Thursday, October 17, 2019

The Nutcracker and the Four Realms

Review Film: The Nutcracker and the Four Realms, Film Keluarga Penuh Fantasi dan Warna-Warni

Masih ingat boneka tentara pemecah kacang? Yup! Walt Disney Studio membawa kisah Nutcracker dalam versi live-action berjudul The Nutcracker and the Four Realms.  Disutradarai oleh Lasse Hallström (A Dog’s Purpose) dan Joe Johnston (Captain America: The First Avenger , Jumanji), film petualangan fantasi ini bintangi Keira Knightley, Mackenzie Foy, Eugenio Derbez, Matthew Macfadyen, Richard E. Grant, Misty Copeland, Helen Mirren dan Morgan Freeman.
Film ini terinspirasi dari cerita karangan E.T.A. Hoffman yang berjudul The Nutcracker and the Mouse King pada tahun 1816.
Kisah The Nutcracker and the Four Realms berawal dari Clara (Mackenzie Foy), gadis cerdas berusia 14 tahun yang memiliki ketertarikan dengan ilmu sains. Perjalanan Clara ke dunia paralel aneh dan misterius untuk mencari kunci yang akan membuka hadiah dari mendiang ibunya, Marie.
Di dunia tersebut Clara bertemu dengan seseorang tentara Nutcracker bernama Phillip dan para penguasa dari tiga dunia: Land of Snowflakes, Land of Flowers dan Land of Sweets. Clara disambut dengan hangat, terutama oleh Sugar Plum Fairy (Keira Knightley), yang pernah menjadi sahabat dekat ibunya.
Clara sendiri masih benar-benar terpukul dengan kepergian ibunya. Usahanya untuk bangkit dari kesedihan membawa Clara ke dunia yang penuh keajaiban, dimana ia harus berusaha untuk menyelamatkan dunia paralel dan memecahkan misteri yang ditinggalkan oleh ibunya.
Dibalik keajaiban tersebut, ada dunia lainnya yang terlupakan dan dijaga oleh para tentara tikus. Clara dan Phillip harus memberanikan diri mereka untuk pergi ke dunia keempat yang dikuasai oleh Mother Ginger (Helen Mirren). Di sana Clara harus mengambil kembali kunicnya dan mengembalikan keseimbangan keempat dunia.

The Nutcracker and the Four Realms, Film Keluarga Penuh Fantasi dan Warna-Warni

Seperti bisanya film live-action Disney, kita dimanjakan dengan pemandangan dunia fantasi yang indah. Mulai dari rumah-rumah tempo dulu dengan suasana Natal. Kemudian saat Clara menelusuri dunia fantasi, ia harus mengikuti tali kuning hingga muncul di lubang batang pohon dan sampai di hutan pinus bersalju.  
Efek ciamik dalam film ini pun tidak diragukan lagi. Terlihat saat sekelompok tikus bersatu mengejar-ngejar Clara dan Phillip, diitambah penampakan empat alam yang membuat penonton terpana.  Lucunya sang sutradara mengenalkan alam-alam tersebut lewat tarian balet dari Misty Copeland dan Sergei Polunin. Berbeda dengan film live-action Disney sebelumnya, di The Nutcracker and the Four Realms ini tidak ada pemain yang bernyanyi. 
Akhirnya anak dari Bella Swan (Twilight) dan Cooper (Interstellar) menjadi pemeran utama dalam film fantasi Disney, yup! dia adalah Mackenzie Foy. Aktris kelahiran 10 November 2000 ini berhasil memerankan karakter Clara yang pintar, pemberani namun sedikit rapuh karena masih berduka akan ibunya dan konflik dengan sang ayah.
Kemudian karakter Nutcracker diperankan oleh Jayden Fowora-Knight. Tak ada yang spesial dari penampilannya, mungkin tertutup dengan pemeran utama Mackenzie Foy. Ini yang menjadi pertanyaan, film ini berfokus hanya ke karakter Clara.  
Kemudian ada Keira Knightley yang tampil berwarna memerankan peri Sugar Plum. Dengan suara super imut, tingkah jenaka dengan memakan gulali yang diambil dari rambutnya, karakter yang diperankan Keira ini berhasil mencuri perhatian.
Selain dia ada aktor-aktor besar lainnya seperti Morgan Freeman dan Helen Mirren yang melangkapi film The Nutcracker and the Four Realms, sayangnya porsi mereka tak terlalu banyak.   
The Nutcracker and the Four Realms bisa dibilang merupakan campuran dari film The Chronicles of Narnia, The Wizard of Oz dan Alice In Wonderland.  Semua fantasi bercampuk aduk dan yang paling mencolok dalm film ini adal warna-warninya. Fashion yang dikenakan dari setiap karakter terlihat elegan, royati dan berbeda. Terlihat Mackenzie Foy tak melulu mengenakan gaun, ia pun mengenakan kostum tentara ala Nutcracker dengan rok merah. 
Kelemahan film The Nutcracker and the Four Realms mungkin cerita dibuat lebih ke perjuangan Clara menyelamatkan dunia magis. Jika di dongeng lebih menampilkan nutcracker melawan raja tikus. Jadi yang tahu cerita dongeng mungkin akan kebingungan sekaligus mendapatkan kejutan.
Akan tetapi, The Nutcracker and the Four Realms masih asyik untuk ditonton. Apalagi untuk anak-anak, film ini sangat cocok untuk keluarga. Kisah yang disampaikan juga berisi pesan moral dan hangatnya keluarga.
The Nutcracker and the Four Realms tayang di bioskop 2 November 2018. Kamu bisa pesan tiket nonton online di BookMyShow Indonesia. Pesan sekarang juga.

No comments:

Post a Comment