PINEAPPLE EXPRESS
Dale (Seth Rogen) dan Saul (James Franco) adalah dua orang pemuda yang dipertemukan oleh satu hal : ganja. Saul didini di posisi sebagai penjual ganja yang hidupnya banyak dihabiskan di dalam sebuah apartemen sempit, tempat dia melakukan transaksi jual beli ganja termasuk dengan Dale. Sedang Dale sendiri digambarkan sedang bekerja sebagai semacam kurir surat dan hobi mendengarkan radio hingga bercita-cita berkecimpung didalamnya.
Pada suatu hari, Saul memperkenalkan jenis ganja baru kepada Dale, yakni Pineapple Express yang mempunyai efek dahsyat dibandingkan ganja yang telah beredar luas sebelumnya, bahkan hanya sekedar mencium baunya. Sial bagi Dale, karena gara-gara ganja tadi, dia harus berurusan dengan pimpinan genk.Ceritanya ketika dia hendak mengantarkan surat kepada Ted (Gary Cole), dia menjadi saksi pembunuhan yang dilakukan oleh Ted terhadap salah satu anggota gank China dibantu oleh polisi wanita, Carol (Rosie Perez).
Jejak Dale segera diketahui karena tanpa disadari Dale meninggalkan lintingan ganja yang sedang dia hisap. Ted yang tahu, bahwa hanya Saul dan Red (Danny R. McBride) yang mempunyai ganja jenis Pineapple Express ini mulai memburu mereka. Red bisa diatasi dengan mudah, sedang Saul yang mau tidak mau ikut terlibat, bersama-sama Dale berusaha meyelamatkan jiwa mereka.
Kekacauan demi kekacauan kemudian tidak henti menghampiri Dale dan Saul. Dalam keadaan teler, mereka harus mencari cara untuk lepas dari bahaya. Terlibat pengejaran yang seru antara kedua belah pihak. Situasi yang dihadapi Dale makin pelik ketika nyawa ceweknya yang masih SMA ikut-ikutan terancam bahaya. Belum lagi keberadaan genk China yang terus membayangi. Beberapa kali Dale dan Saul berhasil lolos dari bahaya meski keduanya secara otak jauh dari “cerdas”. Dalam prosesnya, terjalin hubungan yang “intim” diantara keduanya.
Menyaksikan komedi karya Seth Rogen, kita harus sudah berbekal pemikiran tidak akan mendapatkan apa- apa selain dagelan ketololan demi ketololan, yang dibalut dengan bahasa kotor dan kasar. Berbeda dengan karya sebelumnya semacam Knocked Up dan Superbad, kali ini Seth Rogen tidak masuk ke wilayah selangkangan, jadi jangan harap filmnya akan mengumbar ketelanjangan, meski actor yang satu ini suka mengekspos tubuhnya yang tambun. Dan seperti Superbad, film ini juga mengangkat romantisme persahabatan dua orang cowok, hingga pada beberapa adegan terkesan so gay
Secara keseluruhan, Pineapple Express memang lumayan menghibur dengan humor-humor kurang penting, namun hasil akhirnya sebuah menjadi film yang nanggung. Harusnya film ini bisa lebih gila-gilaan lagi dalam menyajikan humor dan adegan aksinya. Seth Rogen dan soulmatenya, Evan Goldberg terkesan bingung dalam menggabungkan komedi dan aksi. Beberapa adegan mempunyai potensi yang besar untuk menjadi sebuah adegan yang memorable, seperti saat adegan car chase atau bagian klimaks. Muncul harapan kedepannya akan muncul film yang merupakan penyempurnaan dari film ini. Dan kalau bisa humor-humor yang ada lebih bisa diterima penonton luar AS. Film-film Seth Rogen seringkali berbalut humor yang terlalu berasa AS, makanya filmnya lebih menarik perhatian di pasaran domestic. Penggemarnya di dunia internasional juga belum luas, meski dia disebut-sebut comedian yang mungkin menggantikan Adam Sandler atau Ben Stiller.
James Franco tampil mengejutkan dengan dialog dan bahasa tubuhnya yang bodor abis. Terlihat sekali dia menikmati peran yang dia bawakan. Padahal peran Saul awalnya bakal dilakonkan oleh Seth Rogen, untung kemudian dirubah. Ada banyak potensi yang belum dia keluarkan. Kalau dia pintar memilih peran, tidak mengherankan kalau kedepannya dia bisa menjadi actor besar. Di kursi penyutradaraan, David Gordon Green tampaknya akan mempunyai tempat yang mapan di Holly. Sebelumnya dia dipuji dengan komedi sureali Lars and the Real Girl.
Lalu apa sih yang dimaksud dengan Pineapple Express sendiri? Setelah dicari-cari artinya, ternyata Pineapple Express mengarah kepada sebuah fenomena alam, yakni keadaan dimana hujan turun dengan deras, dan juga disertai badai yang lumayan destruktif. Mungkin Pineapple Express disini digunakan untuk menggambarkan kekuatan ganja yang dihisap dan dampak kekakacauan yang ditimbulkannya. Intinya sih jauhi ganja dan obat terlarang lainnya. Sampai film ini berakhir, terus terang menyisakan pertanyaan. Apa sih maksud prolog di awal film? Ketololan?
No comments:
Post a Comment