Re-review-an Part I : Stranger than Fiction (2006)
(ditulis tgl 26 Januari 2011)
Film
ini disutradarai oleh Mark Forster. Seorang sutradara yang sebelumnya
telah dikenal lewat film-film bergenre drama fantasi maupun action,
seperti : Finding Neverland, Kite Runner, dan Quantum of Solace. Review
kali ini akan membahas mengenai salah satu filmnya yang dirilis pada
tahun 2006, berjudul Stranger than fiction.
Seaneh
judulnya, sefiksi ceritanya. Stranger than fiction, mengisahkan tentang
seorang karakter dalam sebuah novel, yang menyadari bahwa ia adalah
“sebuah” karakter dalam novel tersebut. Ia menyadarinya, ketika pada
suatu hari ia mendengar narasi yang menjelaskan rutinitasnya, layaknya
narasi dalam sebuah novel. Kenyataannya, narasi tersebut diucapkan
seorang narator merangkap penulis novel tentang dirinya.
Karakter
unik tersebut bernama Harold, yang diperankan oleh Will Ferrell. Dalam
film ini, Harold adalah seseorang yang didikte oleh cerita yang
digariskan untuknya (melalui narasi yang ia dengar). Mulanya ia bingung,
lalu memberontak ketika cerita yang digariskan untuknya tidak sesuai
dengan apa yang ia harapkan.
Tempat
kejadian dalam film ini dibedakan menjadi dua alam, yaitu alam nyata
dan fiksi. Alam/ Dunia yang pertama adalah dunia nyata, tempat sang
penulis bernama Karen hidup dan menulis cerita tentang Harold dalam
novelnya. Dunia lainnya adalah dunia rekaan, (dunia dalam novel Karen,
tempat Harold hidup).
SPOILER : Hingga kenyataan menyingkap, bahwa, tidak ada perbedaan antara kedua dunia tersebut. Karen dan karakter yang ia ciptakan: Harold, hidup dalam dunia yang sama.Sebelumnya, Karen tidak menyadari bahwa karakter yang ia tulis adalah nyata, hingga suatu hari telepon di apartemennya berdering, ketika ia sedang menuliskan kalimat : “The phone rang.” pada novelnya.
Masalah
yang dihadapi oleh Harold sebenarnya “sederhana”: “Harold yang selalu
mendengar narasi hidupnya, merasa terganggu dengan keberadaan narasi
tersebut. Ia merasa hidupnya dikendalikan orang lain. Terlebih, pd suatu
ketika, narasi tersebut menghadapkannya pada satu hal, yang ditakutkan
oleh semua orang, yaitu: kematian. Seolah narator/ penulis (Karen)
adalah Tuhan dalam kisah hidup Harold, sehingga ia harus menjalankan
takdir yang telah digariskan padanya. Termasuk : dengan cara apa
nantinya Harold akan mati, juga dikendalikan oleh sang penulis.
Dengan
memahami situasi yang dialami oleh Harold, akan ada beberapa
pertanyaan, yang mungkin akan timbul di benak penonton, seperti :
“apakah kita juga merupakan “sebuah karakter” dari cerita yang
dituliskan oleh “seseorang” ?, “Benarkah takdir itu ada ?”, “Bisakah
takdir dilawan?”, atau “Yang sebenarnya fiksi itu takdirkah atau
kenyataankah ? ”.Di pertengahan
film, muncul karakter bernama Hilbert, yang diperankan oleh Dustin
Hoffman. Ia adalah karakter yang menyadarkan Harold bahwa takdir itu
pilihan. Bahwa Harold-lah yang mengendalikan takdir Harold.
Seperti pada kalimat: “Make it the one you’ve always wanted”,
yang ia ucapkan pada Harold di suatu kesempatan. Kata-kata tersebut
merubah cara pandang Harold pada situasi aneh yang tengah dihadapinya.
Selain
bercerita tentang masalah yang dihadapi oleh Harold, film ini juga
mengajak penontonnya untuk bersyukur dan menghargai hal-hal kecil dalam
hidup. Sebaiknya kita tidak meremehkan hal-hal kecil, karena hal-hal
kecil tersebut bisa saja menyelamatkan hidup kita. Dalam cerita ini,
hidup Harold dan orang-orang di sekitarnya juga diselamatkan oleh
“hal-hal kecil”, yang membuat ending film ini sempurna. Sangat
direkomendasikan bagi mereka yang gemar film bergenre drama-fantasi.
Filmnya
memang rada aneh dan unik. Seperti adegan ketika si Harold memberontak.
Ia menolak ketika hidupnya diarahkan sedemikian rupa oleh Karen. Nah,
ketika dia memberontak, penulisnya dalam hidup “fiksi-tapi nyata”nya
menceritakan hal yang sama, (si penulis sebagai narator (Karen) bilang :
“Harold memberontak”).
