Wednesday, December 4, 2019

LA LA LAND

LA LA LAND : A Honest To Goodness Musical Romance For Life


Quote:
Mia: People love what other people are passionate about.

Nice-to-know:
Menurut komposer Justin Hurwitz, semua track piano direkam oleh pianis Randy Kerber selama pre produksi. Lantas Ryan Gosling belajar piano dua jam setiap hari, enam hari dalam seminggu demi mendalami setiap track hingga sukses memainkan semuanya selama syuting berjalan tanpa bantuan body double atau CGI.

Cast:
Ryan Gosling sebagai Sebastian
Emma Stone sebagai Mia
J.K. Simmons sebagai Bill
Claudine Claudio sebagai Karen
Jason Fuchs sebagai Carlo
Finn Wittrock sebagai Greg
John Legend sebagai Keith         

Director:
Merupakan feature film ketiga bagi Damien Chazelle setelah Whiplash (2014).

W For Words:
Damien Chazelle memang sudah terbukti memiliki kecintaan tinggi terhadap musik. Sempat mengenyam pendidikan di Princeton High School hingga Harvard University dengan spesialisasi drummer jazz, ia akhirnya meninggalkan cita-citanya menjadi musisi dan memilih filmmaking. Sebuah keputusan yang tepat karena feature debutnya yang terinspirasi dari kisahnya sendiri, Whiplash (2014) berhasil meraih 3 piala Oscar. Dua tahun berlalu, kecintaannya terhadap Hollywood pun dituangkan lewat film ini yang bertemakan romansa modern. Judulnya simpel tapi apakah maknanya sesederhana itu?

Sebastian dan Mia mungkin hanya dua dari sekian juta orang di Los Angeles yang memilih untuk mengikuti passion sebagai mata pencaharian. Sebastian adalah pianis jazz yang bekerja di restoran berkelas, yang bercita-cita bisa membuka klub jazz sendiri. Mia adalah barista kedai kopi yang tak bosan mengikuti audisi film, dengan harapan bisa menjadi aktris tenar suatu saat nanti. Keduanya dihadapkan pada problematika serupa, yaitu pembatasan potensi dan kesempatan yang tak kunjung datang. Pertemuan demi pertemuan lantas menyatukan keduanya dalam jalinan asmara sebelum mimpi dan realitas menjadi hambatan.

Chazelle mengemas perjalanan cinta sekaligus mimpi Sebastian dan Mia hanya dalam 4 musim yaitu spring, summer, fall dan winter. Rollecoaster emosi yang juga silih berganti mengisi kanal perasaan mereka pun diterjemahkan secara apik. Dialog yang terkesan raw tak lantas membuat kita mengerutkan kening tapi justru membuka mata kita lebar-lebar sehingga kita bisa mengerti sepenuhnya pergulatan batin mereka dalam membuat tiap keputusan. Struktur plot yang begitu terorganisir mendukung forward storytelling sampai backward conclusion yang begitu ciamik.
Elemen fantasia begitu kuat diterapkan Chazelle dalam teknis penyutradaraannya. Komposisi warna yang kontras menyajikan gambar-gambar yang mencolok mata. Begitupun tone lighting yang selalu disesuaikan dengan mood Sebastian dan Mia dari awal hingga akhir. Belum lagi tata artistik Austin Gorg yang luar biasa. Koreografi buah pemikiran Mandy Moore berpadu serasi dengan alunan musik Justin Hurwitz sehingga tercipta tarian dan lagu yang akan bersinergi secara mudah dengan indera penglihatan dan pendengaran anda.

Istilah three times lucky mungkin tepat mendeskripsikan kolaborasi ketiga Ryan Gosling dan Emma Stone yang berpotensi meraih piala Oscar untuk pertama kalinya setelah sama-sama pernah dinominasikan sebelumnya ini. Who knows? It's a love letter to classic Hollywood romance movies and both did very well with strong chemistry between them. Stone pada khususnya mempertunjukkan kualitas akting yang mumpuni. Lihat bagaimana audisi demi audisi yang dilakoninya, seakan berakting dalam akting yang sesungguhnya mulai dari ekspresi sampai gestur nyata. Gosling seperti biasa mempertontonkan kharismanya yang luar biasa. Permainan musik dan bahasa tubuhnya di atas panggung teramat meyakinkan.

La La Land adalah sebuah tribute sempurna yang rasanya sulit untuk tidak membuat kita jatuh cinta. Jatuh ke dalam buaian mimpi yang terasa menyimpan sejuta harapan atau malah pelukan cinta yang dirasa memberikan beribu kehangatan. Baik mimpi ataupun cinta, keduanya memang butuh kompromi dengan segala konsekuensinya, terlebih saat dihadapkan pada realita yang tak bisa terhindarkan. Chazelle had successfully stated the obvious and transformed a honest to goodness musical romance ever made. A pure cinematic bliss we will remember for such long time!

No comments:

Post a Comment