restoran, Tita diantarkan oleh Prama, seorang supir, ke sebuah cafe. Di cafe seorang pelayannya tidak dapat berbahasa Inggris, maka Tita sangat kesulitan saat ingin menjelaskan padanya bahwa ingin memesan minuman coklat panas. Apalagi saat Tita bertanya apakah uang sebanyak 50 Euro cukup untuk membeli 1 cangkir cokelat panas. Namun saat pesanannya diantar, Tita diberi 5 cangkir cokelat panas dan beberapa uang kembalian. Tita bingung, dan pasrah untuk menghabiskan kelima cangkirnya.
Di cafe tersebut Tita berkenalan dengan cowok yang memandangi Tita semenjak Tita masuk cafe tersebut, si cowok itu menghampirinya dan menyapanya serta memperkenalkan diri. Ternyata si cowok itu bernama Alex dari Thailand, Dia sedari tadi memandangi Tita kerena retsleting Tita terbuka dan hendak mengingatkannya. Tita sangat malu, lalu dia berdiri dari duduknya, namun dia menyenggol meja dan cokelat panas -yang sudah dingin- tersebut tumpah ke baju Alex, serta cangkirnya pecah. Tita langsung kabur, dan dikejar oleh pelayan cafe dan Alex. Tita kabur dan masuk bis.
Di dalam bis Tita diomeli supir bis karena tidak membeli tiket dan hanya mengumpat di dalam bis. Namun tiba-tiba pintu bis tertutup dan bis melaju bertepatan dengan Alex dan pelayan yang baru sampai ke depan pintu bis. Tita akhirnya membeli tiket dan duduk di bangku bis. Dia berkenalan dengan orang Australia yang bernama Eva, dia banyak berceloteh hingga membuat Tita pusing. Namun akhirnya Tita turun di suatu halte.
Beberapa lama di halte dia tidak mendapatkan bantuan, namun ada seorang bapak yang memberikan saran kepada Tita, dan akhirnya Tita mengikuti saran bapaknya, supaya kita mengikuti jalur bis yang tadi dilewatinya.
Sudah berjalan cukup lama, dan perut terasa lapar. Di tengah jalan Tita dikejar oleh anjing, dan saat dikejar anjing, Tita bertabrakan dengan Alex. Saat anjing itu telah dibawa pulang oleh pemiliknya, Tita yang tadi sempat ditahan oleh Alex sudah kabur juga, karena takut pada Alex. Alex mengejar Tita, dan Tita terjatuh, lututnya berdarah, dan akhirnya Tita di tolong oleh Alex dan dibawa ke apartemen Alex.
Singkat cerita, Tita akan pulang menuju cafe yang tadi di kunjungi Tita. Namun Tita dan Alex berjalan kaki. Di perjalanan mereka ke pasar membeli makan, lalu naik taksi menuju dekat cafe. Selama di dalam taksi, Tita bercerita masalah yang dialaminya, bahwa dia sedang benci kepada Adit. Setelah turun taksi, Alex bercerita tentang masa lalunya, ternyata Alex telah berselingkuh dengan pacar sahabatnya, dan dia dengan sahabatnya belum sempat meminta maaf.
Saat sudah dekat dengan cafe Alex berhenti dan menyuruh Tita agar jalan ke cafe sendiri, karena Alex takut dituduh menculik Tita. Tita setuju dan jalan ke dalam cafe, namun di dalam cafe ia bertemu dengan pelayan yang tadi mengejarnya. Sontak Tita kaget dan lari keluar cafe. Sambil memanggil nama Alex, Tita terus berlari dan Tita terjatuh karena menabrak colonne morris hingga tak sadarkan diri.
Saat sadar Tita sudah berada di rumah sakit, dan sudah ada Adit di situ. Dan terjadilah pertengkaran antara mereka, disaat itu Tita meminta agar hubungannya dengan Adit putus, namun Adit membantah dan jika alasan Tita ingin putus karena sudah tidak tahan backstreet maka Adit akan mengatakan kepada Bundanya bahwa sebenarnya Adit dengan Tita memiliki hubungan khusus. Tepat pada saat Adit ngomong, Bundanya Tita masuk, dan menanyakan apa yang ingin dikatan oleh Adit, namun Tita mengalihkan pembicaraan, tetapi Adit malah mengatakan kepada orang tua Tita bahwa dia memiliki perasaan khusus kepada Tita, dan ingin melamar Tita dan sampai nanti menikah dengan Tita.
Tita sudah boleh pulang dari rumah sakit. Sambil menunggu obat dari susternya, Bundanya Tita berkata bahwa Dia telah merestui Tita dengan Adit. Saat Bundanya dan Alan -kakaknya- keluar kamar, Adit berbincang dengan Tita, dan mereka bertengkar lagi. Sampai akhirnya Adit hendak keluar kamar pasien tersebut, namun tiba-tiba Adit marah kepada seseorang yang berada di depan pinti kamar itu, Alex. Adit mengomel banyak kepada Alex, dan akhirnya Tita meleraikan mereka, dan memarahi Adit, bahwa Alex tidak akan tahu apa yang Adit katakan, karena Alex orang Thailand dan Tita berkata bahwa Alex telah membantunya selama Tita tersesat. Namun secara tiba-tiba Alex berkata bahwa ia pantas disalahkan, dan dia berkata dengan bahasa Indonesia. Hal itu membuat Tita menjauh dari kedua cowok yang telah mengkhianatinya. Dan ternyata Adit sangat marah pada Alex karena dulu Alex pernah selingkuh dengan pacarnya Adit, bernama Intan. Tita kaget, ternyata selama ini Alex telah membohongi dirinya. Lalu Alex menaruh bunga di atas kasur Tita.
