Trailer film ini SANGAT luar biasa bagus. Selain editing videonya
yang keren, musik layar dari Richard Harvey & Hans Zimmer bikin
merinding banget. Cerita tentang THe Little Prince ini diambil dari buku
berjudul sama, karya ANtoine de Saint-Exupery (I haven’t read the book,
anyway). Sudah pernah dibuat menjadi layar lebar, dan kali ini di
tangan Mark Osborne berubah menjadi sebuah film sastra yang cantik.
Untuk menonton film ini, kita harus memahami bahwa film ini bercerita
tentang imajinasi anak-anak. Di mana setiap orang pernah menjadi
anak-anak, tetapi cenderung melupakannya. Seorang gadis kecil (Mackenzie
Fox) dan Ibunya (Rachel McAdams) bertekad masuk ke sekolah ternama.
Mereka adalah orang yang sangat teratur dan terjadwal dengan detail.
Seperti pada masyarakat umumnya, mereka sangat amat disiplin waktu dan
terencana. Namun, gadis kecil tersebut mulai “keluar dari jalurnya”
setelah bertemu dengan tetangganya yang eksentrik, seorang Kakek (Jeff
Bridges). Si Kakek menceritakan tentang “The Little Prince”, seorang
pangeran dari sebuah asteroid B-612.
Pangeran kecil tersebut merawat sebuah mawar; namun karena mawar itu
egois; akhirnya ia berpindah ke asteroid-asteroid yang lain. Ia bertemu
dengan Raja, Businessman, Orang Sombong; dan akhirnya bertemu dengan
Penerbang yang terdampar di padang pasir. Dalam prosesnya, Pangeran
kecil juga bertemu dengan Rubah liar, dan ular. Semua tokoh-tokoh di
dalam cerita ini sebenarnya adalah perumpamaan dari tipe-tipe manusia,
serta hubungan antar manusia.
Yang paling berkesan bagiku adalah ketika Pangeran Kecil terkejut
ternyata ada banyak bunga mawar, lantas ia mulai bertanya, apa
istimewanya mawarku? Jawabannya ada pada quotes di bawah ini:
“It is the time you have wasted for your rose that makes your rose so important.”
― Antoine de Saint-Exupéry, The Little Prince
― Antoine de Saint-Exupéry, The Little Prince
yang artinya: “Waktu yang kamu habiskan buat mawarmu lah yang membuat mawarmu menjadi begitu penting”.
Selain itu, ada rubah yang tadinya liar kemudian dijinakkan; melalui
film ini juga diingatkan bahwa ketika kita sudah dekat dengan seseorang,
atau dalam kasus ini binatang peliharaan; maka kita harus
bertanggung-jawab pada hidupnya. Karena setelah menjadi jinak, maka
rubah itu akan terikat pada kita. (OK, saya jadi teringat kucing saya
yang tertinggal di rumah lama. Don’t worry Silky, I will come everyday
to get u back home).
Nah, cukup bahas ceritanya. Secara film, mungkin banyak penonton yang
akan bengong dan sulit menangkap arti ceritanya; karena batas antara
imajinasi dan kenyataan tidak jelas. Itu saja bagi orang dewasa; apalagi
bagi penonton muda. Jelas film ini meskipun animasi, tidak ditujukan
untuk anak-anak. Animasinya tidak diragukan lagi, luar biasa bagus dan
spesial. Karena tidak seperti animasi pada umumnya, gambaran-gambaran di
sini seolah-olah terbuat dari prakarya tangan, crayon, seni kertas,
dsb. Musiknya tidak bisa diragukan lagi, ISTIMEWA. Sebuah film yang bisa
dibilang, agak “nyentrik”, tapi indah.
No comments:
Post a Comment