REVIEW: MAN ON A LEDGE
"Today is the day when everything changes."
Man on a Ledge bisa dibilang mengangkat tema yang tidak terlalu orisinil.
Seorang pria yang berdiri diujung gedung tinggi, mengancam akan
melompat dan bunuh diri guna berusaha mengungkap kebenaran. Mungkin
semua juga bisa menebak akhir dari film ini. Sebetulnya plot cerita
seperti ini memang selalu berhasil memacu adrenalin penonton untuk ikut
seru melihat sang pemeran utama mempertaruhkan nyawa sambil menunggu
detik-detik kebenaran terungkap. Contoh, Phone Booth (2002) yang juga mengangkat tema cerita yang kurang lebih hampir sama. Stu Shepard (Collin Farrell)
yang tidak bisa meninggalkan kotak telepon umum karena ancaman-ancaman
yang diterimanya dan ia harus memutar otak untuk terbebas dari situasi
tersebut. Phone Booth merupakan sebuah film dengan tema sederhana namun didukung dengan script yang luar biasa dan akting para pemainnya yang total. Lain halnya dengan Man on a Ledge yang menurut saya sangat miscast dan kurang sekali dari segi script. Scene-scene yang harusnya menegangkan pun terasa biasa-biasa saja. Sampai akhir film sepertinya klimaks yang harusnya ada pun terasa sangat kurang.
Nick Cassidy (Sam Worthington) adalah seorang mantan polisi
berstatus narapidana yang sedang menjalankan sebuah misi. Misi tersebut
mengharuskannya untuk berada di garis pinggir Hotel Roosevelt di
Manhattan. Dengan melakukan misi ini ia berharap dapat membuktikan kalau
tuduhan yang diberikan kepadanya itu tidak benar, ia ingin membuktikan
kepada dunia kalau dirinya tidak bersalah. Semua ini berhubungan dengan
David Englanger (Ed Harris), seorang pebisnis yang sukses. Ia
menuduh Nick mencuri sebongkah berlian miliknya. Nick yang tidak terima
dirinya dipenjara atas kesalahan yang tidak pernah dibuatnya pun
akhirnya merancang sebuah misi dimana ia dipaksa untuk berada di situasi
mengancam. Dibantu adiknya, Joey Cassidy (Jamie Bell) dan pacar sang adik, Angie (Genesis Rodriguez), akhirnya misi tersebut pun dijalankan. Seorang polisi bernama Lydia Mercer (Elizabeth Banks) yang percaya dengan instingnya bahwa Nick tidak bersalah juga membantu mengeluarkan Nick dari situasi tegang itu.
Titik lemah dari film ini adalah ceritanya. Plot cerita yang lemah itu
sayangnya tidak dibantu dengan akting yang baik dari para pemainnya.
Bahkan, seperti yang sudah saya sebut diatas, miscast. Entah
kenapa hampir semua karakter yang diperankan oleh aktor dan aktris yang
terpilih dalam film ini terasa kurang pas. Sam Worthington menurut saya
pribadi sangat tidak cocok memerankan karakter Nick Cassidy. Elizabeth Banks apalagi, lumayan mengganggu juga melihat aktingnya sebagai karakter Lydia Mercer, tidak meyakinkan. Belum lagi Genesis Rodriguez yang sepanjang film terasa over-acting sekali. Akan tetapi mungkin para pria tentu saja akan terhibur dengan kehadiran Rodriguez yang latina cantik itu. Overall, Man on a Ledge bukanlah sebuah film yang sangat buruk, akan tetapi saya bisa memastikan kalau film ini tidak akan memorable.
Maklum, mungkin juga karena ini merupakan film perdana dari sutradara
Asger Leth. Saya pribadi ketika menonton film ini rasanya geregetan
sekali, ingin rasanya mendorong Nick untuk buru-buru lompat saja kebawah
gedung, the end. Haha..
No comments:
Post a Comment