Besok paginya Tita sudah membaca kartu yang disertakan bersama dengan bunga yang diberikan oleh Alex. Isi kartunya adalah, bahwa Alex meminta maaf karena ia sudah berbohong kepada Tita dan di kartu tersebut tertera nomor teleponnya. Tita sudah menelponnya namun saat diangkat oleh Alex langsung dimatikan sebelum berbicara apapun.
Adit akan pergi jauh dan saat berpamitan dengan Tita, Tita hanya cuek. Membuat Adit marah dan membanting pintu kamar Tita.
Tita menelpon Uni -temannya- lalu curhat tentang apa yang terjadi padanya mengenai Adit, Alex, Intan. Dan mengenai hubungannya dengan Adit yang masih belum akur. Teman-teman Tita yang berada di Indonesia menceritakan segala sisi baiknya Adit yang membuat Tita merasa bersalah. Setelah selesai menelpon dengan teman-temannya Tita menerima telepon dari Alex, dari seberang Alex berkata dengan bahasa Prancis yang sama sekali tidak diketahui artinya oleh Tita, namun Tita hanya menjawab dengan kalimat singkat yang meminta Alex bertemu dengannya di cafe pertama mereka bertemu.
Di cafe Alex menceritakan alasannya mengapa ia berbohong, awalnya Tita udah menarik perhatian Alex karena ngomong dengan bahasa Indonesia dan melihat retsletingnya yang kebuka, dan saat berkenalan dan Tita memperkenalkan diri, Alex langsung teringat dengan Adit, maka ia berbohong bahwa ia dari Thailand, karena Alex belum siap dengan apapun yang berhubungan dengan Adit. Dan Tita meminta pertanggung jawaban dari Alex, karena kebohonnya telah menambah masalah antara Tita dan Adit. Dan akhirnya mereka sepakat untuk sama-sama meminta maaf kepada Adit. Tiba-tiba pelayan yang ditakuti oleh Tita datang dan memberi selembar kertas yang katanya itu kertas milik orang yang nyariin Tita saat Tita menghilang dan tertinggal. Tita membuka kertasnya, ia membacanya, menangis, itu surat dari Adit, Tita langsung pergi dari cafe dan langsung meminta Prama mengantarkan ke apartemen Adit.
Sampai di apartemen Adit, dia hanya melihat Alan, dan katanya Alan, Adit sudah pergi. Tita sudah berusaha menghubungi Adit, namun HP-nya tidak aktif, Tita menunggu Adit di kamar Adit sampai tertidur, paginya pun Tita tidak makan. Lusa Tita sudah akan pulang, maka Bundanya mengajak keliling Paris, namun Tita menolak, ia ingin terus di Paris sampai Adit pulang. Semua orang telah merayu Tita tapi Tita tetap tidak mau.
Pada jam 7 malam Tita mencoba lagi menelpon Adit, namun yang mengangkat teleponnya adalah seorang perempuan, Tita sangat sedih. Tiba-tiba Alan masuk kamar Tita dan menenangkan Tita yang terlihat seperti orang depresi. Alan berhasil membujuk adiknya untuk makan, dan Tita sudah berhenti menunggu Adit.
Saat menjalankaan mobilnya untuk mencari makanan, mobilnya berhenti di depan restoran Bunda, dan Alan berkata bahwa akan menjemput Bunda dahulu.
Namun begitu masuk ke dalam restoran tersebut Tita sangat kaget, ia melihat Adit mengenakan jas dengan tampannya dan tersenyum kepada Tita. Dan terdapat teman-teman Adit yang datang pada saat pembukaan restoran beberapa hari yang lalu, mereka menyanyikan sebuah lagu romantis secara akustik dan indah.
Tita sudah jalan mendekat pada Adit karena Alan mendorong punggungnya. Saat sudah di dekat Adit, Tita dituntun oleh Adit menuju meja kecil yang terdapat di pojok ruangan. Dan ternyata pelayan yang membawa minuman untuk mereka adalah Alex.
Tita dan Adit sudah saling memaafkan saat itu, semuanya seperti sudah hilang. Dan saat mereka akan ciuman tiba-tiba Bunda keluar dari persembunyian dan menegur Tita dan Adit. Dan akhirnya, Tita, Adit, Bunda, Papa, dan Om Reza makan bersama dalam satu meja yang kecil ditambah dengan porsi yang kecil pula karena sebenarnya hanya untuk dua orang saja. Tidak lupa, yang mengantarkan makanannya masih Alex.
Akhirnya Alex dan teman-temannya Adit sudah dimaafkan oleh Adit. Namun setelah selesai acaranya Tita dan Adit pergi berdua untuk menikmati kota Paris, karena besoknya Tita akan pulang ke Jakarta. Mereka menghabiskan malam itu di atas perahu yang menyusuri sungai Seine yang melewati hati kota Paris.
Di sana mereka memulai hubungan lagi dari awal dan berdansa di malam terakhir Tita di Paris.
5 tahun kemudian
Semua teman Tita menyelamati Tita, Tita sangat cantik dengan kebayanya. Dan pakaian pengantin yang dipakai oleh Adit membuat Adit terlihat gagah dan makin tampan.
Selama 5 tahun itu Tita telah menjadi sarjana, dan Adit telah berhasil membangun bisnisnya bersama Alex.
Semuanya telah bahagia, saat acara pernikahan tersebut Alex bertemu dengan Intan. Semua telah siap untuk difoto, sudah berpose dan fotografer menyuruh mereka berkata “Happy”
No comments:
Post a Comment