Hannibal Rising
Film ini memang masih berkaitan dengan “Silence of the Lambs”, namun
tidak seperti “Hannibal” yang merupakan kelanjutan cerita dari “Silence
of the Lambs”, “Hannibal Rising” justru mundur ke belakang. Film ini
menceritakan kisah hidup Hannibal Lecter dimulai sejak dia kecil yang
tinggal bersama adik dan kedua orang tuanya.
Mereka hidup di jaman Nazi, hingga pada
suatu ketika datang tentara menggerebek rumah mereka. Tepat di saat
penggerebekan tersebut, datang pasukan tentara yang menyerang tentara
penggerebek tersebut. Kancah peperangan terjadilah di lingkungan rumah
tersebut, hingga menewaskan banyak korban termasuk kedua orang tua
Hannibal.
Walaupun Hannibal dan adiknya Mischa selamat, namun rumah mereka
diambil alih oleh penjahat perang. Para penjahat tersebut mencari-cari
barang yang dapat dijarah, termasuk makanan. Karena rumah tersebut
terletak di daerah yang terpencil dan stok makanan sangat
memprihatinkan, maka mereka mengorbankan Mischa untuk mengobati rasa
lapar mereka.
Hal tersebut membuat Hannibal mengalami trauma. Setiap malam dia
bermimpi buruk, ketika remaja Hannibal bagaikan bisu. Teman-teman
Hannibal sering mempermainkannya dan mengucilkannya karena dianggap
mengganggu tidur mereka di malam hari dengan igauan-igauannya. Akhirnya
Hannibal meninggalkan asrama tempatnya bernaung setelah lepas dari
cengkeraman para penjahat tersebut.
Dari sisa-sisa dokumen yang dimiliki, tertinggallah foto pernikahan
salah satu pamannya. Hannibal memutuskan untuk menemui saudaranya
tersebut di Paris. Di sana Hannibal diajari seni beladiri Jepang oleh
bibinya, Lady Murasaki Shikibu (Gong Li). Korban pertama Hannibal adalah
seorang tukang jagal yang sempat melecehkan bibinya. Ketika aparat
melacak pembunuh pria tersebut, sang bibi berhasil menyelamatkan
Hannibal dari tuduhan.
Hannibal menjadi murid sekolah kedokteran, dan mulai melancarkan
pembalasan dendam atas kanibalisme yang menimpa adiknya. Korban pertama
pembalasan tersebut bertempat di sekitar rumah tempat adiknya dibantai.
Tadinya gue piker film ini akan lebih membutuhkan konsentrasi dan penuh adegan sadis melebihi “Hannibal” dan “ Silence of the Lambs”. Namun justru di film ini, gue bisa ngerti kenapa Hannibal bisa sekejam seperti yang diceritakan di film pertama. Gue juga suka banget ngeliat Gong Li, mirip banget sama temen gue si Lolita.
Tadinya gue piker film ini akan lebih membutuhkan konsentrasi dan penuh adegan sadis melebihi “Hannibal” dan “ Silence of the Lambs”. Namun justru di film ini, gue bisa ngerti kenapa Hannibal bisa sekejam seperti yang diceritakan di film pertama. Gue juga suka banget ngeliat Gong Li, mirip banget sama temen gue si Lolita.
No comments:
Post a Comment