Anna and The King
Anna and The King |
Raja Mongkut yang pada masanya dianggap sebagai penjelmaan Tuhan, tentunya
mempunyai kekuasaan yang luar biasa. Ia tidak bisa ditentang apalagi oleh
wanita. Tapi Anna sebagai seorang wanita yang tegas, cerdas dan berani itu
mempuyai caranya sendiri untuk menghormati raja. Siam merupakan negara monarki
yang mempunyai kepercayaan bahwa semakin banyak anak merupakan salah satu cara
yang tepat untuk dipersiapkan dalam perang dan melawan penyakit.
Adanya perbedaan karakter dan gaya hidup antara anak-anak raja dan anak
Anna pada awalnya sangat terlihat kontras. Pada pembelajaran hari pertamapun
diwarnai dengan pertengkaran antara keduanya. Kemudian anak raja dihukum
sebagai peringatan. Proses pembelajaran pada hari berikutnya berjalan lancar
dengan seiring keakraban anak raja dan Louis anak Anna. Tidak lama setelah itu
Anna di berikan tempat tinggal di luar istana.
Suatu hari semua penghuni Siam diajak untuk melakukan dan merayakan
pesta dengan orang Inggris. Annapun mulai mengajarkan dan melatih semua
penghuni Istana Siam untuk melakukan segala sesuatunya dalam pesta nanti.
Awalnya terlihat sulit karena waktu yang disediakan cukup singkat. Tetapi
berkat bantuan dan kerja keras Anna semua bisa dipersiapkan dengan baik. Dalam
pesta tersebut sangat terlihat jelas perbedaan budaya dan karakter antara
bangsawan Inggris dengan semua penghuni Siam. Bangsawan inggris cenderung
sombong dan kubu Raja Mongkut yang masih terlihat kental dengan tradisinya.
Dalam perjalanannya menjadi seorang pengajar Anna melihat perbudakan di
Siam yang berjalan bebas dan sudah menjadi budaya di lingkungan istana. Selain
sebagai sosok pengajar yang profesional Anna juga mempunyai misi agar wanita
mempunyai kedudukan yang sama dengan pria. Hal ini terlihat pada penghukuman
dan penangkapan Tuptim dan kekasihnya seorang warga biasa yang masih melakukan hubungan
melalui perantara Anna. Anna menolak hukuman yang diberikan kepada Tuptim dan
kekasihnya. Tetapi Anna tidak bisa berbuat apa-apa dan akhirnya Tuptim dan
pasangannya dihukum mati.
Hari tetap harus berjalan dengan rasa penyesalan akan kematian Tuptim dan
kekasihnya. Di sisi lain pembelajaran antara Anna dan anak-anak raja berjalan
lancar. Annapun memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap kehidupan disana
menjadi lebih terbuka dan mulai terlihat semakin akrab satu sama lain. Rasa
suka raja terhadap Anna mulai tumbuh. Hal tersebut juga dibarengi adanya
persengketaan antara Siam terhadap patner bisnis Kincaid. Tak lama setelah
terdengarnya kabar tersebut ternyata perang penyerangan pengkhianatan sudah di
depan mata. Tapi untuk menjaga rasa ketentraman masyarakat Siam, Raja Mongkut
mengalihkan kabar ini menjadi kabar gembira. Kemudian semua rakyat mengadakan
pesta dan Raja Mongkut pergi bersama pasukannya dan juga Anna beserta anaknya
untuk mnghadang dan melawan para pemberontak tersebut. Dalam peperangan
tersebut Raja Mongkut menggunakan jebakan dan triknya dalam melakukan
perlawanannya.
Akhir peperangan tersebut dimenangkan pihak Raja Mongkut dengan persiapan
jebakan raja dan trik Anna yang menggunakan terompet seakan-akan raja bersama
pasukan Inggris melakukan perlawanan. Pihak raja akhirnya bisa memukul mundur
pihak pemberontak.
No comments:
Post a Comment