Tuesday, December 3, 2019

Hannibal Rising

Hannibal Rising

Image result for review film hannibal rising
Film ini memang masih berkaitan dengan “Silence of the Lambs”, namun tidak seperti “Hannibal” yang merupakan kelanjutan cerita dari “Silence of the Lambs”, “Hannibal Rising” justru mundur ke belakang. Film ini menceritakan kisah hidup Hannibal Lecter dimulai sejak dia kecil yang tinggal bersama adik dan kedua orang tuanya.
Mereka hidup di jaman Nazi, hingga pada suatu ketika datang tentara menggerebek rumah mereka. Tepat di saat penggerebekan tersebut, datang pasukan tentara yang menyerang tentara penggerebek tersebut. Kancah peperangan terjadilah di lingkungan rumah tersebut, hingga menewaskan banyak korban termasuk kedua orang tua Hannibal.
Walaupun Hannibal dan adiknya Mischa selamat, namun rumah mereka diambil alih oleh penjahat perang. Para penjahat tersebut mencari-cari barang yang dapat dijarah, termasuk makanan. Karena rumah tersebut terletak di daerah yang terpencil dan stok makanan sangat memprihatinkan, maka mereka mengorbankan Mischa untuk mengobati rasa lapar mereka.
Hal tersebut membuat Hannibal mengalami trauma. Setiap malam dia bermimpi buruk, ketika remaja Hannibal bagaikan bisu. Teman-teman Hannibal sering mempermainkannya dan mengucilkannya karena dianggap mengganggu tidur mereka di malam hari dengan igauan-igauannya. Akhirnya Hannibal meninggalkan asrama tempatnya bernaung setelah lepas dari cengkeraman para penjahat tersebut.
Dari sisa-sisa dokumen yang dimiliki, tertinggallah foto pernikahan salah satu pamannya. Hannibal memutuskan untuk menemui saudaranya tersebut di Paris. Di sana Hannibal diajari seni beladiri Jepang oleh bibinya, Lady Murasaki Shikibu (Gong Li). Korban pertama Hannibal adalah seorang tukang jagal yang sempat melecehkan bibinya. Ketika aparat melacak pembunuh pria tersebut, sang bibi berhasil menyelamatkan Hannibal dari tuduhan.
Hannibal menjadi murid sekolah kedokteran, dan mulai melancarkan pembalasan dendam atas kanibalisme yang menimpa adiknya. Korban pertama pembalasan tersebut bertempat di sekitar rumah tempat adiknya dibantai.

Tadinya gue piker film ini akan lebih membutuhkan konsentrasi dan penuh adegan sadis melebihi “Hannibal” dan “ Silence of the Lambs”. Namun justru di film ini, gue bisa ngerti kenapa Hannibal  bisa sekejam seperti yang diceritakan di film pertama. Gue juga suka banget ngeliat Gong Li, mirip banget sama temen gue si Lolita.


No comments:

Post a Comment