Lions For Lambs ( 2 0 0 7) : Tiga Sudut Satu Isi
Apa kategori �berat� menurut Anda ? Dua sahabat saya tidak
menyukai tontonan film saya karena saya dinilai teramat �tinggi� dalam
menyeleksi film yang saya tonton. Tidak ada maksud untuk merendahkan
pilihan film masing-masing yang layak ditonton karena standarisasi
ke�bagus�an dan ke�bermutu�an sebuah cerita dikembalikan lagi kepada
individu masing-masing, but u know, baru kali ini saya dengan kepala
tertunduk merendah, mengakui, bahwa �Lions For Lambs� adalah film
terberat yang pernah saya tonton selama ini.
Bukan karena saya tidak ingin mendeklamasikan film ini menarik dan
layak untuk disaksikan. Tapi, karena saking beratnya tema yang
disuguhkan (politik), membuat saya agak didera rasa pusing berhari-hari
dan harus mencari referensi yang cukup agar penyampaian reviewnya ke
khalayak luas dapat diterima dengan baik.
LIONS FOR LAMBS
Sebenarnya tema utama politik yang disajikan film �Lions For Lambs� garapan sutradara Robert Redford ini memiliki tiga unsur berbeda yang akhirnya menjadikan pemerintahan negara adidaya bernama Amerika ini mampu menentukan suatu kebijakan tertentu.
Sebenarnya tema utama politik yang disajikan film �Lions For Lambs� garapan sutradara Robert Redford ini memiliki tiga unsur berbeda yang akhirnya menjadikan pemerintahan negara adidaya bernama Amerika ini mampu menentukan suatu kebijakan tertentu.
Unsur-unsur kebijakan pemerintahan Amerika meliputi beberapa hal,
diantaranya adalah dunia pendidikan, dunia militer dan media massa.
Dalam film berdurasi 120 menit ini, Lions For Lambs mengantar pembukaan
cerita pada seorang Ernest ( Michael Pena) dan Arian( Derek Luke), dua
mantan mahasiswa yang masih muda lulusan West Coast University, yang
terbang menuju daerah konflik, Afganistan, untuk berperang.
Ditempat berbeda disebuah ruangan dosen, Proffesor Stephen Malley (
Robert Redford), meminta Todd Hayes ( Andrew Garfield), mahasiswa pandai
yang berpotensi menjadi orator karena kepiawaiannya dalam mengemukakan
dan menyanggah pendapat namun sangat sering membolos ini, untuk tetap
meneruskan kuliahnya. Keputusan Todd untuk �mangkir� kuliah adalah
karena dia sudah merasa jenuh dan muak dengan pemerintahan Amerika yang
selalu mengatasnamakan kepentingan rakyat namun menumbalkan banyak nyawa
tak bersalah demi ambisi individu. Dengan pemikiran bijak seorang
Proffesor, Malleypun kemudian mengisahkan keputusan dua mantan mahasiswa
brilian dan cerdas bernama Ernest dan Arian, yang ingin membuat suatu
perubahan dengan jalan mengikuti perang.
Pertemuan empat mata antara senator Jasper Irving ( Tom Cruise) yang
menyempatkan diri untuk diwawancarai Janine Roth ( Meryl Streep),
seorang jurnalis TV ternama, membawa kita pada setting dan waktu yang
berbeda namun menjadi satu kesatuan benang merah pada dua kisah
sebelumnya. Dengan durasi wawancara yang dikisahkan di dalam film
berselang satu jam, Senator muda nan tampan itu mencoba meyakinkan dan
memprovokasi jurnalis perempuan berpengalaman tersebut untuk menerapkan
suatu stategi baru guna menaklukkan teroris dan menciptakan perdamaian
dunia. Namun dimata Janine, gagasan-gagasan yang disampaikan sang
senator hanyalah bahasa lain dari kalimat � akan ada tentara muda lain
yang akan dikorbankan untuk menghabisi nyawa sekelompok �pengganggu�
untuk meningkatkan popularitas kesenatorannya dalam dunia politik�.
SIAPA UNTUK SIAPA
Film yang memiliki kekuatan besar pada dialog ini sedikit banyak membantu rasa penasaran kita tentang pertanyaan yang hampir tidak ada jawabannya. Mengapa kita harus berperang..? Untuk siapa..? Karena apa..?
Film yang memiliki kekuatan besar pada dialog ini sedikit banyak membantu rasa penasaran kita tentang pertanyaan yang hampir tidak ada jawabannya. Mengapa kita harus berperang..? Untuk siapa..? Karena apa..?
Robert Redford dinilai berani untuk mengungkapkan sudut pandangnya
tentang dunia perpolitikan di masyarakat Amerika yang notabene
menjunjung tinggi asas kebebasan berpendapat. Film ini adalah tamparan
keras untuk pemerintah Amerika, dengan kearoganan sifat yang hampir
membumi dalam benak junjungan politik negara super power.
Adakah keadilan yang patut untuk setiap nyawa tak berdosa ? Haruskah
rantai system politik masa lalu terus tertanam dan merajai setiap kepala
pemimpin bangsa Amerika untuk negara lain, sampai sekarang ? Mungkin
ini adalah PR untuk Barrack Husein Obama dalam masa kepemimpinannya yang
dimulai bulan Januari tahun depan..Namun pesan moral Lions For Lambs
patut kita renungkan dan terapkan dalam situasi dan keadaan apapun,
�Bahwa pada akhirnya setiap orang harus berjuang pada apa yang mereka yakini..�
Selamat menonton..Selamat mengarungi samudera politik ala Redford..
No comments:
Post a Comment