Preview Film: The BFG (2016)
Disney sangat sukses ketika merilis The Jungle Book. Meski demikian,
bukan hanya petualangan Mowgli tersebut proyek live-action yang mereka
andalkan tahun ini. Ada beberapa yang lainnya. Salah satunya adalah The
BFG, yang diadaptasi dari buku cerita anak-anak berjudul sama karangan
Roald Dahl.
Film fantasi yang dibesut oleh sutradara kondang Hollywood, Steven
Spielberg, ini merupakan live-action ketiga yang diadaptasi dari karya
novelis asal Wales tersebut setelah Matilda (1996) dan Charlie and the
Chocolate Factory (2005). Sedangkan, untuk versi animasinya, The BFG
sudah pernah ditayangkan di televisi pada tahun 1989.
Produser The BFG, Frank Marshall, dan Kathleen Kennedy, sebenarnya
sudah sejak lama berencana membuat live action dongeng ini. Tepatnya,
sejak tahun 1991. Kala itu, yang mereka incar sebagai pemeran utama
adalah almarhum Robin Williams.
Karena berbagai macam kendala, proyek The BFG ini akhirnya baru
terealisasi 20 tahun kemudian. Yaitu, pada tahun 2011, setelah
DreamWorks Studios, perusahaan milik Steven Spielberg, membeli hak untuk
memfilmkan novel yang diterbitkan oleh Penguin Books tersebut.
Melalui rumah produksinya, Amblin Entertainment, Spielberg kemudian
menjalin partnership dengan Disney untuk menggarap The BFG. Hal ini
tercatat sebagai kerjasama pertama antara dua nama besar dalam dunia
perfilman Hollywood tersebut. Tahun 2016 akhirnya mereka tetapkan
sebagai waktu perilisan The BFG, sekaligus untuk memperingati seabad
Roald Dahl yang lahir pada 13 September 1916.
Sebagai pemeran utama, pada Oktober 2014, terpilih Mark Rylance,
aktor senior yang wajahnya mirip manager Leicester City, Claudio
Ranieri. Peraih Piala Oscar 2016 sebagai Pemain Pendukung Terbaik lewat
Bridge of Spies (2015) itu beradu akting dengan Ruby Barnhill. Bintang
cilik yang baru berusia 11 tahun tersebut terpilih saat casting pada
Desember 2014.
Di film berdurasi 117 menit ini, Rylance memerankan seorang raksasa
tua baik hati yang dijuluki sebagai The BFG (Big Friendly Giant). Karena
terlalu lembut dan tidak suka memangsa anak-anak, dia dikucilkan oleh
raksasa-raksasa lainnya. The BFG kemudian malah bersahabat dengan
seorang gadis kecil bernama Sophie (Ruby Barnhill). Mereka berdua lalu
bahu-membahu menyelamatkan dunia dari ancaman raksasa jahat pemakan
manusia.
Bagi Spielberg, The BFG ini menandai kembalinya kreator Jaws (1975)
tersebut ke genre fantasi. Akhir-akhir ini, sutradara kelahiran 18
Desember 1946 itu memang hanya menelurkan film-film berlatar belakang
sejarah semacam Bridge of Spies (2015) dan Lincoln (2012).
Padahal, dulunya, Spielberg dikenal sebagai pembesut genre fantasi
sci-fi semacam Jurassic Park (1993). Menurutnya, film-film sejarah yang
dia garap belakangan ini merupakan “refreshing”. Kini, saatnya dia
kembali ke dunia fantasi yang memang sangat digemarinya.
Menurut Spielberg, dia merasa sangat bebas saat menggarap film-film
fantasi. Tidak ada batasan seperti film-film bertema sejarah yang harus
berdasarkan fakta. Untuk menulis naskah The BFG, sutradara Schindler’s
List (1993) itu menggandeng Melissa Mathison yang dulu bersama dia dalam
menghasilkan film legendaris E. T. the Extra-Terrestrial (1982).
Spielberg juga menerapkan performance/motion capture untuk
menampilkan sosok raksasa setinggi lebih dari tujuh meter dalam film
berteknologi tinggi yang dipenuhi oleh efek CGI, alias computer
generated inagery ini. Dia sudah berpengalaman menggunakan teknik
tersebut saat menggarap The Adventures of Tintin (2011). Disney
tampaknya all-out mendukung upaya Spielberg untuk menampilkan dunia
fantasi yang ajaib dan adi kodrati.
