Thursday, November 7, 2019

Constantine

Constantine: Ketika Malaikat Menyakiti Manusia

on
image
John Constantine yang diperankan oleh Keanu Reeves merupakan film yang mengisahkan tentang seorang pribadi yang memiliki kemampuan indera keenam. Kemampuan itu ia peroleh saat ia berusia muda. Pada saat-saat tertentu ia sering melihat hal-hal yang tidak biasa seperti iblis dan bahkan melihat neraka.
Dalam perjalanan hidupnya, ia pernah nyaris meninggal dunia. Pada  ia masih remaja, ia pernah melakukan percobaan bunuh diri. Saat dalam perjalanan bersama ambulan menuju rumah sakit untuk menyelamatkan Constantin kecil, tiba-tiba ia berada di dalam neraka dan disinilah ia masuk ke dalam neraka. Ia berada di neraka dalam waktu yang lama tetapi bagi orang yang ada di sekitar saat berada di dalam sakratul maut ialah dua menit.
Melawan Iblis
Kemampuan yang dimilikinya bukan lantas ia menjadi tinggi hati tetapi kemampuan tersebut justru digunakannya untuk melawan kejahatan. Ia mengusir setan dengan menggunakan bantuan Sang Pencipta dan alat-alat yang diberikan oleh rekannya, Beeman.
Iblis pertama yang dikalahkam dalam film ini ialah tentara neraka. Ini yang menjadi pusat perhatiannya dalam film ini. Ia heran mengapa tentara neraka mampu hadir di bumi. Padahal menurut sejarahnya tentara neraka tetaplah di neraka sedangkan malaikat bertempat di surga. Menurut pemikirannya atas dasar pengalamannya itu ialah sesuatu yang besar akan terjadi.
Ia mempertanyakan pengalaman pertamanya itu kepada seorang teman yang berkecimpung dalam posisi surga, yakni malaikat Gabriel. Terjadi perdebatan yang panjang dengan Gabriel dan pada akhirnya memutuskan menyudahi perdebatan tersebut.
Tanpa mengenal menyerah Constantine dan Chas (Sopir Pribadi) mencoba mencari tahu apa yang sedang terjadi dengan menanyakannya pada seseorang yang bersifat netral, yakni Papa Midnite. Di sini ia menanyakan hal yang sama seperti yang ditanyakan pada Gabriel. Jawaban dari Midnite sangat mengecewakan. Ia hanya menjawab, “Iblis tetap di neraka dan malaikat tetap di surga. Keduanya tidak akan mampu menyeberang atau masuk ke dalam dunia.”
Merebut Kekuatan Super
Isabel dan Angela ialah anak kembar. Isabel menurut cerita dari Angela adalah seorang gadis yang memiliki kemampuan supranatural, yakni mampu melihat segala hal di luar kemampuan inderawi manusia. Kembarannya, Angela, memiliki kemampuan yang sama tetapi karena sudah lama diabaikan, maka kemampuan supranatural tersebut menghilang.
Kelompok iblis ternyata sejak dulu mengincar Isabel. Namun disayangkan bahwa Isabel bunuh diri di rumah sakit jiwa yang sedang menanganinya. Angela yang juga merupakan kembaran dari Isabel mencari tahu apa penyebab terjadinya bunuh diri. Saat ia menonton rekaman cctv yang merekam detik-detik bunuh diri Isabel, ia dikejutkan dengan bisikan nama yang diucapkan oleh Isabel. Nama yang dibisikkan itu ialah Constantine.
Atas dasar inilah terjadi pertemuan di antara keduanya. Yang satu membutuhkan penjelasan dari penyebab terjadinya bunuh diri oleh adiknya sedangkan pihak yang lain membutuhkan penjelasan dari peristiwa besar yang akan datang.