Sinopsis Film Stranger
than Fiction
Mr. Plot | 4 Juni 2015
Berkisah tentang Harold Crick yang diperankan oleh Will Ferrell ,
seorang perfeksionis jenius dalam matematika. Bagi harold segalanya
harus dihitung dan diukur timingnya, mulai dari jumlah gosokan ketika ia
menggosok gigi, jumlah langkah menuju pintu bis kota yang mengantarnya
ke tempat kerja, hingga jam tidurnya yang selalu tepat pukul 11:13
malam.
Sinopis Film Stranger than Fiction
Kehidupannya dilalui dengan pasti, semua serba persisi, tepat waktu,
selalu sama, setiap hari, sepanjang minggu, selama bertahun-tahun dan
dalam kesepian tanpa pendamping. Sampai suatu ketika, harold
mendengarkan suara-suara yang sepertinya seorang narator perempuan
sedang membacakan narasi tentang dirinya, mirip dengan sinopsis film
Stranger than Fiction yang saya tulis ini. Harold kebingungan dan
mengira dirinya berhalusinasi, setiap kali dia melakukan sesuatu,
narator mulai membaca narasi sesuai dengan yang harold lakukan. Bahkan
ketika ia sedang mendekati seorang penjual kue ana pascal ( Maggie
Gyllenhaal) idamannya, sang narator tak berhenti untuk membacakan
kisahnya.
Pada awalnya harold tidak terlalu khawatir, hingga suatu hari sang
narator membaca narasi bahwa harold sebentar lagi akan menemui
kematiannya. Harold memutuskan untuk pergi ke psikiater walaupun dia
yakin dirinya tidak sedang mengalami schyzofernia atau gangguan jiwa.
Sang psikiater menyarankan harold mencoba berkonsultasi dengan seorang
dosen sastra kenalannya.
Oleh dosen sastra itu, harold diminta untuk mengklasifikasikan, apakah
cerita tentang dirinya tergolong plot cerita tragedi atau komedi, bila
itu merupakan kisah komedi, maka akhir cerita harold tidak akan mati,
tapi jika itu tragedi, maka pasti berakhir kematian.
Betapa gembiranya dia mengetahui bahwa kisahnya adalah kisah komedi,
tolak ukurnya adalah, dia kini telah memiliki kekasih yaitu si pembuat
kue, hal itu bertolak belakang dengan kisah tragedi yang kesensirian dan
itu diluar dugaan. Namun sial, ketika harold sedang berdiskusi dengan
dosen sastra, dia melihat sebuah talkshow di televisi dengan narasumber
adalah seorang penulis yang suaranya mirip dengan suara narator
hidupnya, penulis itu tak pernah menulis kisah komedi, yang dia tulis
selalu cerita tragedi yang selalu berakhir dengan kematian tokoh utama.
Sementara itu, dilain tempat, penulis Karen Eiffel (Emma Thompson) yang
ternyata memang sedang menulis kisah harold kebingungan bagaimana
membunuh tokoh utama diakhir ceritanya, hingga ia dibantu oleh asisten
penulis Penny Escher (Queen Latifah) observasi dilakukan keduanya,
hingga ia mencari orang-orang sekarat dirumah sakit.
Akhirnya mereka, harold dan sang penulis bertemu. Namun cerita tetap
pada frame nya yaitu tragedi. Karena sang penulis merasa dia tidak bisa
membunuh karakter yang memang benar-benar nyata, maka ia memutuskan
untuk membuat cerita yang seharusnya masterpiece itu jadi cerita yang
tidak berakhir kematian tokoh utama, walaupun itu membuat karyanya tidak
terlalu bagus.
Teaser Sinopsis Film Stranger than Fiction 2006
Rating film ini menurut kamu
Pada teaser sinopsis film Stranger than Fiction diatas kita mungkin
sedikit punya gambaran jalan ceritanya. Beberapa pemeran seperti Will
Ferrell, Maggie Gyllenhaal, Emma Thompson, Queen Latifah terlihat
membawakan peran masing-masing. Walau plot cerita masih samar, paling
tidak kita punya gambaran sebelum mulai menikmati prekuel atau sekuel di
bioskop streaming seperti indo XXI. Hal itu juga yang memberi kami ide
untuk juga menceritakan kembali film Sinopsis Film A Thousand Words yang
rilis di bioskop tahun 2012.