Hampir semua film produksi DreamWorks Studios milik Spielberg memang
menitikberatkan pada tema-tema tentang keajaiban. Menurutnya, hal itu
bakal menumbuhkan harapan dan impian yang bisa membuat kehidupan
orang-orang menjadi lebih baik.
Saat tayang perdana di Grand Lumiere Theatre, Palais des Festivals,
dalam Festival Film Internasional Cannes 2016 pada bulan Mei yang lalu,
The BFG mendapat sambutan sangat meriah. Dua menit standing ovation saat
para pemain dan kru muncul di karpet merah dan empat setengah menit
tepuk tangan membahana setelah film selesai diputar.
Sejumlah kritikus memuji kemampuan Spielberg dalam memvisualisasikan
novel The BFG yang sebenarnya cukup dramatis. Bahkan, lelucon-lelucon
unik karangan Roald Dahl seperti kentut ajaib dan bahasa raksasa
gobblefunk bisa mereka tampilkan dengan baik. Sejumlah situs review pun
memberi rating positif untuk The BFG.
Namun, sayangnya, dari segi box office, The BFG ini termasuk jeblok.
Sejak dirilis pada 1 Juli 2016, film berbujet USD 140 juta ini “hanya”
mampu mengumpulkan pemasukan USD 160 juta. Mungkin, cuma bisa balik
modal. Padahal, dengan menggandeng Spielberg, Disney mengharapkan
kesuksesan setara The Jungle Book (2016) yang meraup hampir USD 1
miliar.
Para pengamat menyatakan, salah satu penyebab The BFG kurang diminati
penonton adalah ketiadaan bintang bernama besar. Mark Rylance memang
aktor senior yang hebat. Tapi, dia kurang menjual jika dibandingkan,
katakanlah, Bill Murray, Idris Elba, Ben Kingsley, dan Christopher
Walken. Begitu juga dengan Rebecca Hall, yang daya tariknya masih kalah
dari ScarJo di The Jungle Book.
Tangan dingin Spielberg pun gagal mengerek pendapatan The BFG.
Sepertinya, daya magis kreator franchise Indiana Jones itu sudah lenyap
dalam memikat penonton. Padahal, dulu, nyaris semua film garapan
Spielberg adalah jaminan box office.
Faktor lain yang membuat The BFG kurang laku adalah para pembaca
bukunya yang saat ini masih “terlalu muda” untuk memiliki anak yang
diajak menonton di bioskop. Novel karya Roald Dahl tersebut memang
“baru” terbit pada 1982. Menurut beberapa pengamat, Disney seharusnya
menunda perilisannya sepuluh tahun lagi.
***
The BFG
Sutradara: Steven Spielberg
Produser: Steven Spielberg, Frank Marshall, Sam Mercer
Penulis Skenario: Melissa Mathison
Berdasarkan: The BFG by Roald Dahl
Pemain: Mark Rylance, Ruby Barnhill, Penelope Wilton, Jemaine Clement, Rebecca Hall, Rafe Spall, Bill Hader
Musik: John Wlliams
Sinematografi: Janusz Kaminski
Editor: Michael Kahn
Produksi: Walt Disney Pictures, Amblin Entertainment, Reliance Entertainment, Walden Media, The Kennedy/Marshall Company
Distributor: Walt Disney Studios Motion Pictures
Budget: USD 140 juta
Durasi: 117 menit
Rilis: 14 Mei 2016 (Cannes), 1 Juli 2016 (Amerika Serikat), 7 September 2016 (Indonesia)
Produser: Steven Spielberg, Frank Marshall, Sam Mercer
Penulis Skenario: Melissa Mathison
Berdasarkan: The BFG by Roald Dahl
Pemain: Mark Rylance, Ruby Barnhill, Penelope Wilton, Jemaine Clement, Rebecca Hall, Rafe Spall, Bill Hader
Musik: John Wlliams
Sinematografi: Janusz Kaminski
Editor: Michael Kahn
Produksi: Walt Disney Pictures, Amblin Entertainment, Reliance Entertainment, Walden Media, The Kennedy/Marshall Company
Distributor: Walt Disney Studios Motion Pictures
Budget: USD 140 juta
Durasi: 117 menit
Rilis: 14 Mei 2016 (Cannes), 1 Juli 2016 (Amerika Serikat), 7 September 2016 (Indonesia)
No comments:
Post a Comment