Wednesday, October 23, 2019

It Runs In The Family

It Runs In The Family (2003): The Douglas is The Grombergs


Film It Runs In The Family (2003). Directed by Fred Schepisi. Written by Jesse Wigutow. Cast Michael Douglas, Sarita Choudhury, Kirk Douglas, Rory Culkin, Cameron Douglas, Diana Douglas, Michelle Monaghan. Runtime 109 minutes.
“Some families can survive anything. Even each other”
Satu Douglas, dua Douglas, tiga Douglas, “empat Douglas!?”

Hitung saja, ada empat Douglas dalam film bertemakan drama keluarga ini. Entah hanya kebetulan atau sebuah proyek nepotisme belaka mengingat sang produser pun dilakoni si Michael Douglas. Yeah, tiga generasi Douglas seakan ingin pamer eksistensi sebuah label keluarga mega bintang. Bedanya, film ini harus memaksa The Douglas untuk menanggalkan nama mereka menjadi The Grombergs yang notabene tidak jauh dari gambaran sebuah keluarga sukses namun terselip sisi kerapuhan layaknya realita The Douglas. Aktor legendaris Kirk Douglas berperan sebagai kakek keras kepala Mitchell Grombergs, didampingi mantan istrinya Diana Douglas yang dituntut oleh naskah untuk melakoni Evelyn Grombergs seorang istri yang mencintai suaminya sampai akhir hayatnya. Tentunya sangat bertolak belakang dengan status Diana di realita Douglas kini. Sementara Michael Douglas menjadi Alex Grombergs, putra Mitchel aka Kirk yang selalu bersitegang dengan karakter ayahnya yang keras. Douglas generasi ketiga yaitu Cameron Douglas tetap menjadi putra kandung Michael Douglas sekalipun dalam film ini.
It Runs In The Family menawarkan formula cerita yang amat mudah anda telan dalam-dalam. Sebuah keluarga yang awalnya manis tiba-tiba rapuh dikarenakan kurangnya komunikasi antara sesama anggota keluarga. Alex selalu bersitegang dengan ayahnya yang keras kepala perihal prinsip, pekerjaan dan kehidupan pribadinya. Didikan Mitchel terhadap Alex yang terlalu keras dari sejak dini membuat pembatas melintang diantara mereka. Belum lagi dua putra Alex yang jarang mau berkomunikasi dengannya dari hati ke hati. Eli yang baru memasuki masa pra-remaja mulai bertingkah aneh, sementara kakaknya Asher menikmati hidupnya dengan drugs dan bolos kuliah. Belum lagi diperparah dengan sang istri yang mengira Alex terlibat perselingkuhan.
Karena film keluarga ini benar-benar dilakoni oleh keluarga sang aktor, tentunya atmosfer hubungan keluarga yang ingin sajikan begitu mudah untuk dirasakan. Humor yang disajikan antara ayah dan anak atau sebaliknya mampu memberikan sinergi kebersamaan yang kuat. Sayangnya, formula cerita keluarga seperti ini tidak didukung oleh alur plot-plot yang mulus. Nampak beberapa bagian cerita yang kurang kuat dan terkesan agak nanggung. Seperti halnya persitegangan antara Mitchell dan Alex terkesan bukan sebuah bencana besar untuk keluarga mereka. Karena bumbu-bumbu humor yang melapisi hubungan mereka seolah membuat goyah premis yang dimaksudkan untuk menyentuh hati penonton. Sutradara Australia Fred Schepisi pun begitu mudah mengeksekusi berbagai persoalan di setiap frame dalam film ini tanpa kesan yang berarti. Sehingga It Runs In The Family hanya menjadi film keluarga yang biasa-biasa saja dengan ending sangat hambar.
Meski demikian kehadiran The Douglas lah yang menjadi poin utama dalam film ini. Menonton film It Runs In The Family seolah menyaksikan kehidupan keluarga The Douglas secara fiksi. Film ini seolah menjadi curhat Cameron Douglas dalam personifikasi seorang Asher Grombergs, dimana kebengalan Asher juga tidak jauh dari realita Cameron yang sempat terlibat masalah drugs hingga berakhir dipenjara. Michael Douglas pun persis seperti Mitchel merasa bersalah karena tidak bisa menjadi seorang ayah yang baik. It Runs In The Family akan membawa penonton melewat karakterisasi keluarga sang aktor dengan merasakan suasana kekeluargaan yang kental. Direkomendasikan untuk anda yang menginginkan tontonan ringan bersama keluarga.

No comments:

Post a Comment