Sebuah karya sutradara terkenal Brian Robbins yang kurang lebih punya
plot seperti ini.: Berkisah tentang Harold Crick yang diperankan oleh
Will Ferrell , seorang perfeksionis jenius dalam matematika. Bagi harold
segalanya harus dihitung dan diukur timingnya, mulai dari jumlah
gosokan ketika ia menggosok gigi, jumlah langkah menuju pintu bis kota
yang mengantarnya ke tempat kerja, hingga jam tidurnya yang selalu tepat
pukul 11:13 malam. Kehidupannya dilalui dengan pasti, […]. Sinopsis
film dan trailernya juga bakal memberi gambaran peran yang dibawakan
oleh Eddie Murphy, Cliff Curtis, Kerry Washington.
Kembali pada sinopsis film Stranger than Fiction yang kami ceritakan
dalam blog ini. Mungkin bagi kalian, apa yang kita berikan jauh dari
menarik. Hal ini semata-mata karena perbedaan media dan perbedaan
penyampaian. Bila melalui media audio visual seperti streaming, file mp4
atau bioskop, kalian akan langsung menikmati cerita dari Marc Forster
sebagai sutradara secara langsung. Bila kalian membaca melalui blog kami
sebenarnya kalian menikmati cerita dari pemahaman kami atas alur
sekenario Stranger than Fiction dan intepretasi kalian atas susunan
kalimat.
Bisa kalian bandingkan gaya penulisan sinopsis film Stranger than
Fiction dengan Sinopsis Film The Cobbler. Masing-masing dirilis tahun
2006 dan 2014. Yang satu sudah kalian baca diatas, sementara yang satu
kurang lebih seperti ini.: Berkisah tentang Harold Crick yang diperankan
oleh Will Ferrell , seorang perfeksionis jenius dalam matematika. Bagi
harold segalanya harus dihitung dan diukur timingnya, mulai dari jumlah
gosokan ketika ia menggosok gigi, jumlah langkah menuju pintu bis kota
yang mengantarnya ke tempat kerja, hingga jam tidurnya yang selalu tepat
pukul 11:13 malam. Kehidupannya dilalui dengan pasti, […].
Kedua sutradara yakni Marc Forster dan Thomas McCarthy memang jauh
berbeda, yang ini masuk dalam Film Film Drama Terbaik pilihan kami,
sementara yang lain di genre yang berbeda. Namun bukan perbedaan seperti
itu, yang kami maksud adalah bagaimana kami menggiring cerita,
bagaimana kami menggambarkan karakter seperti Adam Sandler, Steve
Buscemi, Kim Cloutier, Melonie Diaz, Method Man, Dustin Hoffman, atau
penyampaian konflik.source : https://ceritafilm.com/stranger-than-fiction
Sinopsis Film Stranger
than Fiction
Mr. Plot | 4 Juni 2015
Berkisah tentang Harold Crick yang diperankan oleh Will Ferrell ,
seorang perfeksionis jenius dalam matematika. Bagi harold segalanya
harus dihitung dan diukur timingnya, mulai dari jumlah gosokan ketika ia
menggosok gigi, jumlah langkah menuju pintu bis kota yang mengantarnya
ke tempat kerja, hingga jam tidurnya yang selalu tepat pukul 11:13
malam.
Sinopis Film Stranger than Fiction
Kehidupannya dilalui dengan pasti, semua serba persisi, tepat waktu,
selalu sama, setiap hari, sepanjang minggu, selama bertahun-tahun dan
dalam kesepian tanpa pendamping. Sampai suatu ketika, harold
mendengarkan suara-suara yang sepertinya seorang narator perempuan
sedang membacakan narasi tentang dirinya, mirip dengan sinopsis film
Stranger than Fiction yang saya tulis ini. Harold kebingungan dan
mengira dirinya berhalusinasi, setiap kali dia melakukan sesuatu,
narator mulai membaca narasi sesuai dengan yang harold lakukan. Bahkan
ketika ia sedang mendekati seorang penjual kue ana pascal ( Maggie
Gyllenhaal) idamannya, sang narator tak berhenti untuk membacakan
kisahnya.
Pada awalnya harold tidak terlalu khawatir, hingga suatu hari sang
narator membaca narasi bahwa harold sebentar lagi akan menemui
kematiannya. Harold memutuskan untuk pergi ke psikiater walaupun dia
yakin dirinya tidak sedang mengalami schyzofernia atau gangguan jiwa.
Sang psikiater menyarankan harold mencoba berkonsultasi dengan seorang
dosen sastra kenalannya.
Oleh dosen sastra itu, harold diminta untuk mengklasifikasikan, apakah
cerita tentang dirinya tergolong plot cerita tragedi atau komedi, bila
itu merupakan kisah komedi, maka akhir cerita harold tidak akan mati,
tapi jika itu tragedi, maka pasti berakhir kematian.
