Review Film: Justice League, Rapuhnya Batman Ditinggal Superman
Setelah
film solo Wonder Woman, tahun ini DC Comics dan Warner Bros kembali
merilis film terbarunya. Layaknya The Avengers ala Marvel, DC juga punya
universe sendiri lho untuk tim superheronya bernama Justice League.
Film pertama Justice League
menghadirkan kumpulan Superhero DC yang beranggotakan Batman, Wonder
Woman, The Flash, Cyborg, dan Aquaman. Pertanyaannya, akankah Superman
muncul kembali setelah di film Batman V Superman karakternya dimatikan?
Cerita Justice League
berawal dari kekacauan yang terjadi paska meninggalnya Superman.
Kerusuhan dan kriminalitas terjadi di mana-mana. Puncaknya muncul
Steppenwolf (CiarĂ¡n Hinds), seorang monster penakhluk dunia yang juga
merupakan kaki tangan Darkseid, musuh besar Justice League. Steppenwolf
datang ke bumi untuk mencari tiga Mother Box yang akan dia satukan untuk
menghancurkan bumi.
Bruce
Wayne alias Batman (Ben Affleck) terpanggil untuk melindungi bumi dari
serangan Steppenwolf. Ketidak percayaan dirinya paska ditinggal
Superman, membuat Batman berpikir untuk membuat squad beranggotakan
manusia-manusia berkemampuan Superhero yang kemudian ia namakan Justice
League.
Ia
dan Wonder Woman kemudian berpencar merekrut superhero-superhero
tersembunyi. Hingga akhirnya terkumpullah beberapa anggotanya yaitu
Arthur Churry atau Aquaman (Jason Momoa), Bary Allen atau The Flash
(Ezra Miller), dan Victor Stone atau Cyborg (Ray Fisher).
Superhero-superhero ini muncul dengan karakter dan latar belakang
berbeda yang kelak akan dijelaskan di film solonya.
Ternyata
mengalahkan Steppenwolf tidak semudah yang dibayangkan. Meski telah
berkumpul namun kekuatan Justice League masih terasa pincang. Pada saat
itulah Batman merasa membutuhkan Superman. Bersama para personil Justice
League, Batman pun berusaha membangkitkan Superman yang dianggapnya
mampu menyelamatkan dunia dari serangan Steppenwolf.
Dapatkah Superman hidup lagi? Mampukah Justice League menggagalkan niat Steppenwolf menghancurkan bumi?
Disutradarai oleh Zack Snyder yang terpaksa mundur di ending project filmnya, film pertama Justice League
ternyata masih menyisakan kekurangan di sana-sini. Karakter-karakter
Superhero yang muncul di film ini seperti Aquaman, Cyborg, dan The Flash
seperti hanya tempelan. Latar belakangnya pun kurang begitu dijelaskan.
Sementara
itu meski tampil meyakinkan, sang villain, Steppenwolf juga kurang
mendapat porsi lebih. Asal-usul dan mengapa dia terobsesi menghancurkan
bumi pun tidak begitu dijelaskan, kecuali jika kamu pembaca setia
komik-komik DC, pasti akan langsung paham cerita filmnya.
Selebihnya
Batman dan Wonder Woman tampil mendominasi. Sebagai penggagas Justice
League, Batman mampu tampil garang namun rapuh di dalam. Ben Affleck
mampu merefleksikan karakter Bruce Wayne alias Batman yang diselimuti
perasaan bersalah sebagai penyebab matinya Superman. Sementara itu
Wonder Woman tetap tampil menawan seperti biasa.
Jika kamu jeli, ada beberapa perbedaan yang disematkan DC di film Superheronya kali ini. Meski masih mengusung nuansa dark, Justice League
tak lupa menambahkan bumbu humor di sana-sini. Sementara itu
kontroversi juga sempat muncul terkait kostum kaum Amazon yang dibuat
berbeda. Jika kamu perhatikan kostum Amazonians di Wonder Woman dan Justice League terlihat berbeda. Yap, di Justice League kamu akan melihat para Amazonians berbalut kostum yang lebih seksi dibanding sebelumnya.
Lalu apa klimaks film ini? Tentu saja kemunculan Superman! Tanpa bermaksud spoiler,
siapa pun pasti sudah menyangka ya kalau karakter Superhero yang
diperankan Henry Cavill ini akan muncul kembali. Pertanyaannya, apa dan
bagaimana dia bisa kembali hidup tentu masih menjadi misteri.
Tayang perdana di Indonesia 15 November 2017, Justice League
adalah salah satu film Superhero yang sayang sekali dilewatkan. Kita
termasuk yang beruntung karena film ini baru akan tayang di Amerika
Serikat pada 17 November 2017.
Belum nonton? Segera pesan tiketmu di BookMyShow.
No comments:
Post a Comment