Tuesday, October 22, 2019

Game Plan

GAME PLAN



Dimulai dengan perjalanan hidup seorang atlit american football bernama Joe Kingman (Dwayne Johnson) sedang berjuang meniti karir dalam kompetisi liga football nasional. Menjalani kehidupan sebagai seorang cowok idola yang bujangan, kaya raya dan banyak penggemar dijalani seorang Joe Kingman yang seorang quarterback dari tim football kota Boston. Di sebuah pagi, Joe dikejutkan oleh kedatangan gadis kecil berumur 8 tahun bernama Peyton (Madison Pettis) berkata bahwa dia adalah anaknya yang dikirim oleh ibunya untuk bertemu. Joe memang pernah menikah, namun kemudian berpisah. Peyton mengaku kalau sang ibu sedang ke Afrika dalam rangka pekerjaannya. Terbiasa hidup sendiri, Joe yang narsis itu harus membiasakan diri menjadi ayah dadakan. Disiplin ala atlet pun diterapkan pada Peyton. Namun Peyton bukanlah gadis cilik penurut, dia adalah gadis yang cerdas, manipulatif, dan mempesona. Kehadiran Peyton sempat membuat Joe merasa asing dan sempat meninggalkan anak tersebut, sehingga akhirnya berbagai media menyatakan Joe sebagai “Bad Dad“. Joe tadinya bersikap cuek dan merasa terganggu dengan kedatangan Peyton. Perasaan tidak nyaman dan terganggu juga dirasakan oleh manajer Joe yaitu Stella Peck (Kyra Sedgwick) yang menganggap Peyton sebagai ‘gangguan’ alias ‘distraction’ atas karir Joe. Kehadiran Peyton yang disikapi Joe dengan dingin ternyata malah berbeda dengan teman-temannya satu tim.

Peristiwa-peristiwa konyol pun dimulai. Joe yang terpaksa membawa Peyton ke tempat latihan dan menutup mata Peyton di ruang ganti. Di rumah Joe juga terjadi konflik. Peyton yang menggemari tari balet dan hal-hal yang bertolak belakang dengan Joe cukup mengganggu kehidupan pribadi Joe. Joe yang self-centered terpaksa harus belajar untuk menjadi ayah saat Peyton tertinggal di klub malam miliknya pada malam peresemian klub tersebut. Insiden itu kemudian menjadi konsumsi publik dan membuat nama Joe tercemar. Stella pun bertindak, ia membuat konfrensi pers dan mengancam Peyton agar mendukung sang ayah untuk mengembalikan citra jelek pada Joe, akhirnya pada saat konferensi pers pembukaan restorannya berlangsung, Peyton yang memang cerdas membuat pernyataan yang membersihkan nama Joe. si Peyton akhirnya berkata bijaksana tentang Bapaknya tersebut. Kejadian pun berubah, dan Peyton akhirnya bisa tinggal serumah dengan Joe dalam satu apartemen mewah ala bintang olahraga pada umumnya. Sebagai imbalan, Peyton memaksa Joe untuk mendaftarkannya ke sekolah ballet yang dipimpin oleh Monique Vasquez ( Roselyn Sanchez) karna Peyton berkeinginan untuk kursus di akademi balet.

Monique memberi syarat pada setiap orangtua yang mendaftarkan anaknya untuk terlibat dan mendukung anaknya. Jadilah Joe belajar balet demi Peyton. Joe pun sedikit demi sedikit mulai menikmati perannya sebagai ayah. Dalam keseharian Peyton, Joe harus membagi konsentrasi hidup untuk tetap bermain football dan memperhatikan anaknya di seni balet. Pada suatu saat, akademi balet akan mengadakan pertunjukan kolosal balet di kota itu, dengan menampilkan kolaborasi Joe, Peyton, guru balet cantik bernama Monique (Roselyn Sanchez) dan para peserta akademi. Perlahan Peyton mengubah hidup Joe menjadi lebih berarti dari pada segala pesta dan wanita yang selama ini dekat dengannya. Kejadian lucu terjadi ketika Joe seorang atlit football harus berlatih balet. Sebuah kontradiksi gerakan berakhir dengan kelucuan. Segar dan alami. Ketika pertunjukan itu dimulai, semua tim football Joe hadir untuk menyaksikan. Ejekan demi ejekan disajikan lucu mengiringi kiprah Joe menemani Peyton dalam dunia balet namun semua teman joe tampak kagum melihat penampilan Joe diatas panggung balet. Saat Karen bibinya Peyton menjelaskan yang sebenarnya bahwa ibunya Peyton telah meninggal dalam kecelakaan, kedatangan bibinya Peyton membuat suasana hati Joe berubah ia harus merelakan peyton pergi dari kehidupannya , sejak saat itu Joe merasa frustasi dan merusak penampilannya di partai final NFL, namun sesuatu tak terduga mengejutkannya yaitu kedatangan Peyton bersama bibinya yang merubah kembali Joe menjadi semangat, Joe mulai bermain kembali dan dalam pemainannya kali ini ia berhasil memenangkan pertandingan. Lalu dengan bangganya ia meneriakan "Who Number One ???" dengan menggendong putrinya yang sangat ia sayangi.

No comments:

Post a Comment