Wednesday, December 4, 2019

Lord Of Dogtown

REVIEW : Lord Of Dogtown


REVIEW : Lord Of Dogtown image
Mungkin pertanyaan yang paling sering kita dengar jika membahas Skateboard adalah
Siapa yang menciptakan skateboard?
Tidak ada jawaban pasti tentang siapa yang pertama kali menciptakan Skateboard, banyak pihak yang mengklaim bahwa merekalah yang menciptakanya.
Seperti apa kisah di baliknya?
Suatu waktu di tahun 1950-an, di seluruh wilayah California, para peselancar mendapat  ide untuk mencoba “berselancar” di trotoar atau jalanan aspal. Kala itu sepertinya beberapa peselancar mendapat ide serupa di waktu yang bersamaan. Semuanya terjadi secara spontan tanpa panduan atau perencaan.
Di awal-awal kemunculanya di ruang-ruang publik kota California, Skateboard berbentuk sangat sederhana, dengan kotak atau balok kayu yang dipasangi roda Roller skate di dasarnya. Era tahun 50-an adalah masa dimana skateboard sangat identik dengan bersenang-senang. Meski demikian masa inilah yang menjadi babak awal dari permainan skateboard yang hampir selama70 tahun ini, telah mewabah ke seluruh dunia dan menjadi bagian dari budaya urban.

Kisah yang menyertai perjalanan panjang skateboarding telah banyak dituangkan ke dalam media, film salah satunya.
Dari sekian banyak film dengan tema skateboard yang paling dikenal adalah Lords of Dogtown.
Alur
Film Drama dokumenter Lord of Dogtown, dirilis tahun 2005 dan mengambil latar awal tahun 70-an, berkisah tentang sekelompok skateboarders dari daerah yang dikenal dengan “Dogtown”di  Pantai Venice , California.
Surfers Tony Alva, Stacy Peralta, Sid dan Jay Adams menikmati keseharian mereka dengan berselancar bersama dengan Skip Engblom yang berprofesi sebagai designer papan surfing.Suatu hari, Skip diberi roda berbahan Poliuretan (sejenis Pollimer) untuk roda papan skateboard di toko miliknya, Zephyr Surf Shop. Skip kemudian mengundang Tony, Stacy, Jay dan Sid untuk mencoba roda barunya. Mereka terkagum-kagum, karena dengan roda polimer baru, memungkinan skateboard untuk melakukan manuver dan trik-trik di jalan datar, serupa dengan yang biasa mereka lakukan dengan papan selancar di atas ombak.
Setelah menyaksikan apa yang Todd Levy (seorang surfer/skater dari pesisir timur Maryland) bisa lakukan dengan skateboard dengan roda yang serupa, Skip Engblom memutuskan untuk membentuk tim skateboard the Z-Boys, di bawah bendera tim surfing the Zephyr yang telah lebih dulu terbentuk. Terbukti sukses, the Z-Boys berhasil memenangkan banyak kompetisi skaterboard, Stacy, Jay dan Tony, juga Sid menjadi sangat populer.
Satu waktu ketika musim panas di California mencapai puncaknya, pemerintah setempat mengeluarkan larangan untuk mengisi kolam renang dengan alasan penghematan air untuk masa kering yang panjang. Kesempatan ini digunakan anak-anak Z-Boys untuk menyelinap ke rumah-rumah dengan kolam renang yang kering, dan memakainya untuk bermain skateboard, dari sanalah mereka bereksperimen dan mengeksplor trick-trick baru yang dipengaruhi gaya surfing.
Pupolaritas yang mereka dapatkan, berdampak pada persahabatan mereka dan The Z-Boys mulia terpecah. Menjalani karir skateboardnya masig-masing, Tony Alva, Stacy Peralta dan Jay Adam, menjadi selebritis besar. Meskipun menempuh jalan yang terpisah dan sempat menjadi rival untuk beberapa waktu, mereka muncul bersamaan saat mengunjungi Sid yang telah menjalani operasi  kanker otak. Ayah Sid, menguras kolam renang di rumahnya untuk mereka, Stacy, Tony dan Jay bermain skateboard dan membawa Sid dengan kursi rodanya untuk mengenang masa-masa mereka masih bersama di the Z-Boys.
Di akhir cerita, Tony Alva menjadi skateboarder yang mapan dan berhasil menjadi juara di USSA World Invitational Skateboard Champion tahun 1975. Stacy Peralta memulai Powell-Peralta, sebuah perusahaan skateboard modern dengan Tony Hawk (14 tahun) tergabung di tim-nya, Jay tetap bermain skateboard, dan dengan gairahnya dan inovasinya, sosoknya dikenal sebagai “percikan yang memicu kobaran Api”. Sid akhirnya meninggal karena kangker otak yang dideritanya. Kolam renag di belakang rumahya dibiarkan tetap kosong dan kering yang dikenal sebagai Dogbowl.
Secara keseluruhan film bergenre drama dokumentari ini, telah memberikan gambaran global tentang vibe kultur skateboarding di era 70-an, bagaimana skateboarding yang di awal perkembanganya menjadi potret kebebasan eksperesi anak-anak muda kala itu, kini justru telah menjadi  bagian dari budaya urban di seluruh penjuru dunia.

Fun Fact about the movie’s
Stacy Peralta
Stacy Peralta(lahir 15 Oktober 1957), bagian dari Z-Boys yang pada usia 19 tahun telah menjadi profesional skateboarder, setelah membentuk kongsi dengan George powell , Stacy membentuk Powell-Peralta, perusahaan yang memproduksi gear skateboard.  Peralta juga membentuk Tim skateboard Bones Brigade, dimana beberapa anggota-nya me-Revolusi skateboard modern. Salah satunya Tony Hawk. Stacy Peralta juga menyutradarai film-film dokumenter Skateboard, diantaranya Lord of Dogtown & Dogtown and the Z-Boys.

Jay J. Adams
Jay Adam(February 3, 1961 – August 15, 2014) adalah anggota temuda dari The Z-Boys. Karakter permainan skateboardnya yang spontan dan liar, dipengaruhi oleh gaya berselancar, Jay Adam turut menempa wajah skateboard modern dengan inovasinya, juga ikut menginisiasi wabah skateboard. Dengan Trick-trick di track vertical-nya yang agresif, menjadikanya sebagai salah satu skateboarder yang paling influencial. Jay Adam meninggal karena serangan jantung pada 15 Agustus 2018.


Tony Alva
Tony Alva(September 2, 1957)  salah satu Pionir dari gaya permainan skateboar di track Vertikal yang juga anggota The Z-Boys. Majalah skateboarding The Transworld mencatatkan namanya dalam “30 skateboarder yang paling berpengaruh sepanjang masa.”
Gaya permainan Alva sangat revolusioner dan kontras dengan permainan skateboard di era 70an yang masih tradisional, dan hingga kini masih menjadi dasar-dasar trick yang ada. Skill, dan karismanya masih beresonansi dikalangan antusias skateboard.

Lord of Dogtown
Disutradarai oleh  Catherine Hardwickev
Produser oleh  John Linson
Ditulis oleh  Stacy Peralta






No comments:

Post a Comment