Oleh karena rasa ingin tahunya itulah Angela kembaran dari Isabel ingin mengembalikan kemampuannya dan menggantikan posisi Isabel. Memang kemampuan itu sudah lama hilang tetapi kembali dihidupkan oleh bantuan John Constantine. Oleh karena kemampuan dari Angela itu, Constantine berhasil menemukan pihak yang bertanggungjawab atas kematian Beeman.
Namun sangat disayangkan, ternyata dibalik kematian Beeman terdapat skenario tingkat atas yakni antara Iblis dan Malaikat. Baltashar sebagai pihak yang bertanggungjawab atas kematian Beeman ternyata telah mengatur skenario hingga penculikan Angela. Beeman merupakan salah satu korban yang masuk di dalam skenario tersebut. Sayangnya, Constantine justru masuk ke dalam perangkap tersebut dengan memberikan bonus yakni Angela. Angela lah yang ditunggu-tunggu sebagai gadis yang akan menjadi sarana kelahiran anak iblis.
Pengkhianatan Surga
Beeman pernah mengungkapkan bahwa akan terjadi kelahiran anak iblis melalui perantaraan perempuan berkemampuan luar biasa dan perantaraan Tuhan (Tombak Tuhan). Ternyata itu semua adalah skenario seorang malaikat surga, yakni Gabriel. Mengapa Gabriel melakukan hal tersebut? Ternyata Gabriel ingin membuat manusia layak untuk diselamatkan oleh Tuhan. Maka untuk itu manusia entah itu orang yang suci maupun berdosa harus merasakan rasa sakit sebelum diselamatkan.
Rencana itu akhrinya digagalkan oleh Lucifer yang dikenal sebagai raja dari kegelapan. Ia turun ke bumi semata-mata hanya untuk menjemput Constantine. Tetapi sebelum dibawa ke neraka, Constantine memiliki beberapa permintaan, yakni memindahkan Isabel ke dalam surga dan memindahkan anak iblis yang ada di dalam diri Angela kembali ke alamnya.
Seluruh permohonan Constantine pun dikabulkan oleh Lucifer. Sangat disayangkan, oleh karena ulahnya Gabriel tidak lagi ada di dalam perlindungan Tuhan. Sayap yang menjadi identitasnya sebagai malaikat pun dibakar oleh Lucifer. Sejak saat itu, Gabriel hanya menjadi manusia.
Filosofi Film
Sejak film ini saya tonton, sangat sulit menangkap makna yang  terdapat di dalamnya. Tetapi setelah menontonnya berkali-kali akhirnya saya menangkap makna yang ada di dalam film Constantine ini.
Keinginan Mampu Mengubah Seseorang
Berubahnya karakter malaikat Gabriel menjadi karakter yang jahat di dalam film ini disebabkan oleh keinginan. Gabriel memiliki keinginan bahwa sebelum seluruh manusia (baik atau pun jahat) mendapatkan kasih Tuhan, manusia harus mengalami penderitaan. Penderitaan tersebut entah pembunuhan, pemusnahan RAS atau pun lainnya. Gabriel menginginkan itu semua dialami oleh manusia.
Meski keinginan tersebut gagal tetapi keinginan Gabriel itu ternyata mampu menjembatani apa yang diinginkan oleh Iblis. Sehingga iblis pun turut terlibat dalam penderitaan manusia. Namun, sekali lagi pengorbanan manusia mampu mengatasi keinginan yang  tidak sewajarnya itu. Kasih Tuhan tetaplah untuk seluruh manusia siapa pun dia.
Jadi, terkadang kita  perlu berhati-hati dengan keinginan. Karena dengan keinginan seorang malaikat pun mampu berubah menjadi Iblis dan seorang Iblis pun mampu menjadi seorang malaikat. Bagaimana dengan manusia yang masih memiliki ego? Jika keinginan tersebut bertemu dengan ego, maka perubahan seorang manusia pun semakin signifikan. Bahkan mungkin orang tersebut dapat melupakan segala-galanya.

No comments:

Post a Comment