Betapa gembiranya dia mengetahui bahwa kisahnya adalah kisah komedi,
tolak ukurnya adalah, dia kini telah memiliki kekasih yaitu si pembuat
kue, hal itu bertolak belakang dengan kisah tragedi yang kesensirian dan
itu diluar dugaan. Namun sial, ketika harold sedang berdiskusi dengan
dosen sastra, dia melihat sebuah talkshow di televisi dengan narasumber
adalah seorang penulis yang suaranya mirip dengan suara narator
hidupnya, penulis itu tak pernah menulis kisah komedi, yang dia tulis
selalu cerita tragedi yang selalu berakhir dengan kematian tokoh utama.
Sementara itu, dilain tempat, penulis Karen Eiffel (Emma Thompson) yang
ternyata memang sedang menulis kisah harold kebingungan bagaimana
membunuh tokoh utama diakhir ceritanya, hingga ia dibantu oleh asisten
penulis Penny Escher (Queen Latifah) observasi dilakukan keduanya,
hingga ia mencari orang-orang sekarat dirumah sakit.
Akhirnya mereka, harold dan sang penulis bertemu. Namun cerita tetap
pada frame nya yaitu tragedi. Karena sang penulis merasa dia tidak bisa
membunuh karakter yang memang benar-benar nyata, maka ia memutuskan
untuk membuat cerita yang seharusnya masterpiece itu jadi cerita yang
tidak berakhir kematian tokoh utama, walaupun itu membuat karyanya tidak
terlalu bagus.
Teaser Sinopsis Film Stranger than Fiction 2006
Rating film ini menurut kamu
Pada teaser sinopsis film Stranger than Fiction diatas kita mungkin
sedikit punya gambaran jalan ceritanya. Beberapa pemeran seperti Will
Ferrell, Maggie Gyllenhaal, Emma Thompson, Queen Latifah terlihat
membawakan peran masing-masing. Walau plot cerita masih samar, paling
tidak kita punya gambaran sebelum mulai menikmati prekuel atau sekuel di
bioskop streaming seperti indo XXI. Hal itu juga yang memberi kami ide
untuk juga menceritakan kembali film Sinopsis Film A Thousand Words yang
rilis di bioskop tahun 2012.
Sebuah karya sutradara terkenal Brian Robbins yang kurang lebih punya
plot seperti ini.: Berkisah tentang Harold Crick yang diperankan oleh
Will Ferrell , seorang perfeksionis jenius dalam matematika. Bagi harold
segalanya harus dihitung dan diukur timingnya, mulai dari jumlah
gosokan ketika ia menggosok gigi, jumlah langkah menuju pintu bis kota
yang mengantarnya ke tempat kerja, hingga jam tidurnya yang selalu tepat
pukul 11:13 malam. Kehidupannya dilalui dengan pasti, […]. Sinopsis
film dan trailernya juga bakal memberi gambaran peran yang dibawakan
oleh Eddie Murphy, Cliff Curtis, Kerry Washington.
Kembali pada sinopsis film Stranger than Fiction yang kami ceritakan
dalam blog ini. Mungkin bagi kalian, apa yang kita berikan jauh dari
menarik. Hal ini semata-mata karena perbedaan media dan perbedaan
penyampaian. Bila melalui media audio visual seperti streaming, file mp4
atau bioskop, kalian akan langsung menikmati cerita dari Marc Forster
sebagai sutradara secara langsung. Bila kalian membaca melalui blog kami
sebenarnya kalian menikmati cerita dari pemahaman kami atas alur
sekenario Stranger than Fiction dan intepretasi kalian atas susunan
kalimat.
Bisa kalian bandingkan gaya penulisan sinopsis film Stranger than
Fiction dengan Sinopsis Film The Cobbler. Masing-masing dirilis tahun
2006 dan 2014. Yang satu sudah kalian baca diatas, sementara yang satu
kurang lebih seperti ini.: Berkisah tentang Harold Crick yang diperankan
oleh Will Ferrell , seorang perfeksionis jenius dalam matematika. Bagi
harold segalanya harus dihitung dan diukur timingnya, mulai dari jumlah
gosokan ketika ia menggosok gigi, jumlah langkah menuju pintu bis kota
yang mengantarnya ke tempat kerja, hingga jam tidurnya yang selalu tepat
pukul 11:13 malam. Kehidupannya dilalui dengan pasti, […].
Kedua sutradara yakni Marc Forster dan Thomas McCarthy memang jauh
berbeda, yang ini masuk dalam Film Film Drama Terbaik pilihan kami,
sementara yang lain di genre yang berbeda. Namun bukan perbedaan seperti
itu, yang kami maksud adalah bagaimana kami menggiring cerita,
bagaimana kami menggambarkan karakter seperti Adam Sandler, Steve
Buscemi, Kim Cloutier, Melonie Diaz, Method Man, Dustin Hoffman, atau
penyampaian konflik.source : https://ceritafilm.com/stranger-than-fiction
No comments:
Post a Comment