Tuesday, December 10, 2019

The Great Wall

Review The Great Wall: Matt Damon Tetap Memukau di Film Kolosal-Fantasy Asia

poster-the-great-wall-review-film
The Great Wall tampaknya menjadi sebuah film yang memberikan pengalaman baru ,terutama untuk Matt Damon dan para penggemarnya, dimana kali ini sang aktor beraksi untuk film bertema kolosal garapan Asia. Seperti judulnya The Great Wall menceritakan sebuah legenda tentang kisah sejarah tembok raksasa di  China, suatu ketika dimana kerajaan di serang oleh monster buas yang muncul 60 tahun sekali . Tembok raksasa tersebut dibangun salah satu tujuannya untuk menangkal para monster untuk menembus ke pemukiman.
matt-damon-the-great-wall-review
Film garapan sutradara Zhang Yimou ini memang terlihat cukup menjanjikan sejak trailernya diluncurkan. Bahkan ini film yang didanai dengan budget begitu besar ini telah diekspektasikan akan sekelas film-film blockbuster Hollywood, terlebih karena yang diundang untuk bermain sebagai aktor utamanya adalah Matt Damon. Zhang Yimou sendiri sebelumny sudah sukses menembus box office dengan film garapannya berjudul HERO di tahun 2002. Kolaborasinya dengan Christian Bale di tahun 2014 berjudul The Flowers of War, belum bisa menarik jumlah penonton yang cukup besar.
kenny-lin
William Garin(Matt Damon), seorang pengembara yang mencari Black Powder (mesiu) melakukan penjelajahan hingga mencapai dataran China. Bubuk mesiu menjadi yang paling dicari pada masa itu dimana semua bangsa mencari kekuasaan. Di tengah perjalanan tersebut, William dan rekan-rekannya dikejar oleh perompak hingga ia tiba di bawah tembok raksasa yang di jaga oleh Orde Tanpa Nama. William menemukan sebuah pasukan perang yang sangat hebat dan belum pernah ia temui selama pengembaraannya.
Orde Tanpa Nama yang dipimpin oleh lima panglima perang, salah satunya adalah seorang wanita yaitu Komandan Lin Mae(Jing Tian) pun akhirnya menahan William dan rekannya Tovar(Pedro Pascal). Karena penasaran, William menanyakan alasan apa tujuan dibangunnya tembok raksasa tersebut serta ribuan pasukan yang selalu berjaga di atas tembok. Hingga akhirnya William menemukan fakta yang mengejutkan, para prajurit tersebut sedang bersiap melawan serbuan monster TaoTie yang sangat buas. Sementara William juga tidak bisa berbuat apa-apa karena ia telah menjadi seorang tahanan.
jing-tian-the-great-wall
The Great Wall memadukan sebuah cerita yang melegenda, aksi perang yang strategis dan kekuatan visual yang cukup menakjubkan.  Koreografi untuk gerakan aksi laga terasa apik dan sangat dapat dinikmati. Layaknya film action mandarin, scene laga lebih hidup karena pengambilan gambar juga lebih banyak menampilkan adegan secara utuh. TIdak banyak cut, close-up seperti film laga Hollywood kebanyakan. Nuansa laga ala film kolosal mandarin memang terasa kental di film yang satu ini, dimana setiap gerakan tidak begitu cepat tetapi cukup detail. Saat para aktor mengayunkan pedang atau tombak, diiringi dengan efek suara gesekan yang mendaramatisasi pertarungan.
Selain menghadirkan pertarungan dengan monster, tentunya The Great Wall menawarkan konflik utama lainnya. Konflik tersebut tentunya adalah tentang bubuk mesiu yang jadi rebutan semua orang. Black Powder menjadi penemuan yang sangat fenomenal, apalagi jika digunakan dalam peperangan. Tujuan utama William dan Tovar sendiri pada awalnya adalah untuk mencari bubuk mesiu dan menjualnya dengan harga yang sangat tinggi. Anehnya, Orde Tanpa Nama yang sudah lama mengetahui bahan tersebut, justru tidak menggunakannya saat bertarung melawan TaoTie.
the-great-wall-review-film
Efek visualisasi terasa begitu hidup, dimana film ini juga digarap dengan format IMAX 3D yang semakin memukau penonton. Banyak momen-momen yang memanjakan mata penotnon seperti saat busur panah melesat beserta ayunan pedang yang kemudian diolah dengan efek slow motion, membuatnya semakin asik terlihat. Tak kalah dengan trilogy Lord of The Rings ataupun The Hobbits, The Great Wall juga menghadirkan landscape yang megah. Pemandangan, hutan, pegunungan  dan padang  gurun, hingga pemukiman dinasti kerajaan  menjadi set lokasi yang tak monoton terlihat. Bahkan hingga pertarungan terakhir pun, lokasi pertarungan selalu berpindah tempat.
Uniknya, sinematografi di film ini tidak menghilangkan kesan ala Asia. Skema warna yang dihadirkan nampak sedikit gelap dan kebiruan, yang nampaknya cukup terinflunce dengan beberapa film seperti Forbidden Kingdom atau pun  Memoirs of Geisha. Sinematografi seperti ini cukup membawa kesan teduh dan tentram, tapi juga berubah menegangkan saat adegan pertarungan. Tapi sebenarnya film ini juga cukup fun, dimana dialog dan adegan yang dimainkan oleh Matt Damon bersama Pedro Pascal sesekali mengundang tawa para penonton. William dan Tovar jadi mirip seperti Hercules dan Iolaus.
tovar-and-william-the-great-wall
Mekipun secara plot, alur ceritanya juga mudah ditebak tapi ketegangan yang bercampur dengan adegan drama dan dialog konyol  membuat film tetap menarik disimak dari awal hingga akhir. Sayangnya, film ini cukup detail dengan hal teknis dari tiap adegan di menit-menit awal, sementara di bagian akhir agak seperti buru-buru sehingga terasa kurang klimaks di battle terakhir.
Sementara para aktor yang berperan tampak terlihat luwes dengan peran yang mereka mainkan. Padahal tentu saja bukan hal yang mudah mengawinkan dialog dengan dua bahasa yang digunakan, yaitu bahasa mandarin dan bahasa Inggris. Tapi baik Matt Damon dan para artis mandarin mampu berkolaborasi dengan baik dan berhasil menampilkan dialog yang apik dan tidak kaku. Andy Lau yang berperan sebagai ahli strategis Wang, memang bukan menjadi pemeran central dalam film ini, tapi punya peran penting menjadi jembatan bagi penonton dalam mengenal karakter artis Asia lainnya.
the-great-wall
The Great Wall juga sukses mengemas pesan moral yang tersembunyi dalam film ini. Terutama soal keserakahan manusia yang belum bisa ditandingi oleh makhluk manapun bahkan makhluk buas seperti TaoTie. Monster bisa buas, tapi manusia selalu punya akal licik untuk menghancurkan lawannya.
The Great Wall tayang di bioskop tanah air (2D,3D 3D IMAX dan Dolby Atmos)mulai 4 Januari 2017. Saksikan di bioskop-bioskop kesayangan anda.
Video Trailer:
Tanggal Rilis: 4 Januari 2017
Rating: R 13+
Genre: Adventure Fantasy
Durasi: 104 Menit
Sutradara: Zhang Yimou
Pemain: Matt Damon, Pedro Pascal, Willem Dafoe, Jing Tian, Andy Lau
Studio: Universal Pictures, Legendary East, China Film Group

No comments:

Post a Comment