Act of Valor
Act of Valor
Film
ini diperankan oleh anggota angkatan laut Amerika Serikat (US Navy
Seals-United States Navy Sea, Air and Land) asli, yaitu pasukan khusus
angkatan laut yang disiapkan untuk melakukan operasi tempur non
konvensional termasuk melawan terorisme. Ceritanya sendiri berupa fiksi
namun diinspirasi oleh kejadian-kejadian nyata yang pernah terjadi.
Senjata dan peralatan perang adalah asli yang digunakan oleh anggota
Navy Seals. Film ini dibuat dengan biaya 12 juta dollar dan dalam satu
minggu tayang sudah menghasilkan 24 juta dollar, sebuah keuntungan sudah
didepan mata.
Sesi
pertama adalah sebuah tugas yang dipimpin oleh Rorke dan Dave untuk
menyelamatkan seorang sandera wanita bernama Roselyn Sanchez yang
merupakan agen rahasia Amerika di Costarica. Sesi kedua adalah perburuan
Abu Shabal yang merupakan gembong teroris dan Christo yang merupakan
penyelundup manusia. Digambarkan secara normal dan wajar serta tidak
berlebihan.
Film
ini bisa dikatakan sebagai sebuah film semi dokumenter dengan adanya
pembacaan narasi oleh Rorke. Bisa juga dikatakan sebagai semi video game
perang-perangan karena cara pengambilan gambar yang memperlihatkan
ujung senapan serta hologram yang menunjukkan nama dan pangkatnya.
Kekurangan
bisa ditemukan dari dialog yang dilakukan secara kaku. Mungkin ini
adalah hal yang wajar karena pemainnya bukanlah aktor yang sebenarnya
melainkan orang awam dalam hal acting. Namun demikian hal tsb bisa
tertutup oleh sinematografi yang baik dan bagus. Apalagi ini film perang
yang menomorsatukan tembak-menembak dan bukan film drama yang
menomorsatukan dialog.
Prosedure
yang ditayangkan adalah asli misalnya saat mengkonfirmasi dengan
sandera yaitu memberi pertanyaan secara pribadi terkait dengan ibu
kandung dan masa kecilnya. Karena jawabannya benar maka status konfirm.
Tak tik yang digunakan juga asli misalnya saat penyerbuan maka ada tim
penyerbu, tim pengintai dan tim sneaper. Strategi yang dipakai juga asli
dengan membunuh satu per satu lawan dari sisi luar tanpa mengeluarkan
suara ramai. Tim penyelamat sebagai rencana untuk mengeluarkan sandera.
Uniknya, nama Indonesia sempat disebut dalam film ini yaitu Abu Shabal sering melakukan pelatihan teroris di camp Indonesia. Ya tentu saja, karena di Indonesia sering terjadi aksi atau bom yang dilakukan oleh teroris. Jadi mau tidak mau nama Indonesia juga tersangkut. Apalagi jenis bom yang digunakan teroris mirip dgn yg ada di Indonesia yaitu dicampur dengan logam bulat yang biasa disebut gotri atau bearing.
Film
ini didedikasikan untuk semua orang baik laki-laki maupun perempuan
yang berkorban untuk negaranya sebagai penjaga kebebasan melawan teroris
dan tirani.
No comments:
Post a Comment